Tue. Oct 8th, 2024

Polisi Pukul Mundur Massa Aksi Tolak RUU Pilkada di Gedung DPR/MPR RI

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Massa yang memprotes revisi Undang-Undang (RUU) Palakkad dibubarkan dengan kekerasan oleh polisi. Situasi Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat terpantau sepi pada Kamis (22/8/2024) malam.

Polisi masih menyemprotkan water canon ke arah pengunjuk rasa yang berdiri di luar gerbang utama DPR/MPR Jakarta Pusat.

Tak hanya itu, polisi membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata. Upaya tersebut berhasil, para peserta aksi menjauh dari gedung DPR/MPR dan melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Mobil penghalau massa yang diiringi satuan polisi sepeda motor kemudian melaju melewati massa aksi hingga Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat.

Polisi terus menerus melalui pengeras suara mengajak para pengunjuk rasa meninggalkan area gedung pusat DPR/MPR di Jakarta.

Menurut Lakh, situasi aksi duduk di Jalan Gerbang Soberto depan Gerbang Muda menuju Salpi tetap tenang. Namun tidak ada kendaraan yang boleh lewat.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa penolakan amandemen undang-undang pilkada yang tidak biasa berakhir ricuh di depan Gedung DPR. Massa aksi mendobrak pagar Gedung DPR, Jakarta Pusat.

Pantauan di lapangan, Kamis (22/8/2024), ribuan massa menyampaikan keinginannya di depan pintu masuk utama Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat. Namun konsentrasinya terbagi menjadi beberapa titik.

Di sebelah kanan, kerumunan semakin bertambah. Massa aksi membakar ban bekas dan melemparkan botol ke arah barikade petugas di area gedung DNR/MNR.

Beberapa massa berusaha mendobrak tembok dan pagar yang menjadi pembatas antara massa dengan polisi yang berjaga.

Upaya itu membuahkan hasil. Beberapa tembok telah dirobohkan dan dihancurkan. Kemudian massa mencoba masuk ke dalam. Namun upaya tersebut sia-sia karena polisi segera memasang barikade.

Melihat reaksi polisi, masyarakat melemparkan batu ke arah polisi. Para pelempar dihadang oleh perisai sehingga tidak ada satupun yang bisa menembus penjagaan.

Pada saat artikel ini ditulis, demonstrasi terus berlanjut. Masing-masing koordinator berpesan kepada peserta demonstrasi untuk tidak menjadi korban provokasi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *