Tue. Oct 8th, 2024

Jasa Marga Sebar Dividen 2023 Rp 274,8 Miliar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyalurkan uang tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar. Keputusan tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang digelar pada Rabu, 8 Mei 2024.

Sekretaris Perusahaan dan Chief Executive Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, penyaluran tersebut dilakukan setelah perseroan meraup pendapatan sebesar Rp6,8 triliun pada 2023 dengan keuntungan sebesar Rp2,7 triliun.

Nixon menjelaskan dalam jumpa pers RUPST Jasa Marga 2023, Rabu: “Pembagian saham para pemegang saham adalah Rp 274,8 miliar atau 10% dari laba tahunan pertama tahun 2023 atau 4% dari laba yang diatribusikan kepada perusahaan induk.” (8/5/2024).

Terkait informasi pembagiannya, pemerintah selaku pemilik 70 persen saham JSMR mendapat Rp 192,4 miliar. Sedangkan pemegang saham publik yang menguasai 30% saham Jasa Marga menerima seluruh dana Rp 82,4 miliar.

“Sisa tagihan pada tahun 2023 akan digunakan sebagai cadangan tambahan,” kata Nixon. 

Nixon mengatakan, perseroan menjadikan saham tersebut sebagai jaminan untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham karena kepercayaan yang diberikan kepada mereka. 

Namun, tambahnya, mengingat ketidakpastian perekonomian dan situasi global serta kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sepanjang tahun 2024, maka pembagian dividen dilakukan dalam situasi moderat.

“Di masa depan, pemerintah akan berusaha menjaga agar uang didistribusikan dengan kebijakan yang terukur terlepas dari kondisi keuangan dan perekonomian,” tutup Nixon.

Pada akhir perdagangan Rabu 8 Mei 2024, harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menguat 0,48 persen menjadi Rp 5.200 per gandum. Harga saham JSMR dibuka 25 poin ke Rp 5.200 per saham. Saham JSMR mencapai level tertinggi Rp 5.225 dan terendah Rp 5.100 per saham. Secara umum frekuensi perdagangan sebanyak 2 ribu 987 kali dan volume perdagangan sebanyak 78 ribu 926 lembar saham. Nilai transaksi Rp 40,8 miliar.

 

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mendapat pinjaman dari anak usahanya, PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) senilai Rp 1,05 triliun. Kemitraan ini untuk melunasi komitmen keuangan JAP yang telah jatuh tempo.

Penjualan tersebut dilakukan pada Selasa, 19 Maret 2024, di Kantor Perseroan, Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Jangka waktu perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan tanggal 18 April 2024 atau sampai seluruh utangnya dilunasi.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Nixon Sitorus dalam pengumumannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, “Sebagai pengganti pinjaman yang diberikan perseroan, JAP harus membayar perseroan dengan tingkat bunga sebesar 7,30 persen atas permintaan dalam negeri. .” , Jumat (22/3/2024).

Nixon menambahkan, perusahaan berhak menyesuaikan tingkat suku bunga sewaktu-waktu berdasarkan kebijakan dan kebijaksanaan perusahaan.

Dukungan transaksi ini karena JAP mempunyai perjanjian finansial yang akan digunakan untuk biaya investasi dalam akuisisi proyek Jalan Tol Akses Patimban dengan SMI yang akan berakhir pada tanggal 4 April 2024. SMI tidak dapat memperpanjang perjanjian pinjaman namun dapat mempertimbangkan menandatangani pinjaman baru. perjanjian

Sesuai dengan perjanjian pembiayaan JAP dan SMI, karena jumlah pinjaman JAP belum terjadi, dan sejak perjanjian pembiayaan JAP tercapai, maka JAP wajib membayar kepada pemegang saham JAP.

“Keuntungan Perseroan dari transaksi tersebut adalah JAP menerima dana pinjaman jembatan jangka pendek sebelum fasilitas pinjaman investasi tercapai. Oleh karena itu, rate yang diperoleh sangat kompetitif dan Perseroan dapat menunda pemberian dana kepada JAP,” ujarnya. kata Nixon.

Sedangkan kerugian Perseroan berasal dari usulan kenaikan biaya perseroan untuk memberikan Holder’s Loan (SHL) kepada JAP.

 

 

 

Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) berencana menganggarkan belanja modal (capex) Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun pada 2024. 

Kepala Grup Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Jasa Marga Atika Dara Prahita mengatakan terkait penggunaan uang, uang tersebut berasal dari gabungan bank dan pasar modal. Jasa Marga akan mengetahui tarif mana yang menawarkan tarif terbaik dan tarif tersebut akan ditetapkan. 

“Capex ke depan merupakan kombinasi yang akan kami analisis dari perbankan dan pasar keuangan,” ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan Jasa Marga Kuartal III 2023 yang digelar Selasa (5/12/2023). 

Manajemen Jasa Marga juga mengatakan pendapatan usaha ini akan digunakan untuk beberapa proyek jalan yang dikerjakan Jasa Marga. Namun belanja tahun depan akan bergantung pada progres pembebasan lahan dan progres konstruksi masing-masing ruas tol (Jakarta-Cikampek I Selatan, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Probolinggo-Banyuwangi, dan Akses Patimban. ). 

Sementara itu, perkembangan pengadaan tanah juga bergantung pada alokasi anggaran yang dilakukan Pemerintah, karena proses pengadaan tanah merupakan tanggung jawab pemerintah. 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *