Mon. Oct 7th, 2024

Waspada Pemilik Bitcoin, Stimulus Ekonomi China Sudah Kehilangan Daya Tarik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – China baru-baru ini meluncurkan paket stimulus ekonomi terbesarnya sejak 2008.

Banyak analis kripto memperkirakan stimulus Tiongkok dan penurunan suku bunga oleh The Fed akan mendorong harga Bitcoin (BTC) di atas level $100,000 dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, perusahaan investasi Kanada BCA Research mengatakan kenaikan tersebut mungkin tidak akan bertahan lama, karena stimulus Tiongkok baru-baru ini gagal menghasilkan dorongan signifikan dalam pertumbuhan kredit. Pada tahun 2015, seperti pada dua dekade terakhir.

Momentum kredit mengacu pada aliran kredit baru yang diberikan melalui pinjaman dan instrumen utang lainnya sebagai persentase terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sejak krisis ekonomi pada tahun 2008, para analis telah mengamati dengan cermat denyut kredit Tiongkok sebagai indikator utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan risiko di seluruh dunia. Indikator ini secara historis berhubungan dengan dasar pasar bitcoin.

Selama puncak siklus pelonggaran pada tahun 2015, stok kredit mencapai 15,5 triliun MM, setara dengan 15 persen PDB.

Pada saat itu, saham Tiongkok yang diindeks oleh CSI 300 meningkat dua kali lipat dalam enam bulan. Sementara itu, BTC mendekati titik terendah sepanjang masa di $100.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Sejak itu, perekonomian Tiongkok meningkat dua kali lipat dalam PDB nominalnya. Artinya, pada siklus saat ini, ekspansi kredit harus mencapai 27 triliun euro agar dapat memberikan dampak serupa terhadap perekonomian dan pasar.

Sebaliknya, angka kredit maksimalnya kurang dari 5 triliun. Oleh karena itu, agar sesuai dengan episode tahun 2015, langkah yang terjadi saat ini harus memiliki amplitudo lima kali lebih besar dibandingkan puncaknya, kata BCA Research, dikutip dari situs Yahoo Finance.

Membalikkan tren penurunan pulsa kredit dinilai tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, ada beberapa faktor yang bisa mendorongnya naik, seperti lemahnya pertumbuhan pasar perumahan saat ini.

“Pada tahun 2000-2020, ketika terjadi booming perumahan di Tiongkok, jalur kredit yang eksponensial dapat diarahkan ke sektor perumahan dan konstruksi. Namun saat ini akan sulit untuk mewujudkan hal ini tanpa arah alternatif untuk penggunaan kredit yang produktif dalam sektor yang sama. pulsa kredit jumbo,” kata Analis BCA itu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *