Tue. Oct 8th, 2024

Alasan Samsung Tak Boyong Galaxy Tab S10 Edisi Standar ke Indonesia, Hanya ada Versi Galaxy Tab S10 Plus dan Ultra

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Samsung mengumumkan tablet andalan terbarunya, seri Galaxy Tab S10. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika Samsung merilis tiga model serinya: versi standar, plus, dan ultra, tahun ini Samsung hanya merilis Galaxy Tab S10 Plus dan Galaxy Tab S10 Ultra.

Samsung sepertinya punya alasan untuk ini. Tawfik Furkan, Product Marketing Manager MX Samsung Electronics Indonesia, dalam jumpa pers mengatakan, keputusan menawarkan dua tablet saja, Galaxy Tab S10 Plus dan Tab S10 Ultra, didasarkan pada data penggunaan tablet internal.

“Menurut data internal, penggunaan tablet Samsung kini lebih ke arah layar yang lebih besar karena kontennya kini lebih banyak dibandingkan sebelumnya,” kata Tawfiq baru-baru ini.

Ia menemukan, selama ini tablet juga banyak digunakan untuk menunjang kebutuhan hiburan atau mengakses hiburan, serta untuk melakukan aktivitas produktif.

“Pengguna ingin menonton konten hiburan saat bepergian, dan mereka memerlukan tablet yang lebih besar.” Jadi sekarang tren layar tablet yang lebih besar sudah dimulai,” ujarnya.

Galaxy Tab S10 Plus sendiri memiliki layar berukuran 12,4 inci. Sedangkan Galaxy Tab S10 Ultra memiliki layar lebih besar, yakni 14,6 inci. Seperti versi sebelumnya, Galaxy Tab S9 memiliki layar berukuran 11 inci sebagai standar pada ketiga tablet andalannya tersebut.

Namun saat ditanya apakah akan menawarkan Galaxy Tab S10 versi standar, Taufiq mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

 

Galaxy Tab S10 Plus dibanderol Rp 17.999.000 dan Galaxy Tab S10 Ultra dibanderol Rp 20.999.000. Masa pre-order tablet ini berlangsung mulai 26 September hingga 3 Oktober 2024.

Mereka yang membeli selama periode PO dapat menerima penutup keyboard dengan kunci Galaxy AI, langganan Microsoft 365 pribadi, dan paket data.

Galaxy Tab S10 Plus berukuran 12,4 inci dan Galaxy Tab S10 Ultra berukuran 14,6 inci. Masing-masing juga didukung dengan refresh rate 120Hz. Layar AMOLED 2X yang dinamis juga dilengkapi dengan fungsi HDR10+ dan pelindung mata.

Seri Galaxy Tab S10 layar lebar didukung dengan anti-refleksi kurang dari 2%. Hal ini membuat tablet ini secara signifikan mengurangi pantulan cahaya saat digunakan di luar ruangan.

Seri Galaxy Tab S10 memiliki bobot 14 gram sehingga mudah dibawa bekerja kemana saja. Bodinya juga lebih ramping, yakni 5,4 mm untuk Galaxy Tab S10 Ultra dan 5,6 mm untuk Galaxy Tab S10 Plus.

Performa kedua tablet premium ini didukung chipset Mediatek Dimensity 9300+. Samsung mengklaim penggunaan chipset tersebut mampu membuat Galaxy Tab S10 tampil baik.

Menurut Tawfiq, dibandingkan generasi sebelumnya, performa NPU tablet dengan chipset di atas ini mengalami peningkatan menjadi 14%, performa pemrosesan (CPU) menjadi 18%, dan GPU menjadi 28%.

Jadi ketika digunakan untuk multitasking, hiburan atau gaming, tablet ini lebih cepat dari pendahulunya.

Tablet ini juga mendukung fitur ruang uap yang mendinginkan perangkat saat digunakan untuk multitasking lebih cepat.

Seri Galaxy Tab S10 juga bersertifikat IP68 yang menjamin tablet akan tetap aman jika terjadi hujan yang tidak disengaja.

Berbagai fitur juga disematkan, termasuk penambah dialog cerdas berbasis AI untuk meningkatkan audio atau dialog saat menonton video di aplikasi streaming.

Menurut penelitian, dari 93% orang yang suka melakukan multitask, 40%-nya sering melakukan kesalahan, sehingga Samsung ingin menginformasikan bahwa multitasking bisa dilakukan dengan bantuan Galaxy AI. Sukses dalam satu pertemuan.

Ia bahkan mengatakan dukungan kecerdasan buatan pada fitur multitasking yang diterapkan Samsung pada tablet ini kini sangat berguna. Berdasarkan riset internal Samsung, saat ini 58% pengguna Galaxy Tab S9 dan Tab S9 Plus merupakan pengguna smartphone seri S Ultra, dan hampir 20% pengguna seri Tab S9 adalah pengguna smartphone flip.

Karena tablet dianggap sebagai pelengkap smartphone, pengguna dapat dengan mudah melakukan banyak tugas saat berpindah dari tablet ke smartphone atau sebaliknya. Misalnya, saat Anda membuat catatan di ponsel namun ingin membukanya di tablet, Anda dapat menyalinnya ke salah satu perangkat lalu mentransfernya ke perangkat lain.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *