Mon. Oct 7th, 2024

Kisah Idul Adha dan Pisau Tradisional Aljazair

matthewgenovesesongstudies.com, Algiers – Banyak orang yang percaya bahwa Abderrahmane Douffi yang berusia 85 tahun adalah salah satu pembuat pisau Bou Saadi terakhir di kota Bou Saada, Aljazair. Ia mewarisi keterampilan dan profesi pandai besi dari nenek moyangnya.

“Saya sudah melakukan ini lebih dari 75 tahun. Saya memulainya saat saya berusia 8 tahun, bersama paman dan ayah saya. Mereka juga pembuat pisau,” kata Douffi, seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (15/6). /2024).

Douffi dengan rajin mempelajari seni membuat pisau yang umum di kota tempat tinggalnya. Hingga saat ini, ia terus bekerja di produksi baja cair, pembuatan bilah. Cara yang digunakannya masih sama, yaitu cara tradisional yang diwariskan secara turun temurun selama ratusan tahun.

Pisau douffi terkenal dengan kualitasnya.

Pisau Bou Saadi ditempa dari baja murni, dikenal tahan lama dan tajam serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari mencukur hingga menyembelih sapi.

“Sangat baik menyembelih kurban pada hari Idul Adha dan pisau Bou Saadi dibuat di kota Bou Saada,” jelasnya.

Pembeli pisau buatan Douffi, Rabeh, berkata: “Saya akan membeli pisau untuk menyembelih domba untuk Idul Adha ini. Pisau yang dibuatnya pasti bagus. Saya sudah berkali-kali membeli darinya. Pisau ini bagus. cukup. untuk sepupuku.

Ketika ditanya mengapa pisau itu digunakan untuk menyembelih kurban, Rabeh menjawab, “Ini adalah pisau yang sangat tajam dan dapat digunakan untuk menyembelih. Pisau ini tidak berkarat dan tetap tajam bahkan setelah 100 tahun.”

Pembeli lainnya, Mourad Ziani berkata, “Saya datang ke sini untuk membeli pisau Bou Saadi yang kami namakan Al Khodmi yang artinya bekerja, karena pisau ini kami gunakan untuk bekerja, menyembelih, atau digunakan sehari-hari di rumah. Pisau ini bisa kami temukan di setiap rumah. di Bou Saada, bahkan di seluruh Aljazair. Mereka membeli pisau Bou Saadi dan mereka berhubungan dengan kota Bou Saada.”

Pemilik toko kerajinan di Bou Saada, Amar Touama, memuji kualitas pisau Bou Saadi dan menyebutnya sebagai “warisan kota kami”.

“Ada pisau yang sudah dimiliki masyarakat selama 120 tahun. Pisau ini tahan lama dan diwariskan dari generasi ke generasi. Tentu saja pisau ini dibuat dengan baik agar bisa bertahan lama,” kata Touama.

Touama menambahkan, tujuan utama orang membeli pisau Bou Saadi adalah untuk menyembelih hewan kurban.

“Pisau Bou Saadi dikenal sebagai kurban Idul Adha. Mereka juga bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan lainnya. Pada masa revolusi, pisau ini menjadi andalan kaum revolusioner di Aljazair untuk menjalankan misi rahasia,” imbuhnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *