Tue. Oct 8th, 2024

Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, BKKBN: Untuk Siapkan Generasi Berkualitas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan pelayanan KB serentak untuk satu juta penerima (PSA) di Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.

Program ini diluncurkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara dan telah diikuti secara online dan offline di seluruh Indonesia.

Menurut Kepala BKKBN Dr Hast Wardoy, PSA merupakan langkah BKKBN untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia melalui pengaturan jarak kelahiran.

“Karena keterlambatan perkembangan sangat berkaitan dengan pintar atau tidaknya Anda, keterlambatan perkembangan itu penting.” Karena stunting dipengaruhi oleh jarak anak, maka jarak anak menjadi penting, kata dr Hasto saat berkunjung ke Bali, Selasa, 4 Juni 2024, mengutip keterangan pers yang diperoleh Health matthewgenovesesongstudies.com.

Dokter Hasto menambahkan, saat ini kualitas sumber daya manusia diukur dengan indeks human capital yang indikatornya adalah kecerdasan anak.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dukungan terhadap populasi lansia bergantung pada kualitas generasi penerus dan pemberdayaan perempuan.

“Generasi yang bertanggung jawab terhadap lansia akibat penuaan penduduk disebut dengan ‘sandwich generation’ yang harus menghidupi orang tuanya. Generasi sandwich ini perlu kita dorong agar mempunyai anak dan keturunannya harus sehat. diatur sehingga dapat mendukung populasi lanjut usia,” ujarnya.

Dalam keterangan yang sama, Hasto mengatakan bonus demografi bisa meningkatkan pendapatan per kapita jika dikelola dengan baik.

Bonus demografi Indonesia yang berakhir pada 2035-2040 dapat meningkatkan pendapatan per kapita kita, kata Hasto jika dikelola dengan baik.

“Siapa pun di suatu negara yang telah melampaui bonus demografinya tetapi tidak kaya biasanya akan selamanya terjebak dalam perekonomian kelas menengah atau kelas menengah ke bawah.” Ini mengerikan,” tambahnya.

Di sisi lain, peran perempuan juga tidak kalah penting. Hasto meyakini pemberdayaan perempuan sangat menentukan pendapatan suatu negara. Sekaligus menentukan keberhasilan negara dalam menghadapi penuaan penduduk di masa depan.

“Ketika perempuan produktif dan ketika perempuan sehat dan produktif di usia tua, sungguh luar biasa bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut.” “Bali menjadi contoh karena semua angka pertumbuhan ekonomi Bali bagus,” kata Dr Hasto.

Bali juga memiliki angka kematian ibu, kematian bayi, dan stunting yang rendah.

“Mudah-mudahan ini menjadi best practice Bali sebagai contoh melihat kenyataan yang ada,” imbuhnya.

“Ketika kita bisa memberdayakan perempuan, kemudian menjaga kesehatannya dan mempunyai umur panjang, maka kita benar-benar bisa menikmati bonus demografi.”

Untuk memperkenalkan layanan KB kepada satu juta penerima manfaat, Hasto menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Institusi Kesehatan Indonesia (AIPKI) dan mitra kerja lainnya.

Ia berharap kerjasama ini menjadi bahan edukasi, karena banyak calon dokter dan bidan masa depan yang belum pernah dipasang alat kontrasepsi setelah menyelesaikan studinya.

“Materi pelatihan ini jangan sampai terlewatkan karena akan meluluskan begitu banyak calon dokter dan bidan di masa depan yang belum pernah menjalani IUD, vasektomi, atau tubektomi.” Ini mengkhawatirkan. “Ini kesempatan yang baik untuk belajar dengan bahan ajar,” jelasnya.

Ketua AIPKI Pusat Prof.dr. Ph.D. Budi Santoso SpOG(K), menyambut baik nota kesepahaman ini. Menurutnya, kerja sama berdasarkan nota kesepahaman ini akan meningkatkan insentif pelayanan kontrasepsi bagi pelajar.

“Ini adalah bentuk sebenarnya dari ‘sistem kesehatan akademis’. Di FC, pendidikan tidak terbatas. Namun bekerjasama dengan pusat kesehatan lain, misalnya dengan BKKBN, kabinet kesehatan, laboratorium. “Hal ini agar siswa kami memiliki kompetensi yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali menyatakan dukungan penuh terhadap acara PSA ini dan optimistis akan melampaui target penerima yang telah ditetapkan.

“Kami berjanji untuk bekerja sama dalam koordinasi terbaik dalam layanan ini.” “Kami yang mewakili pemerintah provinsi Bali berharap kepada para kepala puskesmas, kepala PT obat dan OPD KB bersama para tetua desa, tetua desa dan desa adat memberikan layanan ini dengan sebaik-baiknya,” kata daerah tersebut. Sekretaris Provinsi Bali.

“Mari kita berharap tujuan tersebut dapat tercapai di tingkat nasional dan peringatan Harganas tahun 2024 dapat berjalan sukses yang ditandai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *