Mon. Oct 7th, 2024

Indonesia Kirim Bantuan Militer Rp7,7 Miliar ke Kamboja, Pengamat: RI Kutub yang Netral

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia dikabarkan baru saja mengirimkan peralatan militer ke Kamboja.

Dukungan peralatan militer yang diserahkan pada tanggal 29 Agustus dari pemerintah Indonesia meliputi 150 pucuk senapan; 20 Pistol Elit G2; 500 ribu peluru M16; 500 ribu pistol. Biayanya sekitar $500.000 (sekitar Rp7,7 miliar).

Pengamat geopolitik melihat bantuan tersebut sebagai tanda positif peningkatan hubungan kedua negara dan modernisasi militer Kamboja, sekaligus mengurangi kritik Barat bahwa Kamboja condong ke Tiongkok.

Selain itu, para pengamat melihatnya sebagai diplomasi militer strategis yang dilakukan Indonesia, salah satu anggota blok ASEAN, yang ingin menunjukkan pengaruh militernya di kawasan.

Analis geopolitik Seng Wanli mengatakan kepada VOA Khmer bahwa bantuan teknis dan senjata baru yang diberikan Indonesia kepada Kamboja akan memperdalam hubungan kedua negara, terutama karena bantuan tersebut akan memenuhi kebutuhan praktis Kamboja dalam modernisasi militer.

Kamboja benar-benar berusaha mendiversifikasi hubungan keamanan dan militernya di kawasan dan dengan negara-negara asing, terutama negara-negara yang memiliki hubungan dengan Barat untuk menunjukkan bahwa Kamboja tidak hanya mengandalkan kerja sama militer dan keamanan dengan Tiongkok, kata Wanli. . Indonesia, Minggu (15/9/2024).

Modernisasi atau perluasan keamanan militer Indonesia bertujuan untuk menunjukkan kepada negara-negara di kawasan, khususnya Tiongkok, bahwa Indonesia merupakan kutub netral dan independen serta merupakan kutub yang ingin diseimbangkan oleh ASEAN dalam persaingan geopolitik dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Dan Indonesia merupakan negara yang pantang menyerah dalam melakukan ekspansi geopolitik, khususnya di Laut Cina Selatan dan wilayah dimana Indonesia mempunyai konflik tidak langsung,” imbuhnya.

Sementara itu, analis politik dan sosial Meas Ny melihat bantuan militer Indonesia ke Kamboja sebagai alasan yang baik. Namun, dia mempertanyakan mengapa Kamboja mau menggunakan bantuan tersebut.

“Saya pikir [bantuan] itu bagus, tapi apakah penting menggunakan peralatan militer untuk tujuan Kamboja, karena saat ini ada perjuangan untuk mengkritik penggunaan angkatan bersenjata dalam persiapan untuk meredam protes?” kata Nyonya Meese.

Pada tanggal 29 Agustus, bantuan militer diserahkan ke Kamboja di Bandara Phnom Penh. Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, dan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja sekaligus Panglima Angkatan Darat Jenderal Mao Sophan menghadiri upacara penyerahan bantuan tersebut. Pertukaran bantuan juga digelar dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Berdasarkan keterangan KBRI Kamboja, bantuan yang dikirimkan ke pemerintah Kamboja tersebut diproduksi oleh produsen peralatan militer milik negara, PT PINDAD.

“Acara hari ini menyoroti hubungan erat antara militer Indonesia dan Kamboja,” jelas Duta Besar Santo.

“Saya senang bahwa hubungan yang kuat ini telah menjadi landasan bagi pertumbuhan signifikan kerja sama bilateral kita di berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir. Kami bangga melakukannya untuk merayakan 65 tahun hubungan diplomatik kami.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *