Mon. Oct 7th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Batuk dan pilek merupakan penyakit yang umum dialami banyak orang, terutama saat cuaca berubah. Ketika gejala tersebut muncul, banyak orang yang langsung mencari antibiotik sebagai solusi cepat. Namun tahukah Anda bahwa mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek sebenarnya tidak berbahaya?

Kedua penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus, seperti virus influenza atau rhinovirus. Sedangkan antibiotik bekerja paling baik melawan bakteri, bukan virus. Mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus tidak akan membantu. Bahkan, bisa menimbulkan masalah kesehatan baru. Apa itu antibiotik?

Menurut artikel ulasan medis oleh Alisha D Sellers, BS Pharmacy, PharmD for Medical News Today, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri.

Antibiotik bekerja dalam dua cara: menghentikan pertumbuhan bakteri atau menghancurkannya secara langsung. Oleh karena itu, antibiotik sangat berguna ketika tubuh kita tidak mampu melawan infeksi bakteri. Mengapa manusia memerlukan antibiotik?

Sistem kekebalan tubuh mempunyai kemampuan untuk melawan bakteri. Ketika bakteri menyerang tubuh, sel darah putih (WBC) bertanggung jawab untuk menyerang dan menghancurkannya sebelum mereka dapat berkembang biak dan menimbulkan gejala.

Namun, dalam beberapa kasus, jumlah bakteri berbahaya bisa sangat tinggi sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi kewalahan. Di sinilah peran antibiotik menjadi penting. Antibiotik membantu tubuh melawan infeksi yang membunuh bakteri yang terlalu kuat atau terlalu kuat untuk dilindungi oleh tubuh.

 

 

Berdasarkan immunosation.qld.gov.au yang dipublikasikan Senin 7 Oktober 2024, influenza biasanya disebabkan oleh virus, seperti virus influenza atau rhinovirus. Antibiotik sendiri dirancang untuk melawan bakteri, bukan virus.

Oleh karena itu, jika kita meminum antibiotik saat sedang pilek, obat tersebut tidak akan efektif karena cara kerja virus dan bakteri di dalam tubuh berbeda.

Infeksi bakteri menyerang tubuh dari luar sel, sedangkan virus masuk ke dalam sel tubuh sendiri dan menggunakan sel tersebut untuk berkembang biak. Karena virus bersembunyi di dalam sel, antibiotik tidak dapat mencapai atau membunuh mereka.

Antibiotik hanya mempengaruhi dinding sel bakteri, sedangkan virus tidak memiliki dinding sel. Inilah sebabnya mengapa antibiotik tidak bisa melawan flu.

Mengonsumsi antibiotik saat tidak dibutuhkan, seperti saat sedang pilek, tidak hanya berbahaya, tapi juga bisa membahayakan. Salah satu dampak terbesarnya adalah lahirnya antibiotik.

Resistensi antibiotik adalah ketika bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik karena paparan berulang kali. Jika bakterinya tidak resisten, infeksinya seharusnya mudah diobati namun sebenarnya sangat sulit atau tidak bisa diobati.

Selain itu, penggunaan antibiotik tanpa alasan yang sah dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, sakit perut, atau diare. Efek samping ini bisa menyakitkan dan mengancam jiwa serta bisa sembuh dengan sendirinya tanpa antibiotik.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Mohammad Syahril, menyarankan untuk mencoba cara tradisional untuk menurunkan flu, dibandingkan langsung mengonsumsi antibiotik.

Langkah-langkah seperti banyak istirahat, minum cukup air, dan mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu tubuh melawan infeksi virus.

Namun, jika gejala pilek semakin parah atau tidak kunjung hilang, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *