matthewgenovesesongstudies.com, Makassar Minggu (25/08/2024) pagi, di tepi danau dan rawa, ruang terbuka kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dikenal sebagai salah satu kawasan hutan kota terbaik, paru-paru kota Makassar. Asap yang mengepul membuatnya tercekik.
Pencemaran hasil pembakaran sampah di tepi danau diketahui dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari gangguan pernafasan hingga penyakit kronis.
Beberapa warga terlihat menggunakannya untuk menutup hidung dan mulut saat car free day di kompleks Unhas.
Sebab, asap pembakaran yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan pencemaran udara.
Ketua Forum Komunitas Hijau Ahmed Yusran sangat menyayangkan ketika pemerintah dan partai sedang mencegah karhutla, namun kawasan hutan kota kampus Unhas justru dibakar hingga sampah menempel di batang pohon. Mata kita.
“Desain lanskap RTH Unhas memiliki keunikan karena mengoptimalkan empat elemen yang memaksimalkan hubungan dengan tepi laut: laut, konektivitas, danau, dan rawa,” ujarnya.
Menurut Yusran, meski sekilas terlihat praktis, namun sampah tersebut langsung hilang. Kengerian rasa terbakar bagi kesehatan jangka pendek atau jangka panjang sama sekali tidak dapat diterima. Pasalnya kampus Unhas telah meracuni kewarasan dan jiwa masyarakat dengan memanfaatkan Dinas Kehutanan Kota.
Selain itu, tak jauh dari lokasi pembakaran sampah, beberapa pohon dibakar dan dipasang tanda larangan membakar dan membuang sampah.
“Selain sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, Hutan Kota Unhas tidak hanya dimanfaatkan oleh komunitas ilmiah, namun juga oleh masyarakat sekitar untuk bersosialisasi, berekreasi dan berolahraga,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses pemberian izin pembakaran sampah harus diselesaikan dengan memutus mata rantai. Dengan teknologi antara lain pemasangan CCTV, peralatan komunikasi, penjajakan peta potensi sebaran api dan penguatan patroli pengawasan.
Tonton video pilihan di bawah ini: