Mon. Oct 7th, 2024

Koleksi Saham Fundamental Kuat saat Pasar Memerah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Karena volatilitas pasar yang tinggi, investor disarankan melakukan pembayaran jangka pendek pada saham-saham yang fundamentalnya kuat.

“Tanggal Media: Agustus 2024”, “Tanggal Media: Agustus 2024”, Mirae Asset Roger MM, “Investor dapat memanfaatkan momentum dan saham pada fundamental yang kuat. Pasar sedang terkoreksi,” kata Roger.

Salah satu cara untuk fokus pada fundamental adalah dengan mencermati penerbit yang akan segera menyampaikan laporan keuangannya untuk kuartal kedua tahun 2024.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan ada sembilan saham yang menunjukkan fundamental kuat: PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). PT Bank Mandiri Tbk (BMRI); PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN); PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI); PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Ia juga memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di angka 7.585 pada tahun 2024. Rogers mengatakan tingginya tingkat volatilitas saat ini tercermin dari kuatnya pergerakan pasar saham di seluruh dunia. Terutama pergerakan pasar saham global di beberapa negara acuan pada pekan lalu.

“Langkah tersebut juga terkait dengan ketidakpastian ancaman resesi Amerika (AS) yang mendorong penguatan dolar AS dan harga emas global,” ujarnya.

 

 

Mirae Asset Securities Bank Amerika; Federal Reserve, atau The Fed, diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan federal funds rate (FFR) sebesar 25-50 basis poin (bps) pada bulan September. Maksimum 125 bps pada akhir tahun 2024.

Di sisi lain, kemungkinan Donald Trump menjadi presiden; Perlambatan ekonomi di AS dan Tiongkok serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah disebut-sebut menjadi faktor penyebab tingginya volatilitas pasar. Namun, ia yakin kondisi makroekonomi dan pasar modal dalam negeri akan mendukung.

Bank Indonesia (BI) sedang mempertimbangkan untuk menurunkan acuannya (BI-Rate) sebesar 50 bps atau 6,25 persen dari posisi saat ini sebesar 5,75 pada akhir tahun ini.

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada 12-16 Agustus 2024. Hal ini disebabkan adanya ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) akan menurunkan suku bunganya.

IHSG naik 2,41 persen menjadi 7.432,09 dari 7.256,99 pada pekan lalu, mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Minggu (18/8/2024). Sementara rata-rata volume harian selama sepekan meningkat 4,54 persen menjadi 16,73 miliar lembar saham dari 16 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Nilai tukar naik 3,53 persen menjadi 1,02 juta transaksi dari 981.000 transaksi pada pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata nilai tukar harian turun 3,33 persen menjadi Rp9,32 triliun dari pekan lalu Rp9,64 triliun.

Investor asing membukukan pembelian saham senilai Rp 2,94 triliun selama sepekan. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 4,37 triliun.

Semua sektor saham berwarna hijau selama sepekan. Sektor saham konsumen sirkular mengalami kenaikan terbesar, naik 8,88 persen.

Selain itu, sektor saham energi tumbuh 5,77 persen. sektor bahan baku pokok atau bahan baku grosir 2,13 persen; Saham industri naik 1,22 persen, sedangkan saham konsumen non-siklikal naik 1,04 persen.

Sementara itu, saham-saham sektor kesehatan naik 0,23 persen dan sektor keuangan menguat 2,08 persen. Saham real estat dan properti naik 1,61 persen.

Kemudian sektor teknologi naik 3,98 persen, sektor infrastruktur naik 3,44 persen, dan sektor transportasi dan logistik naik 4,71 persen.

 

Herditya Wicakshana, Analis PT MNC Sekuritas, mengatakan IHSG menguat 2,41 persen dalam sepekan, sebagian besar didorong oleh sentimen. Pertama, rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat tidak tepat. “Hal ini menjadi kekhawatiran investor yang memperkirakan The Fed akan menurunkan Federal Funds Rate (FFR) minimal 25 basis poin pada September 2024,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Kedua, data penjualan Tiongkok menunjukkan pertumbuhan. Ketiga, rilis data neraca perdagangan Indonesia yang kecil namun masih surplus.

Pekan depan, IHSG berpeluang menguat dengan level resistance 7.500 dan level support 7.347, kata Herdity. Minggu depan diperkirakan Tiongkok dan Indonesia akan merilis data suku bunga, serta pidato The Fed, ujarnya.

Senior Investment Information Officer Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek penurunan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif bagi IHSG.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *