Sat. Oct 5th, 2024

Prospek IHSG di Tengah Era Suku Bunga Rendah

By admin Oct5,2024 #IHSG #Saham #suku bunga

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – The Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,75-5 persen atau 50 basis poin (bps). Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 poin menjadi 6 persen.

Di saat suku bunga masih rendah, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengungkapkan Mandiri Sekuritas telah merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2024 pada bulan Agustus.

Adrian menjelaskan, hingga akhir tahun target IHSG mencapai level 7.800 untuk skenario dasar, sedangkan Mandiri Sekuritas cenderung mencapai target IHSG sebesar 8.000 untuk skenario bullish.

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG pada akhir tahun 2024 akan mencapai level 7.460 untuk skenario base dan 7.640 untuk skenario elevator.

“Skenario ini digunakan dengan ekspektasi perekonomian AS akan soft landing. Dari sisi valuasi, masih ada ruang bagi saham-saham untuk naik ke indeks target kami hingga akhir tahun,” kata Adrian di Bank Mandiri. Acara Mandiri Sekuritas Economic Outlook pada Kamis (9/2024/26).

Adrian menambahkan, katalis besarnya adalah melihat apakah kebijakan ke depan akan pro pertumbuhan atau tidak. Selain itu, dari segi potensi portofolio, pendekatan, dan imbal hasil, lebih menarik dengan penurunan suku bunga global.

Selain itu, dari sisi investor, masih terdapat ruang pertumbuhan baik bagi investor ekuitas asing maupun dalam negeri karena valuasi saham IHSG masih terdiskon, jelasnya.

Terkait transisi pemerintahan baru, Adrian mengatakan investor akan menganalisis secara cermat kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintahan baru, seperti kebijakan fiskal pada tahun pertama.

 

Sebelumnya, menjelang akhir tahun, pasar modal biasanya memasuki window season. Secara umum, window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan dan manajer investasi untuk menarik investor. Khususnya laporan atau hasil keuangan yang mereka miliki dan portofolio bisnis yang dihias.

Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas mengatakan, masih ada ruang untuk window dressing. Namun karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah meningkat tajam, peluangnya mungkin tidak terlalu lebar.

 “Kalau dari Mirae Asset, target IHSGnya 7.915, mungkin mendekati. Jadi kalau dua bulan terakhir (rate IHSG) masih tinggi, mungkin tidak terlalu banyak window dressing karena kenaikannya (IHSG) juga cukup besar,” ujarnya. .Martha di Gedung Bursa kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).

Martha menambahkan, sentimen lain yang terlihat adalah peralihan pemerintahan baru pada Oktober-November 2024. Pada saat yang sama, pasar mungkin juga fokus pada pemilu Amerika Serikat (AS). Jika ada banyak silau, ada peluang besar untuk membuka jendela. Sebaliknya, jika pasar cukup tangguh, potensi terjadinya window dressing sangat kecil.

 

“Kalau pasarnya volatil, potensi window dressing itu ada. Kalau bagus, atau ada benjolan, tapi tidak lama, pasarnya konsisten, dan IHSG konsisten tinggi, kemungkinan besar window dressing yang menang. Jangan terlalu besar,” jelas Marta. .

Sebelumnya, Mirae Asset memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa naik ke level 7.915 dan sektor ritel akan menunjukkan hasil positif pada kuartal IV 2024.

Prediksi tersebut mungkin menjadi kenyataan ketika Bank Indonesia menerapkan kebijakan penurunan suku bunga sebelum akhir tahun. Penurunan suku bunga diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *