Sun. Oct 6th, 2024

Intervensi Jantung: Arti dan Kriteria Pasien yang Memerlukan Tindakan Tersebut

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Jantung merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Masalah jantung, seperti penyakit jantung koroner atau penyakit lainnya, dapat menyebabkan gangguan serius pada fungsi tubuh.

Kabar baiknya adalah berkat kemajuan teknologi dan pengobatan modern, intervensi merupakan tindakan yang terbukti efektif dalam mengatasi masalah ini. Apa itu intervensi jantung?

Intervensi jantung adalah metode memasukkan tabung plastik atau kateter ke dalam jantung, menurut Zaki Hazami, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Eka Hospital Cibubur.

“Sebuah tabung dimasukkan melalui pembuluh darah untuk tujuan diagnostik (pengujian jenis penyakit) atau terapeutik (mengobati penyakit jantung atau penyakit). “Dengan demikian, intervensi jantung disebut juga sebagai prosedur invasif,” kata Zakki dalam siaran pers yang dikutip, Senin (30/9/2024). obstruksi septum pada penyakit jantung bawaan pada katup sempit dengan penyakit katup jantung stenting atau balon pada penyakit pembuluh darah perifer/perifer.

Ada beberapa kriteria pasien untuk menjalani pemasangan balon atau stent. Pasien yang direkomendasikan untuk dilakukan balon adalah pasien dengan kriteria sebagai berikut: Penderita penyakit jantung koroner termasuk dalam kategori angina pektoris persisten, yaitu nyeri dada yang timbul saat melakukan suatu aktivitas dan kemudian hilang saat istirahat. Pasien serangan jantung. Penderita dengan derajat penyempitan pembuluh koroner di atas 60 persen.

Lebih lanjut Zakky menjelaskan, pemasangan stent tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melebarkan pembuluh darah koroner jantung, atau Intervensi Koroner Perkutan.

Pemasangan stent dilakukan dengan membuka arteri koroner yang tersumbat dan menjaganya tetap terbuka dengan memasang stent. Loop atau stent terbuat dari kabel logam berbentuk tabung kecil dan digunakan sebagai stent untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung.

Penderita pemasangan stent dapat beraktivitas seperti biasa. Tiga hingga tujuh hari setelah pemasangan stent, sirkulasi darah kembali normal dan pasien dapat beraktivitas normal.

Untuk mendeteksi gangguan jantung sejak dini, Anda perlu mengetahui gejala awalnya. Gejala biasanya berupa kelelahan dan nyeri dada atau sesak yang hilang dengan istirahat.

Oleh karena itu, ketika seseorang memasuki usia empat puluhan bagi pria dan menopause bagi wanita, sebaiknya lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan jantungnya, saran Zakki.

Untuk melindungi jantung, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, berhenti merokok, mengurangi makanan kaya kolesterol, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan mengonsumsi obat antihipertensi bagi penderita tekanan darah tinggi.

Intervensi jantung yang dapat dilakukan adalah: Pemasangan stent balon Dilatasi katup jantung Pengobatan kelainan irama jantung dengan elektrofisiologi dan ablasi Penutupan blok jantung yang bocor Kateterisasi jantung (Coronary Angiography/CAG).

“Kesehatan jantung harus selalu dijaga. “Jadi, mari kita mulai pantau pola makan, olah raga, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” pungkas Zakki.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *