Sun. Oct 6th, 2024

IHSG Menghijau, Saham GOTO Lesu pada Awal Sesi Perdagangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau pada sesi perdagangan saham Selasa (2 Juni 2024). Konsolidasi IHSG terjadi ketika sebagian besar sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka menguat tipis di level 7.198,88. Pada 9 Agustus WIB, IHSG menguat 0,58% ke 7.240. Indeks LQ45 meningkat 0,73% menjadi 982,36. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Pada awal sesi, IHSG berada pada level tertinggi 7.249,17 dan terendah 7.219,18. Sebanyak 210 kode mengalami kenaikan harga dan 132 kode mengalami penurunan. 217 saham tetap tidak berubah. Total frekuensi perdagangan sebanyak 103.218 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 751 miliar.

Mayoritas sektor sekuritas (IDX-IC) menghijau. Sektor ekuitas energi naik 0,27%, sektor ekuitas fundamental naik 0,61%, sektor ekuitas industri naik 0,36% dan sektor ekuitas non-siklus naik 0,12%.

Selain itu, sektor saham siklis meningkat 0,24%, sektor kesehatan meningkat 0,84% dan membukukan kenaikan terbesar. Saham keuangan naik 0,37%, saham real estat naik 0,06%, saham infrastruktur naik 0,11%, dan saham transportasi naik 0,46%. Sedangkan saham teknologi turun 0,41%.

Pada awal perdagangan, saham GOTO turun 1,19% ke Rp 83/saham, sedangkan saham MAHA turun 1,11% ke Rp 178/saham. Sedangkan saham EDGE naik 18,30% ke Rp 5.300 per saham dan saham KAW naik 9,09% ke Rp 84 per saham. Kajian IHSG

Berdasarkan riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,6% pada Senin 5 Februari 2024 menyusul kinerja positif pada pekan lalu yang disebabkan oleh aktivitas beli investor asing di luar.

Saham-saham bank besar tetap kuat dan mempertahankan momentum kenaikan yang positif. Saham BMRI naik 2,2%, mengungguli rekan-rekannya, karena investor merespons positif kinerja kuat di tahun 2023. Saham BBNI turun 0,4%, saham BBRI turun 1,3%, dan saham BBCA turun 1,3%.

Di sektor konsumer, saham ritel meningkat tajam. Saham MAPA naik 0,5% didorong oleh kenaikan ekspektasi dan ekspektasi laba yang kuat pada tahun 2024. Selain itu, saham TLKM turun 0,3%, saham ISAT turun 0,8%, dan EXCL turun 1,8%. Peraih keuntungan terbesar pada indeks LQ45 antara lain: Saham MDKA naik 2,02% Saham ACES naik 1,85% Saham EXCL naik 2,2% Saham PTMP naik 1,72% Saham PGAS naik 1,32%

  Saham-saham yang mengalami penurunan paling tajam dalam indeks LQ45 antara lain: Saham BRPT turun 1,94% Saham GOTO turun 1,19% Saham SIDO turun 0,97% Saham INCO turun 0,78% MBMA turun 0,75%

  Saham-saham teraktif berdasarkan nilainya adalah: Saham BBCA senilai Rp172,8 miliar Saham BBRI senilai Rp139,9 miliar Saham BOGA senilai Rp89,5 miliar Saham GOTO senilai Rp49,9 miliar Saham AMMN senilai Rp48 miliar

  Saham-saham yang paling aktif berdasarkan frekuensi antara lain: Saham LMAX berlangganan 36.859 kali Saham PTPS berlangganan 8.464 kali Saham INET berlangganan 7.719 kali Saham FILM berlangganan 6.979 kali Saham RSCH berlangganan 6.103 kali

Analis riset ritel BNI Sekuritas KJ. Hutabarat mengatakan, IHSG diperkirakan akan menguat dengan bias sideways. Level resistance 7.200-7.250 dan support 7.123-7.167.

Berikut stock picks BNI Sekuritas Selasa (2 Juni):

1. BUKA: Beli spesifikasi

Beli di 83, cut loss jika tembus di bawah 80.

Jika harga gagal tembus ke bawah 80 maka potensinya lebih tinggi dengan kisaran jual jangka pendek 86-88.

 

2. ANTM: Beli spesifikasi

Beli di 1440, rugi jika di bawah 1400.

Jika harga gagal menembus di bawah 1400, terdapat potensi kenaikan jangka pendek dengan zona jual antara 1460 dan 1490.

 

3. ASII: Beli spesifikasi

Beli di 5150, rugi jika di bawah 5000.

Jika harga tidak turun di bawah 5000, ada potensi kenaikan harga jangka pendek dengan zona jual di 5300-5400.

 

4. BRPT : Beli spesifikasi

Beli di harga 1030, rugi jika di bawah 1000.

Jika harga gagal turun di bawah 1000, terdapat potensi kenaikan jangka pendek dengan kisaran penjualan 1050-1100.

 

5. BBCA: Beli spesifikasi

Beli di harga 9500, cut loss jika tembus di bawah 9300.

Jika harga gagal turun di bawah 9300, terdapat potensi kenaikan jangka pendek dengan zona jual antara 9700 dan 9900.

 

6. ESSA : Menjual dengan harga tinggi

Pada tingkat 570-600.

Jika level 600 tidak ditembus, maka terbuka peluang swing dengan level support saat ini di 530 dan 515.

Pasar saham di Asia Pasifik sebagian besar melemah pada sesi perdagangan saham Selasa (2 Juni 2024). Koreksi pasar saham Asia Pasifik mengikuti Wall Street.

Selain itu, investor juga menunggu keputusan bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia. Di antara 29 ekonom yang disurvei oleh Reuters, Bank Sentral Australia memperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama di 4,35%. Demikian dikutip CNBC Selasa ini.

Di Jepang, belanja rumah tangga turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Desember. Belanja rumah tangga turun 2,5% tahun ke tahun, dibandingkan dengan perkiraan ekonom sebesar 2,1% yang disurvei oleh Reuters.

Pendapatan rumah tangga rata-rata bulanan pada bulan Desember adalah 1.099.805 yen, turun 4,4% secara nominal dan turun 7,2% secara riil dibandingkan tahun sebelumnya.

Bank of Japan mengatakan kenaikan upah yang berkelanjutan adalah salah satu syarat untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgarnya.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,92% sebelum keputusan Bank Sentral Australia. Indeks Nikkei 225 melemah 0,25%, sedangkan indeks Topix melemah 0,37%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,23%, sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,16%.

Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di 15,650, lebih kuat dari penutupan terbaru di sekitar 15,510.01.

Di Wall Street, tiga indeks saham acuan melemah sementara imbal hasil obligasi naik. Alasannya karena Federal Reserve (Fed) tidak akan menurunkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Indeks Dow Jones turun 0,71%, indeks S&P 500 turun 0,32%, tergelincir dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq turun 0,2%.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *