Fri. Oct 4th, 2024

8 Tips Cegah Tertular MERS Saat Ibadah Haji, Salah Satunya Hindari Minum Susu Unta Mentah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kasus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) kembali ditemukan di Arab Saudi. Data pada 10 hingga 17 April 2024 menunjukkan ada tiga kasus MERS dan satu diantaranya meninggal dunia.

Hal ini mendapat perhatian dari ahli epidemiologi Dicky Budiman, apalagi jemaah haji Indonesia akan segera terbang ke Tanah Suci.

Untuk mencegah penyebaran MERS, Dicky mengimbau jemaah haji memperhatikan hal-hal berikut: Biasakan mencuci tangan, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Jika Anda pergi ke peternakan unta, usahakan untuk tidak memegang hewan atau bersentuhan dengan unta. Orang beriman dapat melihat dari jauh. Hindari minum susu unta yang tidak dipasteurisasi. Kalau mau makan daging unta pastikan sudah benar-benar matang, kalau kurang yakin jangan dimakan. Kalau ada yang sakit hendaknya diasingkan atau diasingkan dari orang beriman yang sehat. Hindari berbagi peralatan, seperti piring dan gelas, dengan orang lain, meskipun orang tersebut dalam keadaan sehat. Hindari menyentuh benda atau permukaan sembarangan. Pastikan tangan Anda bersih setelah menyentuh gagang pintu, rel tangga, dll. Jika tidak benar-benar diperlukan, lebih baik tidak menyentuhnya.

Sebelumnya Dicky menjelaskan, MERS dilaporkan pada tahun 2012 dan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, merupakan negara yang penuh dengan penyakit ini. Ini termasuk Yordania dan Yaman.

Meski ada beberapa kasus yang dilaporkan di luar Timur Tengah, namun kasus tersebut merupakan impor dari mereka yang pernah berkunjung ke Timur Tengah, kata Dicky kepada Health matthewgenovesesongstudies.com melalui voicemail, Kamis (9/5/2024).

Dicky menambahkan, MERS merupakan penyakit yang biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang. Namun, ada juga kondisi lain yang gejalanya parah.

Seperti halnya COVID-19, MERS juga disebabkan oleh virus corona. Virus ini menginfeksi unta dan kemudian menyebar ke manusia.

Penyebabnya, virus corona, jadi SARS, MERS, dan COVID-19, disebabkan oleh satu virus yang disebut virus corona yang berada dalam satu keluarga.

Selama itu, gejala MERS biasanya ringan atau tidak ada gejala sama sekali. Jika ada, gejala akan muncul dalam waktu satu hingga dua minggu setelah terinfeksi atau biasanya lima hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah: Demam Demam Menggigil Batuk Sakit tenggorokan Hidung meler Gangguan pernafasan Batuk darah (dalam kasus yang sangat jarang terjadi) Diare Mual Muntah.

Salah satu yang perlu diketahui dan diwaspadai jemaah haji, menurut Dicky, adalah cara penularan MERS.

“Penularan terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan hewan, terutama unta di Arab Saudi.”

Selain tertular unta, virus penyebab MERS juga bisa menular ke orang yang tertular, meski kasusnya jarang terjadi. Artinya, penularan MERS dari orang ke orang tidak semudah penularan COVID-19. Namun sejauh ini belum ditemukan vaksin atau obat khusus untuk MERS.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *