Sat. Oct 5th, 2024

Erupsi Gunung Ruang: Upaya Evakuasi Warga dan Penanganan Pengungsi di Tagulandang

matthewgenovesesongstudies.com, Sitaro – Satgas Gabungan Penanggulangan Bencana erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara terus berupaya melakukan penyelamatan warga terdampak hingga Minggu (21/04/2024).

Sejak gunung berapi tipe stratovolcano itu naik ke level IV atau ‘jam’ atau hari pertama pada Rabu (17/04/2024), Pemerintah Sulut bersama Pemerintah Kepulauan Sitaro secara bertahap mengevakuasi kawasan tersebut dalam radius 6 . Kilometer dari puncak gunung.

Selain dievakuasi ke wilayah radius aman, warga juga dievakuasi ke beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung, dan Minahasa Utara, kata Kepala Pusat Penerangan, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari, Senin (8/8). Senin). 22/4 2024).

Pemindahan sementara warga terdampak difasilitasi dengan pengerahan KRI Kakap 811 TNI Angkatan Laut, Basarnas dari KM Bima Sena dan ASDP KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo. Ada juga kapal pesiar dan perahu motor milik penduduk.

Pengungsi dari Pulau Tagulandang merupakan pengungsi, termasuk warga sekitar yang memiliki keluarga di Kota Manado, Bitong, dan Minahasa. Selain itu, kelompok rentan diantaranya adalah ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, dan pasien yang memerlukan perawatan intensif.

“Seluruh upaya evakuasi hanya untuk alasan keamanan,” katanya.

Abdul Muhari mengatakan, tim Satgas Gabungan telah menyiapkan dapur umum lapangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak dan pengungsi, termasuk petugas panggilan. Fasilitas tersebut letaknya tidak jauh dari lokasi pengungsian, misalnya di Desa Apengsala, Kecamatan Sitaro.

Dapur umum dijalankan oleh dinas sosial bersama TNI, katanya.

Layanan dukungan psikososial Kementerian Sosial juga terus memberikan dukungan psikologis kepada anak-anak pengungsi. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan stres dan memberikan hiburan selama berada sementara di pengungsian.

Sementara pos pemeriksaan kesehatan telah didirikan di gedung Gereja Bethel Paninteang di Desa Lesa, Kecamatan Sitaro, katanya.

Tim pelayanan kesehatan PMI bersama relawan lainnya terus memberikan pelayanan medis dan rutin membagikan masker pasca erupsi Gunung Ruang yang masih rutin meletus dan abu vulkanik mengancam kesehatan masyarakat.

Sementara itu, tim TNI dan Polri terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membersihkan jalan batu, kerikil, dan pasir dari abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Api Ruang saat terjadi letusan.

Material vulkanik dalam jumlah besar merusak 363 rumah dan dua gereja, jelasnya.

Selain itu, PLN SulutGo juga melakukan perbaikan pembangkit listrik yang sempat ditutup akibat ledakan sebelumnya.

Hal ini tentunya akan memudahkan gugus tugas dalam penyelamatan dan evakuasi warga, termasuk rangkaian operasi penanganan darurat lainnya.

Satgas Gabungan telah membentuk pertahanan utama di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, 15 kilometer di bawah Gunung Api Ruang. Posko utama ini merupakan pusat komando koordinasi, laporan kemajuan dan penanganan darurat secara umum antar pemangku kepentingan di wilayah Citaro.

Selain upaya penyelamatan dan evakuasi, tim terus fokus memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak dan pengungsi, memberikan dukungan logistik dan peralatan manajemen darurat.

Bantuan tersebut berupa beras 1,5 ton, mie instan 30 takaran, sarden 100 kaleng, masker 50 buah, selimut, perlengkapan sanitasi, pembalut wanita, pembalut dan beberapa obat-obatan yang dikirimkan oleh Makoda XIII/MDK, Kuorum dan jajaran.

“Selanjutnya diterima 123 buah karpet, 400 buah selimut, 2 buah targ, 2.000 buah masker, 10 kilogram gula pasir, kopi dan teh dari Pemerintahan Pemerintahan Sitaro, kemudian sembako, masker dan selimut dari dinas sosial setempat,” ujarnya.

Bantuan lainnya dari Kemensos berupa tenda gulung 100 buah, selimut 200 buah, kasur 20 buah, tempat tidur 16 buah, family set 50 buah, telur 500 kg, sarden 50 dus, bumbu dapur 50 kg, dan air mineral kemasan 200 kg. jiwa

Sementara itu, BNPB menyediakan 10.000 lembar seng, 5 tenda pengungsi, 100 tenda keluarga, 4 tower lampu, 4 genset, 300 bungkus sembako, 300 bungkus makanan. . Selain itu juga terdapat 300 paket perlengkapan kebersihan, 300 kasur, 300 selimut, 150 kasur lipat, 300 dus masker, 50 kasur sumur, 10 toilet portable, dan 300 paket alat penyelamat pengungsi.

“BNPB menyediakan dana siap penempatan atau DSP senilai Rp 350 juta untuk mendukung operasional, termasuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak dan pengungsi,” ujarnya.

Dia mengatakan, segala macam bantuan telah dikirim dari Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado, dan Bitong. Gudang logistik segala jenis bantuan terletak di tiga titik, yaitu stasiun induk, tempat tinggal warga, dan pelabuhan Minanga di kawasan Sitaro.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *