Sat. Oct 5th, 2024

Hack the Future Siap Akselerasi Mahasiswa Jadi Pemimpin Masa Depan yang Adaptif

matthewgenovesesongstudies.com, Bogor – Masyarakat akan menghadapi berbagai permasalahan serius di masa depan seperti krisis iklim, krisis energi, krisis pangan, dan disrupsi teknologi. Namun, generasi sekarang masih memiliki sedikit strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penasihat Eksekutif Hack the Future R Imam Nooriyaman mengumumkan hal ini.

“Kita lihat adik-adik kita di kampus, tapi pembahasannya tidak sampai ke situ. Boleh dikatakan, mereka tidak mengkritik dan tidak peduli dengan kesulitan di masa depan. Mungkin mereka baru menyadari betapa sulitnya mencari pekerjaan. Sangat memprihatinkan jika kita tidak siap, kata Imam, Sabtu (8/6/2024), saat membuka program Hack the Future di Bogor, Jawa Barat.

Di sisi lain, Imam mengatakan ada potensi yang bisa dimanfaatkan. Misalnya IPB University yang memiliki Science and Technology Park (STP), dosen ahli di bidang tertentu, serta mahasiswa yang terlibat aktif dalam menciptakan inovasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (SCP). 

“Nah, dengan permasalahan tersebut dan potensi yang ada, maka kami ciptakan Hack the Future,” ujar lulusan IPB yang menjadi runner-up National Valedictorians Angkatan 2021 ini.

 Tonton video pilihan ini:

Dedan Muhammad Al-Basit, Public Relations Hack the Future, menjelaskan bahwa Hack the Future adalah komunitas yang bekerja untuk memberdayakan para pemimpin senior melalui komunikasi eksklusif dan penelitian STEM. Forum ini dibuat oleh mahasiswa IPB yang sudah lama berkecimpung di bidang STEM.

“Kami percaya bahwa STEM jarang sekali digerakkan oleh siswa, sehingga program intinya adalah penelitian, kepemimpinan, penjangkauan, dan inkubasi.  

Hack the Future akan membangun jembatan antara mahasiswa yang telah memiliki modal di bidang tertentu untuk terhubung dengan pimpinan senior. Mereka yang tertarik atau sudah berkecimpung di bidang bisnis, akademisi, profesional, birokrat, dan politik akan memperoleh jaringan yang cepat.

“Tujuan kami adalah memperkenalkan pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh penting Indonesia yang dapat memberikan wadah bagi mahasiswa IPB untuk cepat beradaptasi dan bergerak cepat, sehingga menghubungkan pemangku kepentingan dengan mahasiswa,” jelasnya.

Hack the Future akan mempercepat mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang adaptif. “Karena kita tidak ingin mengkhawatirkan masa depan generasi Indonesia, tapi mereka harus menjadi generasi emas yang sesungguhnya,” tambah Dedan.

Hack the Future dirancang untuk menciptakan pemikir, penulis, dan pemimpin pembicara masa depan. Menurut Dedan, ketiga nilai tersebut sangat diperlukan bagi seorang pemimpin masa depan yang akan meninggalkan kesan di masyarakat secara keseluruhan.

“Sistem program Hack the Future dikembangkan secara berkala. Tidak hanya workshop, tapi juga e-learning. E-studi bertujuan untuk memberikan pengetahuan soft skill yang tidak diajarkan di perkuliahan. “Misalnya pemecahan masalah, berpikir kritis, komunikasi efektif, bercerita, berpikir desain dan negosiasi,” jelas Dedan.

Selain pembelajaran teori, mahasiswa yang tergabung dalam komunitas ini berkesempatan mengunjungi pusat-pusat industri, pemerintahan atau penelitian, tambah Anisa Lestari, presiden Hack the Future. Mereka kemudian akan terhubung ke manajer mereka.

“Jadi mereka tidak hanya belajar teori saja, tapi juga praktik. Kita berharap mereka menjadi pemikir, penulis, dan pembicara, serta mempunyai hasil dan hasil yang bisa dilihat banyak orang, sehingga mereka lebih terinformasi di bidang STEM,” kata Anisa dan calon mahasiswa.

Pembimbing IPB Prof. Arif Satria memuji program Hack the Future yang dicanangkan mahasiswanya. Ia mengatakan, program ini berkomitmen untuk melahirkan pemimpin masa depan yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan dinamika global. 

“Melalui program ini, kami berharap mahasiswa IPB menjadi inovator dan pemimpin yang siap menghadapi perubahan global dengan sikap proaktif dan selalu memberikan solusi berkelanjutan,” kata Arif. 

Ditambahkannya: “Kami yakin melalui kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang dipadukan dengan dedikasi yang kuat serta jiwa kewirausahaan yang tinggi, mahasiswa akan menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.”

Hal ini sejalan dengan visi dan misi IPB sebagai kampus sosio-teknis terkemuka yang berkomitmen memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan budidaya laut di Indonesia, lanjut Arif. Hal ini dilakukan dengan melahirkan wirausaha teknis dan wirausaha sosial yang terus berinovasi demi kemajuan industri dan kemajuan masyarakat.

Guru Besar IPB University Prof. ISIS Boeing Sitangjang. Menurutnya, Hack the Future bermanfaat bagi generasi baru untuk memikirkan masa depan. 

“Dikembangkan dari tantangan masa depan seperti apa agar generasi muda ini bisa bersiap menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan, Hack the Future mencoba mengungkap apa yang akan terjadi di masa depan, jadi harus bersiap menghadapinya, ujar guru junior IPB itu.

“Saya berharap program ini akan semakin besar. Artinya generasi muda yang tertarik pada sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) tidak bisa membangun masa depan di bidang tersebut tanpanya, menurut saya, STEM tidak ada,” ujarnya. ) Setiap gagasan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *