Sun. Oct 6th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pilkada serentak 2024 akan digelar 55 hari lagi atau pada 27 November 2024. Pilkada serentak ini akan digelar di 545 daerah yang meliputi 37 provinsi dan 508 provinsi dan kota besar.

Memasuki masa kampanye Pilkada 2024 sekaligus, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Budi Arye Setiadi mengajak penyelenggara platform digital dan jejaring sosial di Indonesia untuk bersinergi menjaga ruang digital.

“Kita akan bersinergi mewujudkan pemilukada yang kondusif, aman, dan damai guna mewujudkan demokrasi yang bermakna dan berkualitas,” ujar Menkominfo dalam Deklarasi Pilkada Damai dan Anti Fraud Tahun 2024, seperti disampaikan dalam siaran persnya. Kamis (10 Maret 2024).

Menurut Menkominfo, masa kampanye merupakan insentif penting untuk melestarikan dan melestarikan ruang digital agar tetap demokratis, konstruktif, dan menyenangkan.

Masa kampanye akan dimulai pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024. Menkominfo juga menegaskan kampanye Pilkada 2024 merupakan bagian dari peningkatan literasi demokrasi, literasi politik, dan literasi digital di masyarakat.

“Menjunjung semangat pilkada 2024 yang damai dalam ruang fisik dan digital,” lanjut Menkominfo.

Deklarasi ini memuat tiga komitmen untuk pilkada 2024 yang damai, antara lain komitmen penuh dalam kampanye, menjaga ruang digital yang konstruktif, dan perdamaian selama pilkada.

Tak hanya itu, komitmen total tersebut juga mencakup dengan tegas membasmi segala macam konten negatif online yang melanggar peraturan perundang-undangan, khususnya perang terhadap penipuan Pilkada.

Menkominfo mencatat, deklarasi tersebut juga mencakup upaya membuka ruang kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama dan sosial, media, akademisi, organisasi masyarakat sipil, komunitas, penggiat media sosial, dan elemen masyarakat lainnya. .

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan penciptaan kawasan aplikasi dan infrastruktur digital untuk mempercepat integrasi layanan digital nasional.

Menurut Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Aryeh Setiadi, langkah tersebut dilakukan dengan menyediakan bidang aplikasi SPLP (Sistem Interaksi Pelayanan Publik), JIP (Jaringan Intra Pemerintah) dan Portal Nasional.

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan infrastruktur digital berupa PDN (Pusat Data Nasional).

“Dalam dua tahun beroperasi, SPLP telah mencakup 61 persen dari 629 organisasi dan Service Level Agreement (SLA) telah mencapai 99,5 persen,” kata Menkominfo dalam siaran pers yang diterima Selasa (10/1/2024).

Menkominfo menjelaskan, JIP berfungsi sebagai jaringan komunikasi internal yang tertutup antara otoritas pusat dan pemerintah daerah. JIP berhasil menghubungkan 98 dari 109 kementerian, lembaga, dan pemerintah provinsi.

PDN berperan sebagai infrastruktur SPBE (sistem manajemen elektronik), mendukung integrasi proses bisnis SPBE, data dan informasi, infrastruktur, aplikasi dan keamanan.

 

 

Sekadar informasi, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 2023 tentang PTKLDN (Percepatan Transformasi Digital dan Integrasi Layanan Digital Nasional).

Berdasarkan peraturan tersebut, pemerintah terus menggalakkan penerapan Digital ID sebagai jaminan identitas dan perlindungan data pribadi, serta Platform Pertukaran Data sebagai jalan informasi utama untuk memfasilitasi integrasi layanan.

Tak hanya itu, terdapat pembayaran digital yang memudahkan masyarakat bertransaksi secara instan dan aman.

“Pengembangan ekosistem pemerintahan digital bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang terintegrasi, responsif, dan efisien,” kata Menkominfo.

Menkominfo juga sangat mengapresiasi terbatasnya layanan INPas, INAKU, INAgov putaran pertama. Menurutnya, ini merupakan langkah awal menuju ekosistem pemerintahan digital yang andal.

“Saya berharap langkah ini juga dapat mendorong kerja sama dalam menyongsong transformasi digital nasional yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya guna,” tutup pernyataannya.

Sekadar informasi, pemerintah telah merilis tiga aplikasi untuk mendukung layanan digital nasional, yakni INapas, INaku, dan INAgov. 

Tak hanya itu, pemerintah juga menyatakan telah melakukan berbagai persiapan untuk pembangunan PDN (Pusat Data Nasional) di Batam. Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arieh Setiadi.

Menurut Menkominfo, pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan aspek lingkungan hidup dan keamanan untuk mencari sumber daya yang dapat mendukung penerapan SPBE (Sistem e-Government).

“Banyak persiapan yang dilakukan agar pembangunan Pusat Data Nasional dapat berjalan dengan baik. Khususnya di Batam,” kata Menkominfo dalam siaran pers, Senin (30/9/2024), usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan.

Menkominfo mengatakan, proses audit dilakukan untuk meningkatkan keandalan PDN. Oleh karena itu, semua kegiatan persiapan harus diperhatikan, termasuk ekologi dan keselamatan.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan, pembangunan PDN di Batam sudah dikaji ulang untuk mempercepat proses yang ada saat ini. Ia mengatakan, pengembangan PDN Batam masih dalam tahap awal.

“Belum ada apa-apa di sana, masih lahan kosong, PDN di sana di Batam. Kalau targetnya masih tiga tahun lagi, karena masih tahap awal. Tergantung bagaimana kerja sama kita dengan Korea ditingkatkan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, pembangunan di Batam memerlukan kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai organisasi untuk mempercepat pembangunan PDN. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *