Fri. Oct 4th, 2024

Mayoritas Investor Pasar Modal Generasi Milenial dan Gen Z, Ingin Cepat Kaya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor di pasar modal terus bertambah, mayoritas investor didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z di bawah usia 30 tahun dengan persentase 55 persen.

Inarno Jayadi, Direktur Utama Pengawasan Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Batubara OJK, mengatakan pertumbuhan tersebut difasilitasi oleh perkembangan teknologi informasi yang juga berkembang sangat pesat. “Dengan adanya teknologi baru yang lebih maju dan user-friendly, generasi muda mulai memanfaatkan media sosial untuk mencari dan menyebarkan informasi yang menjadi salah satu landasan pengambilan keputusan berinvestasi,” kata Inarno dalam Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2024. . Sosialisasi (SEPMT) di Makassar, Senin (12/08/2024).

Namun kemudahan memperoleh informasi juga terkait dengan tersebarnya informasi atau berita yang diragukan kebenarannya, yakni kebohongan, khususnya dalam dunia investasi, sehingga perlu kewaspadaan terhadap berbagai jenis penawaran investasi.

“Jangan mudah terpengaruh oleh kampanye dan janji-janji investasi manis yang tidak masuk akal di media sosial, yang mengatakan ‘Investasi bukanlah permainan atau pertaruhan’, tetapi memerlukan pemahaman mendalam tentang fundamental dan strategi keuangan,” kata Inarno. . Waspadai investasi ilegal

Senada dengan itu, Didid Nordiatmoko, Anggota Badan Pengawasan OJK, menyampaikan pentingnya memperhatikan investasi ilegal dengan mengidentifikasi sifat dan cara investasi ilegal.

“Ciri-ciri investasi ilegal adalah legalitasnya tidak jelas, keuntungan dalam waktu singkat yang tidak masuk akal, klaim yang tidak berisiko, model keanggotaan dan sering mengeksploitasi peran tokoh masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama. Cara investasi ilegal antara lain skema ponzi, pemalsuan izin usaha atas nama dari OJK dan perusahaan yang mendapat izin dari OJK untuk menyalin nama,” kata Didid.

 

Didid juga mengingatkan peserta untuk mewaspadai konsep “jajanan” (kamera, mikrofon, dan lokasi) yang membatasi akses dana penyelenggara ke ponsel pengguna.

Kegiatan sosialisasi edukasi pasar modal terpadu ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi keuangan masyarakat Sulsel, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat di pasar modal dalam upaya memperkuat perekonomian daerah.

Sosialisasi Terpadu Edukasi Pasar Modal (SEPMT) merupakan program inisiatif OJK yang bersinergi dengan Self-Regulatory Organization (SRO). Program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mencegah investasi ilegal.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *