matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menurut data terkini, lima hari tersibuk transfer Bitcoin di jaringan terjadi pada tahun 2024. Tertinggi sepanjang masa terjadi pada akhir April, dan hari perdagangan tertinggi kedua tercatat pada 8 September.
Seperti dilansir Bitcoin.com, Senin (7/10/2024), selama 15 tahun beroperasi, jaringan Bitcoin mengalami peningkatan catatan transfer harian setiap sembilan tahun selama 15 tahun terakhir.
Pada tanggal 23 April 2024, para penambang mengonfirmasi 927,010 pertukaran, menandai puncak baru. Baru-baru ini, jaringan mencatat hari tertinggi kedua pada 8 September dengan 910,083 transaksi.
Hari tersibuk ketiga di tahun 2024 terjadi pada 21 Juli dengan 859,629 transaksi, diikuti pada 26 Mei ketika penambang Bitcoin mengonfirmasi 852,655 transaksi. Tidak ketinggalan, tanggal 23 Juli berada di peringkat kelima tahun ini, dengan 838,977 transaksi melalui blockchain.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, misalnya tahun 2009, tahun pertama Bitcoin, hari paling aktif adalah tanggal 18 Desember 2009, ketika Satoshi dan segelintir penambang mengkonfirmasi jumlah 225 transaksi.
Kemudian pada tahun 2010, jaringan mulai berkembang pesat. Pada hari teratas tahun itu, 21 November, para penambang mengkonfirmasi 10,044 shift, sebuah lompatan besar dari tahun sebelumnya.
Dari tahun 2009 hingga 2017, volume transaksi terus meningkat dari tahun ke tahun, misalnya pada tanggal 14 Juni 2011 penambang mengkonfirmasi 14,158 transaksi, yang merupakan rekor tertinggi baru untuk tahun ini dan melampaui rekor tahun 2010.
Kemudian, hampir satu tahun kemudian, pada tanggal 14 Juni 2012, para penambang memecahkan rekor tahunan baru dengan mengonfirmasi 61.938 transaksi pada hari itu. Metrik menunjukkan bahwa tahun 2018 tidak lebih baik dari tahun 2017 dan rekor 490.644 transaksi pada 14 Desember 2017 termasuk kuat di tahun 2023.
Saat ini, tahun 2023 masih memegang rekor transaksi terbanyak dalam satu tahun, dengan 153.415.993 transfer terkonfirmasi. Sejak tahun 2024, hingga 6 Oktober, sebanyak 145.225.680 transaksi telah diproses.
Akuntabilitas: Semua keputusan investasi ada di tangan siswa. Baca dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, pada 26 Juni 2024, pemerintah Amerika Serikat mentransfer 3.940 bitcoin sitaan senilai USD 243 juta atau Rp 3,9 triliun dari penjual pasar darknet.
Bitcoin ini diarahkan ke alamat pertukaran yang diidentifikasi sebagai Coinbase.
Dikutip News.bitcoin.com, Kamis (27/6/2024) Tindakan penegakan hukum yang dilakukan Amerika Serikat ini terkait dengan penjualan BTC serupa yang dilakukan pemerintah Jerman beberapa bulan lalu.
Analis onchain terkemuka, termasuk ZachxBT dan tim intelijen Arkham, melacak pergerakan ini.
Arkham melaporkan, uang tersebut disita dari pengedar narkotika Banmeet Singh dan disita setelah diinterogasi pada Januari 2024.
Menurut pengadilan AS, Singh dituduh terlibat dalam bisnis penyelundupan narkoba melalui platform seperti Silk Road, Alpha Bay, dan Hansa.
Dia kemudian mengaku bersalah pada 26 Januari 2024 atas konspirasi kepemilikan dengan maksud mendistribusikan zat yang dikendalikan dan konspirasi untuk terlibat dalam pencucian uang.
Harga BTC sedang turun
BTC menguat 0,5% terhadap dolar AS setelah insiden tersebut.
Selain itu, harga Bitcoin sudah anjlok di bawah kisaran USD 61.000. Pada pembaruan terkini, pemerintah AS memiliki 213,546 BTC, bernilai lebih dari USD 13 miliar setelah pembuangan baru-baru ini sebesar 3,940 BTC.
Sebelumnya, seorang pedagang kripto kehilangan puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam penipuan yang disebut “keracunan alamat”.
Pencuri melakukan aksinya dengan membuat akun palsu di “alamat” kripto online korban, kemudian mengirimkan sejumlah kecil uang kepada korban dengan harapan mereka akan salah mengirim uang ke alamat palsu tersebut.
Karena blockchain bersifat publik, mudah bagi pedagang untuk menemukan alamat kripto seseorang dan mengirimkan transaksi palsu untuk melakukan phishing kepada korbannya.
CertiK, perusahaan keamanan blockchain, mengonfirmasi telah menerima pengiriman bitcoin senilai USD 69,3 juta atau sekitar Rp 1,11 triliun (kurs Rp 16.027,15 per USD) ke alamat yang terkait dengan keracunan alamat.
Berdasarkan Business Insider, per Senin (6/5/2024), dompet kripto korban kini menunjukkan kehilangan 97% dari total asetnya di Coinbase. Akun tersebut sekarang bernilai lebih dari USD 1,6 juta. Penipu menjual Bitcoin curian seharga 23,000 Ethereum dan kemudian mentransfer uangnya, tulis perusahaan keamanan lain, Peckshield X. Ethereum diperdagangkan pada USD 3,116 per koin, menurut Daily Hoddle.
Platform perdagangan kripto lainnya, Trezor, merekomendasikan untuk memeriksa ulang setiap alamat sebelum mengirim transaksi dan jangan pernah menyalin alamat dari riwayat transaksi saat mentransfer uang. Ini adalah upaya untuk menghindari spoofing alamat. Cara efektif untuk memverifikasi alamat adalah dengan mengirimkan transaksi percobaan kecil sebelum melakukan transfer besar.
Penipuan terkait mata uang kripto sedang meningkat, dengan penipuan terkait kripto merugikan investor sebesar USD 3,94 miliar tahun lalu, menurut Laporan Kejahatan Internet FBI tahun 2023.
Studi tersebut menunjukkan bahwa “penjagal babi” kripto dari penipuan kripto akan merugikan investor sebesar USD 75 juta dari tahun 2020 hingga 2024. Penipuan dimulai dengan mengirimkan SMS dengan nomor palsu yang digunakan penjahat sebagai cara untuk membangun kepercayaan dengan korban.
Kemudian, mereka mengirimkan pembayaran kecil dan mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan investasi kripto palsu, memutus koneksi hanya setelah korban mengirimkan sejumlah besar uang kepada pencuri. Istilah penipuan mengacu pada proses penggemukan babi sebelum disembelih.
Menurut Komisi Perdagangan Federal, sebagian besar penipuan mata uang kripto melibatkan penipu yang mencoba membuat korban membayar dalam bitcoin untuk penipuan yang tidak terkait. Hal ini membuat kejahatan mereka sulit dideteksi.
Cara terbaik untuk mengenali penipuan kripto adalah dengan tidak pernah mempercayai seseorang yang menerima pembayaran dalam kripto atau menjanjikan keuntungan besar dari investasi yang meragukan.