Fri. Oct 4th, 2024

5 Fakta Menarik Sabuk Kuiper, Tempat Asal Para Komet

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Awalnya hanya ilmu pengetahuan yang mengetahui bahwa Neptunus adalah planet terluar di galaksi Bima Sakti. Hingga Pluto ditemukan pada tahun 1930-an, menjadikannya objek terjauh di tata surya kita.

Namun ternyata ada benda lain di luar Pluto, yaitu Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper bukanlah sebuah planet, melainkan kumpulan benda-benda luar angkasa berukuran kecil.

Menariknya, benda-benda di sabuk ini menyimpan pengetahuan dan rahasia tentang terbentuknya alam semesta. Dikutip dari situs NASA, Kamis (21/3/2024), berikut fakta menarik Sabuk Kuiper.

1. Ditemukan oleh astronom Belanda

Nama sabuk Kuiper diambil dari astronom Belanda Gerard Kuiper. Ia menerbitkan makalah tentang keberadaan sabuk Kuiper pada tahun 1951.

Namun faktanya, Gerard Kuiper tidak melihat apa pun di sabuk Kuiper. Dia mengira ada benda lain selain Neptunus selain Pluto.

Hipotesis ini terkonfirmasi 4 dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1992, dua astronom, Dave Jewitt dan Jane Luu, menemukan objek yang lebih jauh dari Pluto dan menamakannya 1992 QB1.

Sejak Dave Jewitt dan Jane Luu, banyak hal di luar Neptunus dan Pluto telah ditemukan. Hipotesis Gerard Kuiper terbukti puluhan tahun lalu dan mengabadikan namanya sebagai nama sabuk terluar Neptunus.

 

2. Panjangnya 8,22 miliar kilometer

Sabuk Kuiper adalah wilayah tata surya kita yang terletak di luar orbit Neptunus. Wilayah ini terbentang dari 30 hingga 55 AU.

Jika dibalik, lebar sabuk ini adalah 4,48 hingga 8,22 juta kilometer. Jarak tersebut sama dengan 205.312 kali keliling bumi.

Sabuk Kuiper berisi benda-benda kecil sisa pembentukan tata surya kita, Bima Sakti. Menariknya, benda-benda tersebut memiliki pengetahuan tentang masa lalu tata surya kita.

Dari Sabuk Kuiper, para astronom mengetahui bahwa Neptunus mengorbit dekat dengan Matahari. Triton, salah satu bulan Neptunus, diyakini sebagai planet kerdil di sabuk Kuiper.

Para astronom yakin ada banyak pengetahuan di Sabuk Kuiper yang menunggu untuk ditemukan.

3. Pluto tidak sendirian

Pluto mungkin merupakan objek paling terkenal di sabuk Kuiper. Padahal, sebelum sabuk Kuiper ditemukan pada tahun 1992, Pluto telah ditemukan pada tahun 1930-an.

Selama tujuh dekade, Pluto dianggap sebagai planet terluar di tata surya kita dan satu-satunya planet di sabuk Kuiper. Namun, pada tahun 2000, para astronom menemukan banyak planet kecil di sabuk Kuiper.

Membuka laman luar angkasa, Kamis (21/3/2024), terdapat lima planet katai di sabuk Kuiper. Mereka adalah Pluto, Eris yang lebih kecil dari Pluto, Haumea, Makemake dan Quaoar.

Keberadaannya turut andil dalam penghapusan status Pluto sebagai planet pada tahun 2006. Kelima planet kecil ini memiliki pendamping atau satelit.

Pluto memiliki lebih banyak bulan, Charon, Nix, Styx, Kerberos dan Hydra. Selain planet, para astronom telah menemukan setidaknya 80 objek di sabuk Kuiper yang saling terhubung.

 

4. Tempat lahirnya komet

Komet adalah benda berbentuk bola di luar angkasa yang terbuat dari es dan debu yang mengorbit Matahari dalam lintasan elips. Komet ini berasal dari sabuk Kuiper.

Sabuk Kuiper penuh dengan materi dingin. Benda-benda es ini bertabrakan, memadat, dan membentuk benda-benda es dengan ukuran dan komposisi yang sama seperti komet.

Komet tersebut kemudian ditarik oleh tarikan gravitasi Neptunus, membawanya ke Jupiter. Kemudian, mereka tertarik oleh gaya Matahari yang membuat mereka berputar mengelilingi Matahari.

Saat melewati Matahari, es komet akan menyusut, tidak bergerak, dan menjadi asteroid.

5. Bukan batas terluar Bima Sakti

Sabuk Kuiper bukanlah wilayah terluar dari Bima Sakti. Ada objek lain yang jauh dari sabuk Kuiper, yaitu awan Oort atau awan Oort.

Padahal, keberadaan awan Oort sudah diprediksi jauh sebelum sabuk Kuiper. Pada tahun 1950, seorang astronom bernama Jan Oort mengira beberapa komet datang dari tempat yang jauh.

Tempat ini adalah objek berbentuk bola es di sekitar tata surya kita. Tempat itu kemudian diberi nama Awan Oort.

Awan Oort letaknya sangat jauh, lebih jauh dari sabuk Kuiper. Bagian terdalam dari awan Oort berjarak antara 2.000 dan 5.000 AU dari Matahari.

Sedangkan sisi luarnya berjarak 10.000 AU dari Matahari. Karena letaknya yang sangat jauh, tidak banyak yang diketahui tentang awan Oort.

 

6. Lebih dari 2000 objek di Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper tidak hanya berisi planet kecil dan komet. Para astronom telah mengidentifikasi 2.000 objek di sabuk Kuiper.

Beberapa diantaranya memiliki bentuk yang tidak biasa, seperti Arrokota. Arrokoth pertama kali ditemukan pada tahun 2014 oleh NASA.

Kemudian, pada tahun 2019, pesawat luar angkasa New Horizons menangkap gambar detail Arrokoth yang sosoknya tampak seperti manusia salju berwarna merah. Arrokoth adalah objek terjauh dan tertua yang dilihat oleh pesawat luar angkasa.

Para astronom meyakini masih ada jutaan objek di Sabuk Kuiper yang belum terekam. Selain itu, terdapat ribuan objek dengan diameter lebih dari 100 kilometer di sabuk Kuiper.

(tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *