Wed. Oct 9th, 2024

Petani Pakistan Protes Tak Ada Pasokan Air untuk Irigasi

matthewgenovesesongstudies.com, Islamabad – Para petani Pakistan melakukan aksi duduk menentang pemerintah karena kurangnya pasokan air irigasi di wilayah Jamwah dan Jam Sahib.

Kekecewaan mereka atas kekurangan air selama tiga bulan terakhir ini diungkapkan dengan membakar ban dan meneriakkan slogan anti pemerintah, seperti dilansir tribune.com.pk, Selasa (6 April 2024).

Para pengunjuk rasa mengeluhkan ribuan hektar perkebunan kapas, tebu, padi, sayur mayur, dan mangga yang ditanam di Jam Sahib hancur akibat kurangnya air irigasi dalam tiga bulan terakhir.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan petani, yang khawatir kerugian mencapai jutaan rupee.

Para pengunjuk rasa membuat pernyataan serius, menuduh petugas irigasi menjual bagian air mereka kepada pemilik tanah dengan imbalan suap dalam jumlah besar.

Hal ini merusak tanaman, menghancurkan ribuan hektar lahan dan menyebabkan kerugian jutaan rupee bagi para petani.

Para pengunjuk rasa mendesak perdana menteri untuk segera mengambil tindakan terhadap otoritas irigasi dan memastikan pasokan air bagi para petani yang terkena dampak untuk mencegah bencana ekonomi.

Sebelumnya, para petani gandum di Pakistan turun ke jalan untuk memprotes masalah yang timbul dalam produksi dan pasokan gandum.

Terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas penduduk Pakistan berjuang untuk memperoleh cukup gandum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pakistan adalah eksportir gandum hingga beberapa tahun lalu.

Namun kini mereka sudah mulai mengimpor gandum untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Seperti dilansir laman Asian Lite, Pakistan bisa memproduksi 27 juta ton jika kebutuhan dalam negeri mencapai 31 juta ton.

Vietnam mengimpor 3,4 juta ton gandum senilai $1 miliar dari Juli 2023 hingga Maret 2024.

Impor tersebut berdampak besar pada perekonomian Pakistan, yang sudah terbebani oleh rendahnya cadangan devisa.

Segalanya tampaknya tidak berjalan baik tahun ini juga. Hujan yang terjadi sebelum waktunya di bulan April menghentikan produksi gandum, meningkatkan biaya operasional dan mengurangi hasil panen.

Sebelumnya, permasalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya curah hujan saat musim hujan.

Produksi gandum kemungkinan besar tidak akan mencapai target karena total produksi sekitar 29,6 juta ton. Hal ini menyebabkan kenaikan tajam harga gandum, menyebabkan ketidakpuasan yang meluas dan protes massal.

Kelangkaan gandum dalam sejarah telah mendorong warga Pakistan untuk meminta pemerintah mengumumkan keadaan darurat pertanian.

Kekurangan pangan akibat krisis ekonomi memberikan kontribusi besar terhadap penderitaan rakyat.

Sebagian besar komunitas miskin terkena dampak buruk dari kekurangan gandum dan kesalahan pengelolaan pemerintah, kata Misbah Rashid Khan, peneliti di lembaga think tank Social Protection Resource Center yang berbasis di Islamabad.

Khan mengatakan situasi saat ini telah berubah menjadi keadaan yang menyedihkan di mana warga Pakistan bersaing untuk mendapatkan gandum bersubsidi, yang mengakibatkan antrian panjang, kejar-kejaran truk gandum, dan kerusuhan.

Karena gandum adalah makanan terpenting di Pakistan, kekurangan pangan juga berdampak pada ibu dan bayi.

Pakistan menduduki peringkat 102 dari 125 negara dalam Indeks Kelaparan Dunia 2023. Malnutrisi akibat asupan kalori yang tidak mencukupi menjadi salah satu penyebab utama dan sumber kalori utama di Pakistan adalah gandum.

“Gandum adalah makanan pokok bagi sebagian besar warga Pakistan dan merupakan mayoritas asupan kalori kami,” kata Ghasharib Shoukat, manajer produk di Pakistan Agricultural Research.

Melambatnya pertumbuhan produksi gandum telah membuat Pakistan bergantung pada impor, tambahnya.

Dengan anjloknya produksi, masyarakat Pakistan mengalami gangguan pasokan dan kenaikan tajam harga gandum selama dua tahun terakhir.

Terjadi antrean panjang untuk mendapatkan beras bersubsidi, perkelahian dan saling dorong serta protes terhadap pemerintah.

Kekurangan gandum telah menyebabkan pemalsuan, pemasaran gelap, pencurian dan penyelundupan biji-bijian, yang diduga melibatkan pejabat pemerintah. Bahkan gudang-gudang pemerintah pun kekurangan gandum. Lebih dari 40.000 ton gandum dicuri dari gudang, mengakibatkan pemecatan sementara terhadap 67 petugas polisi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *