Sun. Oct 6th, 2024

Marissa Haque Meninggal Tanpa Ada Riwayat Sakit, Dokter Bahas Soal Sudden Cardiac Death

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Marissa Grace binti Allen Haque atau Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 00.43 WIB.

Istri Ikang Fawzi ini menghembuskan nafas terakhirnya di usia 61 tahun, meninggalkan dua orang putri bernama Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.

Soraya Haque yang merupakan adik Marissa Haque mengatakan, sepengetahuannya almarhum tidak memiliki riwayat penyakit sebelum meninggal. Faktanya, Marissa Haque masih aktif.

“Tidak ada (tanda-tandanya), tidak ada sama sekali.

Berdasarkan keterangan keluarga, jenazah Marissa Haque tidak bergerak dan diputuskan untuk membawanya ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya.

“Sepertinya tidak mungkin memanggil dokter di rumah pada tengah malam. Jadi mereka membawanya ke rumah sakit untuk memastikan kondisi terakhirnya,” kata Soraya Haque.

Berkaca dari meninggalnya artis ternama Marissa Haque, Dokter Jantung Vito Damay mengatakan kematian mendadak kerap dikaitkan dengan gangguan jantung.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Marissa Haque. Kasus kematian mendadak saat tidur, apalagi tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, seringkali berkaitan dengan gangguan jantung, kata Vito kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).

Kondisi ini sering disebut dengan Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, dimana jantung berhenti secara tiba-tiba, ujarnya.

Vito menambahkan, kasus penyumbatan pembuluh darah seringkali tidak terdiagnosis atau tidak terdiagnosis sehingga bisa berujung pada kematian mendadak.

“Meski keluarga tidak mengetahui riwayat penyakitnya, kasus penyumbatan pembuluh darah terkadang tidak terkonfirmasi atau terdiagnosis hingga terjadi kejadian yang tidak terduga,” kata Vito.

“Hal ini sering terjadi karena perempuan tidak bisa dites karena merasa sehat dan tidak ada keluhan atau takut terdiagnosis penyakit jantung,” ujarnya.

Untuk mengetahui penyebab kematiannya, diperlukan penyelidikan lebih lanjut.

“Perlu diketahui bahwa untuk memastikan penyebab kematian, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti otopsi atau pemeriksaan kesehatan. Namun, secara umum, kematian mendadak saat tidur seringkali disebabkan oleh masalah jantung.”

Lebih lanjut Vito menjelaskan, serangan jantung berbeda dengan serangan jantung, meski sama-sama melibatkan jantung. Serangan jantung seringkali menyebabkan serangan jantung.

Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, lanjut Vito. Oleh karena itu, darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh.

Hal ini seringkali disebabkan oleh gangguan pada sistem kelistrikan jantung, seperti aritmia yang fatal. Pada serangan jantung, orang tersebut kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ini merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk mengembalikan detak jantung normal.

Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung tersumbat, biasanya karena bekuan darah yang menyumbat arteri di jantung. Ini merusak otot jantung. Serangan jantung biasanya tidak langsung menyebabkan jantung berhenti berdetak, namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah irama jantung seperti serangan jantung.

Singkatnya, serangan jantung adalah masalah peredaran darah yang merusak otot jantung, sedangkan serangan jantung adalah masalah kelistrikan yang menyebabkan jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.

“Namun henti jantung biasanya disebabkan oleh serangan jantung. Penyumbatan pembuluh darah di jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik pada jantung dan terjadi henti jantung.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *