Tue. Oct 8th, 2024

Satu Tahun Beroperasi, Bagaimana Pencapaian Bursa Karbon Indonesia?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pertukaran Karbon Indonesia (IDXCarbon) resmi berdiri setahun lalu. Sebaliknya, Ketua Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menceritakan capaian Carbon Exchange tahun lalu. 

Iman mengatakan pada tahun pertama beroperasi, mulai 26 September 2023, IDXCarbon mencatatkan peningkatan jumlah Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang terjual dari 459.953 ton CO2e menjadi 613.894 ton CO2e, dengan nilai tukar meningkat dari 29,21 miliar dolar menjadi 37,06 miliar dolar. 

“Dari total perdagangan tersebut, 420.029 ton CO2e dimanfaatkan (dihilangkan). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman tentang perdagangan karbon dan perannya dalam melawan perubahan mulai tumbuh seiring berjalannya waktu,” kata Iman setahun lalu Peringatan, Kamis (03/10/2024). 

Selain itu, saat ini terdapat 3 proyek SPE-GRK yang tercatat di IDXCarbon, yakni proyek Pertamina Geothermal Lahendong, PLTGU Muara Karang milik PLN, dan PLTM Gunung Wugul milik PLN Group. 

Dengan adanya proyek tersebut, unit karbon terdaftar meningkat dari 842.950 ton CO2e pada 26 September 2023 menjadi 1.777.141 ton CO2e pada 26 September 2024, dengan jumlah unit karbon yang diperoleh setelah penghentian sebanyak 1.357,112 ton CO2e. 

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah pengguna layanan juga meningkat signifikan dari 16 pengguna layanan pada hari peluncuran menjadi 81 pengguna layanan. 

“Kami berharap seluruh upaya bersama dapat memberikan manfaat positif bagi perkembangan perdagangan karbon di Indonesia, membantu mencapai tujuan NDC 2030 Indonesia dan menjamin kelangsungan planet yang sehat untuk ‘masa depan yang lebih baik’,” tutup Iman.

 

Sebelumnya, CEO Pasar Keuangan, Bursa Derivatif Keuangan, dan Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, situasinya sangat baik berdasarkan kinerja Bursa Karbon Indonesia pada tahun lalu. 

“Kita sudah menjual 614 ribu ton setara CO2 senilai Rp 37 miliar, bisa dibilang kecil tapi bisa juga dikatakan sebuah prestasi. Butuh waktu antara 10 hingga 20 tahun untuk membangun pertukaran karbon aktif hanya untuk ETF. ,” jelas Inarno, Kamis (10/3/2024).

Inarno membandingkan Pertukaran Karbon Indonesia dengan Malaysia yang membutuhkan waktu dua tahun untuk bernegosiasi. Menurut Inarno, pertumbuhan pasar karbon Indonesia ke depan masih penuh tantangan. 

Namun kita patut selalu bersyukur karena kita sudah sampai di titik ini, lanjut Inarno. 

Terus perbarui

Inarno menambahkan, Carbon Exchange juga akan terus melakukan inovasi, termasuk rencana pemasaran persetujuan teknis batas atas emisi bagi pelaku usaha (PTBAE-PU) melalui IDXCarbon. 

Saat ini terdapat lebih dari 100 perusahaan sektor energi yang dapat dicatatkan di Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan PTBAE-PU. 

Selain itu, untuk mendukung hal tersebut, sistem APPLE Gatrik Kementerian ESDM akan dihubungkan dengan sistem Pertukaran Karbon, serta SRN PPI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tutupnya. 

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perkembangan perdagangan karbon di Indonesia. Satu tahun setelah diluncurkan, Direktur Pengembangan BEI mencatatkan volume penjualan sebesar 613.740 tCO2e. Termasuk 3 proyek di bidang energi (Total SPE-GRK 1,3 juta ton Co2e).

Perdagangan karbon dimulai pada 26 September 2024. Saat ini terdapat 79 pengguna layanan tersebut. dengan penarikan 420.018 tCO2e dari 322 penerima manfaat.

“Dibandingkan bursa regional, perdagangan karbon di IDXCarbon lebih besar. Bursa Malaysia 190.351 tCO2e dan bursa Jepang 502.811 tCO2e,” kata Jeffrey kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).

Menurut Jeffrey, IDXCarbon terus membentuk pasar karbon. Termasuk melalui konsultasi dan diskusi, sejauh ini terdapat 185 kegiatan kampanye secara online dan offline. Fakta bahwa DSN-MUI menerima fatwa kepatuhan syariah juga menunjukkan kemajuan.

Selain itu, IDXCarbon akan menghubungkan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sistem yang memungkinkan perdagangan PTBAE-PU dalam waktu dekat. Serta perpanjangan insentif untuk mendaftar sebagai Pengguna Layanan, dimana pembayaran biaya pendaftaran dibebaskan hingga bulan September 2025.

“BEI terus mendorong dekarbonisasi perusahaan publik, termasuk melakukan tindakan secara berkala,” kata Jeffrey.

 

Jeffrey mencatat: ⁠IDX ​​​​Net Zero Incubator memasuki modul 3 dan memiliki 110 perusahaan yang terdaftar di sana. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengajarkan cara menghitung emisi karbon, termasuk menyediakan alat untuk membantu penghitungannya.

BEi juga sedang mengembangkan kerangka pelaporan ESG yang mencakup pelaporan emisi karbon. Pengembangan indeks terkait karbon (IDX – LQ45 Low Carbon Leaders). Serta melakukan penelitian terhadap penetapan IDX Green Equity.

“BEI terus mendorong aktivitas perdagangan karbon, namun tentunya banyak faktor di luar perdagangan sekunder yang dapat berdampak pada aktivitas perdagangan karbon,” tutup Jeffrey.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *