Mon. Oct 7th, 2024

Praktisi Kesehatan Masyarakat: Daripada Jadi Susu, Sebaiknya Ikan Sebagai Lauk

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Di tengah perdebatan mengenai susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi pada program pangan gratis pemerintah mendatang, dokter kesehatan masyarakat dr Ngbela Salama mengatakan, saat ini penerapan pangan sehat 4 Sehat 5 Belum sempurna.

Dalam konsep 4 Sehat 5 utuh yang dipopulerkan pada tahun 1950-an, susu merupakan salah satu aspek dalam meningkatkan asupan pangan masyarakat. Namun saat ini Indonesia menerapkan pola makan Isi Piringku, dimana separuh piringnya terdiri dari lauk karbohidrat dan protein hewani, dan separuhnya lagi terdiri dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kalau dilihat dari isi piringku, tidak ada susu di dalamnya. Jadi lebih baik mengolah ikan hanya sebagai lauk daripada mengolah ikan dalam susu.

“Jadi kalau susu ikan lebih baik disajikan sebagai lauk ikan sesuai konsep isi piring saya,” kata Ngbela dalam pesan singkat yang diperoleh matthewgenovesesongstudies.com pada Rabu, 18 September 2024.

Ngbela mengatakan ikan sebagai lauknya bermacam-macam, salah satunya tersedia dan terjangkau, yaitu ikan. Jika Anda tidak memiliki ikan, masih banyak sumber protein hewani lain yang bisa mengisi piring Anda dengan konsep padat nutrisi, seperti telur, ayam, dan daging.

Seperti diketahui, susu ikan sedang menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Namanya yang tidak biasa mengejutkan banyak orang. Masyarakat semakin penasaran ketika disebut-sebut susu ikan akan masuk dalam program pangan gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Jibran Rakaboming Raka.

Menurut Direktur Jenderal Promosi Daya Saing Hasil Laut dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistia, istilah susu ikan merupakan merek produk HPI yang inovatif agar masyarakat mudah mengenal dan menggunakan produk tersebut.

Jadi bukan dalam artian susu asli, melainkan susu analog yang terbuat dari HPI (hidrolisat protein ikan), kata Budhi dikutip Antara di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

HPI merupakan ekstrak protein ikan hasil penelitian Kelompok Litbang Bioteknologi KKP pada tahun 2017 yang mampu meningkatkan asupan protein harian masyarakat yang saat ini hanya 62,3 gram. Ekstrak protein ini digunakan dari ikan bernilai rendah seperti ikan patek, sealer, tamban dan ikan putih.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hassan Nasbi menegaskan, skenario Badan Pangan Nasional terkait penggunaan susu ikan pada program pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak ada dalam program pangan gratis. Menurut dia, Badan Pangan Nasional terbuka terhadap gagasan pihak lain untuk program progresif Prabowo.

Informasi yang saya terima selama ini dari Kepala Badan Pangan Nasional, tidak ada yang namanya susu ikan, kata Hassan, Selasa (10/9/2024).

Namun Badan Pangan terbuka terhadap ide-ide berbeda dari pihak lain, asalkan terbukti dan dilaksanakan, lanjutnya.

Ia mengatakan, ide penggunaan susu ikan dalam program pangan gratis bukan datang dari Badan Pangan Nasional melainkan dari beberapa pihak lain. Hasan meminta pihak lain melakukan uji coba susu ikan.

Hassan menjelaskan, “Silahkan dicoba dulu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *