Mon. Oct 7th, 2024

Yunani Bakal Terapkan Pajak Wisata untuk Turis yang Kunjungi Mykonos dan Santorini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Yunani menjadi salah satu destinasi liburan terpopuler di dunia. Negara ini tidak hanya memiliki pantai yang indah, tetapi juga pulau-pulau yang indah, makanan yang lezat, dan cuaca yang bagus.

Kreta, Mykonos, Athena dan Santorini adalah tujuan wisata populer di Yunani. Namun, mereka yang berencana berkunjung mungkin berpikir dua kali karena akan ada pajak turis. 

Mengutip Express, Rabu (18/9/2024), Yunani dan banyak destinasi wisata lainnya yang menjadi pemberitaan belakangan ini khawatir dengan masuknya wisatawan setiap tahunnya. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk mengumumkan kebijakan untuk mengekang pariwisata yang berlebihan dan mengurangi kedatangan wisatawan selama musim liburan.

Kebijakan ini mengharuskan wisatawan ke Santorini dan Mykonos membayar biaya pada saat kedatangan, terutama pada kapal pesiar. Wisatawan akan dikenakan pajak sebesar 20 euro atau Rp 340 ribu.

Perekonomian Yunani sangat bergantung pada pariwisata dan diproyeksikan menghasilkan 20 miliar Euro atau sekitar Rp 340 triliun pada tahun 2023. Namun, penduduk Santorini yang berjumlah 20.000 jiwa menginginkan jumlah wisatawan dibatasi.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan kepada The Telegraph dalam sebuah wawancara bahwa “Yunani tidak memiliki masalah struktural dengan pariwisata yang berlebihan (tetapi) ada masalah yang signifikan di wilayah tertentu pada minggu atau bulan tertentu.” 

“Lalu lintas laut telah menimbulkan masalah di Santorini dan Mykonos dan itulah sebabnya kami terus melakukan intervensi,” lanjutnya.

 

Yunani berpenduduk 15.000 jiwa, dan 800 kapal pesiar yang berlayar ke sana membawa 1,3 juta penumpang tahun lalu. Sementara itu, Santorini menerima 8.000 wisatawan setiap hari, menurut Universitas Aegean.

Luas wilayah Santorini hanya 76 kilometer persegi. Santorini sedang dipertimbangkan untuk mencegah kehancuran populasi wisatawan yang besar, termasuk dengan melarang pembangunan hotel baru.

Dana dari rekening tersebut dilaporkan akan digunakan untuk berinvestasi pada infrastruktur lokal. Namun, pada saat yang sama, peraturan mengenai jumlah kapal yang tiba di suatu lokasi juga sedang dipertimbangkan.

Hal ini terjadi setelah postingan media sosial oleh seorang anggota dewan lokal di Santorini menjadi viral pada bulan Juli. Warga diimbau tetap berada di dalam rumah untuk menampung 17.000 penumpang kapal pesiar yang diperkirakan hari itu.

Rekor tersebut kemudian dihapus, namun memicu kemarahan di kalangan penduduk setempat dan memicu perdebatan mengenai overtourism baik di Yunani maupun internasional.  

Baru-baru ini, destinasi seperti Venesia di Italia dan Bali di Indonesia memperkenalkan pajak pariwisata pada awal tahun ini. Sementara itu, Selandia Baru dan Uni Eropa berencana memberlakukan pajak pariwisata baru pada akhir tahun atau pada tahun 2025.

Saat ini, lebih dari 60 destinasi wisata di seluruh dunia membayar pajak terhadap wisatawan asing. Dikutip CNN, 15 Mei 2024 Pada April 2024, Venesia akan mulai mengenakan biaya kepada wisatawan harian (perjalanan sehari) sebesar £5 atau Rp87.000 untuk mengunjungi kota tersebut selama musim liburan.

Bukan hanya kota laguna dengan 30 juta wisatawan per tahun yang ingin mencoba pajak turis baru. Di Inggris, Dewan Wilayah Kent telah mengusulkan penerapan pajak turis atas penginapan semalam di wilayah tersebut.

Di Skotlandia, pengunjung ke Edinburgh kemungkinan akan membayar biaya tambahan pada tahun 2026, dan Pemerintah Welsh berencana untuk memperkenalkan undang-undang serupa pada akhir tahun ini. Beberapa negara bahkan sudah memilikinya sejak Perancis, sejak tahun 1910. Namun, sebagian besar telah diperkenalkan dalam satu atau dua dekade terakhir.

Sebelum merebaknya pandemi Covid, tahun 2020 digambarkan oleh sebuah surat kabar sebagai “tahun pajak pariwisata”, dengan Paris masuk dalam daftar tujuan wisata yang dikenakan pajak, bersama dengan Paris, Malta, dan Cancun. Wisatawan bereaksi dengan cara berbeda. 

Bagi sebagian besar wisatawan, masalah utamanya bukanlah wisatawan yang bermalam, namun pengunjung siang hari yang mendapatkan keuntungan dari sumber daya lokal namun memberikan kontribusi finansial yang kecil. Oleh karena itu, pajak juga dapat digunakan untuk ‘mengurangi’ perjalanan harian dan mendorong wisatawan untuk lebih banyak berlibur.

Penerapan pajak wisatawan ini seringkali menimbulkan kontroversi, karena para pejabat industri khawatir akan dampak potensial terhadap industri pariwisata. Hubungan antara pajak dan jumlah pengunjung tampaknya tidak sederhana.

Beberapa penelitian menghasilkan kesimpulan berbeda. Misalnya saja, ada yang berpendapat bahwa pajak pariwisata telah menghambat pariwisata internasional ke Kepulauan Balearic dan Maladewa, dan mungkin menghambat masyarakat untuk terlibat dalam pariwisata domestik. Namun, jumlah pengunjung Barcelona terus bertambah, dengan jumlah pengunjung meningkat dari 7,1 juta pada tahun 2013 menjadi 9,5 juta pada tahun 2019.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *