Sun. Oct 6th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Mengusung semangat “Pemuda, Gaya, Budaya”, Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) kembali digelar setelah sempat tertunda selama empat tahun akibat pandemi Covid-19. Ajang pemilihan duta tingkat nasional yang digelar Ikatan Pecinta Batik Indonesia (IPBN) tahun ini memasuki edisi ke-10.

CEO IPBN Ayo Deh Pasha mengatakan PPBN 2024 akan menjadi ajang pameran budaya Indonesia, khususnya batik. “Ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan berbagai batik Indonesia, seperti batik Bali yang dibawa dalam PPBN 2024,” ujarnya dalam konferensi, Selasa, 13 Agustus 2024, di Galeri Kaya Indonesia, Jakarta Pusat.

Direktur Harian IPBN Bio Rizki Putra Aditama menjelaskan, IPBN memilih kontestan berusia 18-27 tahun yang merupakan lulusan SMA, berpenampilan menarik, paham batik, cerdas, dan memiliki hobi seni pertunjukan.

Sementara itu, ia mengatakan, “Peserta juga diharapkan aktif di media sosial. Bukan berarti berpengaruh, tapi menyukai konten berbeda di media sosial.” Kemudian sebaiknya menguasai bahasa asing dan tinggi badan minimal 172 cm untuk pria dan 165 cm untuk wanita.

Ia juga menyebutkan tiga langkah sederhana untuk mendaftar PPBN. “Pertama,” kata Bayo. “Mohon foto profilnya memakai batik terlebih dahulu, tentunya dalam tiga versi, full body, side face dan close up.”

“Jadi menurutmu batik di Instagram seperti apa?” buat topik yang menjawab Silakan jika memungkinkan gunakan kreativitas Anda untuk membuat video pendek yang mencantumkan nama lengkap Anda di dalam video tersebut.

Terakhir, lengkapi formulir pendaftaran dengan mengunjungi link bit.ly/registerppbn2024, ujarnya.

Pendaftaran Online PPBN 2024 dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus s/d 15 September 2024 dan dilanjutkan dengan Audisi pada tanggal 28 September 2024. Finalis terpilih akan dikarantina di Jakarta pada tanggal 21-27 Oktober 2024.

Proses seleksi PPBN 2024 dapat disaksikan masyarakat melalui kanal YouTube resmi Putra Putri Batik Nusantara secara langsung melalui acara pengikatan yaitu upacara pengikatan terakhir; Dan menjadi Pembela Batik dengan pemain pamungkas menyelesaikan misi batik di wilayahnya.

Lalu, malam pertama Batik. Para finalis akan menampilkan bakatnya dan kemampuan motivasinya akan diuji pada tahap ini. Setelah melalui seluruh proses seleksi, para finalis akan mengikuti pesta final Batik Coronation pada 26 Oktober 2024 di Aula Soderman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Swiss.

Pada kesempatan ini para finalis PPBN 2024 akan bersaing menjadi agen periklanan terbaik dalam mempromosikan batik baik di dalam maupun luar negeri. Pemenang Batik Nusantara Putra dan Putri Tahun 2024 akan mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp15 juta untuk juara 1, 2, dan 3.

Tidak sampai disitu saja, pemenang terbaik dan tercemerlang PPBN 2024 masing-masing akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta. Selain itu, pemenang pertandingan persahabatan yang dipilih melalui voting dari para finalis akan mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta.

Hadiah lainnya berupa beasiswa S2 bagi 1 orang pemenang putra dan 1 putri pada Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR. Tak lupa, mereka berkesempatan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di dalam dan luar negeri melalui berbagai event.

Secara khusus, putra dan putri terpilih akan ditugaskan di berbagai acara promosi batik, termasuk acara budaya, pameran, dan kampanye media. Mereka juga berperan penting dalam kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap batik dan pentingnya melestarikan warisan budaya yang diakui UNESCO tersebut.

Dr Saptha Nirwinder, Pendiri, Pendiri dan Dewan Pembina IPBN mengatakan batik harus dilestarikan sebagai warisan budaya masyarakat, khususnya oleh generasi muda, yang tidak boleh hilang seiring dengan perubahan zaman, “Aspek budaya dari ekonomi kreatif yang terintegrasi dengan produknya, batik akan menjadi sarana memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda dan pasar global,” ujarnya. 

Lanjut Dr Sapta, “Harapannya, kreativitas dan inovasi yang muncul dari generasi muda tidak hanya bermanfaat bagi kelestarian batik, tapi juga berdampak pada perekonomian nasional.” Sebab, ekosistem batik sangat luas, mulai dari seniman, rumah batik, desainer, hingga distributor.

Pasca pemilu, PPBN berperan sebagai fasilitator, pengajar, inovator, sekaligus key opinion leader (KOL) untuk memperkenalkan, mengajarkan, dan melestarikan batik Indonesia. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011, PPBN telah melakukan perjalanan ke lebih dari 25 negara untuk menyelenggarakan lokakarya batik, seminar, konferensi, dan peragaan busana koleksi batik.

Selain itu, PPBN juga menyelenggarakan acara lainnya seperti Gerakan Batik Pemuda Indonesia (GBMN) yang merupakan ajang promosi batik kepada generasi muda. GBMN rencananya akan dikenal dengan nama TIKFEST pada tahun depan.

Sejak tahun 2012, acara ini telah diselenggarakan sebanyak delapan kali yang bekerjasama dengan para pemenang dan finalis masing-masing kelas. PPBN mengembangkan kerja sama dengan berbagai institusi, termasuk sejumlah kedutaan besar (kedutaan besar) di negara sahabat Indonesia, seperti kedutaan Swiss, Jepang, dan Spanyol.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *