Tue. Oct 8th, 2024

Melihat Langkah Bisnis Produsen Sepatu Bata Usai Tutup Pabrik di Purwakarta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Shoes Bata Tbk (BATA) mengungkap alasan tidak melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Salah satunya adalah mengoptimalkan operasional Bata Shoes untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.

Manajemen PT Shoes Bata Tbk mengatakan pihaknya telah mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan operasional perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat melalui pemasok lokal dan mitra lainnya. Hal ini untuk menjaga keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan menyatakan akan terus berinvestasi di Indonesia untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Shoes Bata Tbk Hatta Tutuko mengatakan pasca COVID-19, PT Shoes Bata Tbk menghadapi banyak tantangan selama empat tahun terakhir, termasuk perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

“Bata merasa perlu bertransformasi untuk lebih melayani konsumen. Perusahaan tidak bisa lagi melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta,” kata Hatta seperti dikutip dalam keterangan resmi yang ditulis, Kamis (9/5/2024).

Sebagai imbalannya, tambahnya, perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata dan produsen lokal dari pabrik mitra di Indonesia. “Banyak dari mereka telah bekerja dengan kami sebelumnya,” katanya.

Hatta mengatakan, keputusan-keputusan tersebut tentu tidak diambil begitu saja dan diambil setelah melalui evaluasi mendalam dan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. “Penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa perubahan ini,” ujarnya.

 

PT Shoes Bata Tbk akan terus mendorong dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan produk-produk berkualitas terbaik, terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel (www.bata.co.id) dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari brick- toko mortir dengan kemudahan belanja online.

PT Shoes Bata Tbk, perusahaan distribusi alas kaki masyarakat, telah hadir di Indonesia selama 93 tahun dan produksi pertamanya dilakukan pada tahun 1940.

Selama bertahun-tahun, Bata di Indonesia telah melakukan inovasi dalam penawaran produk dan saluran bisnis dengan tujuan untuk selalu melayani dan memuaskan permintaan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen pasar. Sebagai salah satu penjual dan pengecer alas kaki terkemuka di negara ini, Bata memiliki toko di seluruh negeri dengan lisensi merek selain Bata, termasuk Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First dan Weinbrenner.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, karena efisiensi yang harus dilakukan perusahaan. Selain itu, ia menduga penutupan pabrik tersebut karena kalah bersaing dengan produk baru.

“Iya kalau masalahnya pabrik tutup, perusahaannya naik turun karena kondisi, mungkin karena efisiensi, karena kalah bersaing dengan produk baru. Banyak hal,” kata Jokowi di Balai Uji Coba Peralatan Telekomunikasi, Depok. , Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Namun penutupan pabrik sepatu Bata tidak mencerminkan kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Pasalnya, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh sebesar 5,11 persen pada kuartal I tahun 2024.

“Yang jelas secara makro perkembangan ekonomi kita sangat bagus, 5.11,” ujarnya.

Perusahaan sepatu Bata sebelumnya mengabarkan rencana penghentian produksi di pabriknya di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta pada akhir Maret lalu.

Salah satu penyebabnya adalah pabrik sepatu Bata yang merugi selama empat tahun terakhir karena minimnya pesanan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi pada kesempatan lain mengatakan, karena minimnya pesanan, PT Sepatu Bata melakukan PHK secara bertahap terhadap karyawannya. Jumlah pegawai yang terkena PHK sebanyak 233 orang.

PT Shoes Bata Tbk mendirikan pabrik di Purwakarta pada tahun 1994 dan resmi ditutup pada awal Mei 2024. Penghentian produksi di pabrik sepatu tersebut diumumkan melalui pemberitahuan informasi ke Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024.

 

PT Shoes Bata Tbk (BATA) sebelumnya diketahui menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April 2024. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perindustrian berencana memanggil manajemen perusahaan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni mengatakan, manajemen Bata akan dipanggil dalam waktu dekat. Ia akan meminta penjelasan terkait penutupan pabrik Bata di Purwakarta.

“Industri alas kaki akan kita namakan Bata,” kata Febri saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Ia melihat mayoritas perusahaan Bata sendiri bergerak di bidang ritel. Produk yang dijual kemudian diisi kembali dengan produk impor. Sementara itu, hanya sebagian kecil produsen di Indonesia yang memproduksi sepatu.

“Hanya sebagian kecil produsen Bata yang memproduksi sepatu sendiri, padahal bahan bakunya berasal dari impor. Jadi kami sampaikan ada kebijakan lartas (larangan dan pembatasan), kami berharap industri alas kaki dalam negeri bisa memanfaatkan kebijakan lartas untuk alas kaki. untuk mulai membangun pabrik di Indonesia,” jelasnya.

Dia menjelaskan, lartas berlaku untuk barang jadi yang diimpor ke Indonesia. Sedangkan bahan baku tidak dikenakan pembatasan akses bagi industri.

Ia berharap perusahaan pembuat sepatu seperti Bata bisa memanfaatkan hal ini untuk menggalakkan pembangunan pabrik di Tanah Air. Harapannya bisa membuka lapangan kerja.

“Kami mengusulkan (Bata) untuk lebih memperkuat pabriknya di Indonesia. Kebijakan Larta adalah mendorong investasi industri alas kaki pada sektor industri yang terdampak lartas untuk membangun pabrik di Indonesia,” ujarnya.

Soal alasan terhentinya produksi di pabrik Bata di Purwakarta, Febri enggan berspekulasi. Pasalnya, Kementerian Perindustrian dalam posisi tersebut berperan sebagai regulator industri. “Kita ikuti saja beritanya, strategi bisnisnya apa? Kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita regulatornya,” tutupnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *