Wed. Oct 9th, 2024

UMKM Kopi dan Songket Khas Sumsel Naik Kelas Lewat Pendampingan Bank Daerah

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus berkembang mulai dari produksi hingga pemasaran. Namun banyak usaha yang terkendala masalah permodalan sehingga menyebabkan usaha UMKM mandek.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menggandeng perbankan daerah seperti Bank Sumsel Babel (BSB) untuk menggalang modal, yang akan terus mengembangkan dan meningkatkan banyak usaha kecil menengah di Sumsel.

Seperti yang dirasakan Yuliani, pemilik usaha Yuli Songket di Desa Gunung Batu, Ogan Komering Ulu (OKU) Kabupaten Sumatera Selatan Timur. Lokasi mereka yang terpencil dari ibu kota Sumatera Selatan tampaknya menjadi kendala dalam menjual produk mereka.

Ia pun kesulitan mendapatkan modal awal, karena bahan lagu yang dibutuhkan untuk menenunnya membutuhkan biaya yang besar sehingga menyulitkannya untuk mengembangkan usahanya.

“Sebelumnya pemasaran hanya dilakukan di wilayah Kabupaten OKU Timur dan sekitarnya. “Karena produknya sedikit dan sulit menjangkau pangsa pasar yang luas,” ujarnya saat mengikuti Pesta Hari UMKM Nasional 2024 di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Minggu (9 Agustus 2024).

Namun, pendanaan yang diterima dari BSB selama beberapa tahun terakhir membuat ambisinya untuk memperluas produksi dan pemasaran tampak menjanjikan.

Selain itu, lagu-lagu khas OKU Sumsel Timur mempunyai harga yang mahal, berkisar antara Rp900.000 hingga Rp2 jutaan. Oleh karena itu, diperlukan target pangsa pasar yang jelas.

Dengan memboyong mesin tersebut pada Pameran Puncak Hari UMKM Nasional 2024 pada 5-8 September 2024, ia ingin memperkenalkan produknya hingga ke pelosok Sumsel bahkan nasional.

“Pesanan banyak datang dari luar Sumsel, khususnya dari Jakarta. “Kami berharap kerja sama dengan BSB dapat membantu usaha kecil dan menengah seperti kami di kabupaten ini untuk terus berkembang,” ujarnya.

Begitu pula dengan Pepen Saputra, pemilik The Coffee Legend yang sudah 7 tahun menjalankan bisnis kopi spesial di OKU Sumsel dan memiliki hasil uji cita rasa tersendiri. Cita rasa gula jawa, jeruk, dan coklat inilah yang bisa dirasakan oleh penikmat kopi di ujung lidah.

Dukungan modal sekitar Rp 160 juta dari BSB ia gunakan untuk mengembangkan bisnis UMKM miliknya, apalagi ia membeli alat sangrai kopi dengan harga yang sangat mahal.

Dengan mengembangkan usahanya, ia berharap mendapat dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perbankan atau perusahaan lain. Selain itu, kopi juga menyebar ke berbagai daerah, termasuk Bandar Lampung.

 

“Memang fokus utamanya adalah mengembangkan dan mempromosikan kopi spesial OKU Selatan. Karena pelanggan kami banyak yang berasal dari lampung. “Akhirnya masyarakat tahu kalau kopi kita berasal dari Lampung,” ujarnya.

Ketua Bank Sumsel Babel, Direktur Achmad Syamsuddin mengatakan BSB mengundang 25 mitra usaha kecil dan menengah khususnya petani kopi dari OKU Selatan dan UMKM sentra songket dari desa Gunung Batu di OKU Timur, Sumatera Selatan. 

Selain itu, pada acara puncak Hari UMKM Nasional 2024, pengunjung dapat membeli kopi tubruk seharga Rp1 dengan bertransaksi melalui QRIS BSB. Kegiatan promosi seperti ini merupakan langkah mewujudkan misi membawa usaha kecil dan menengah ke tingkatan baru secara nasional.

Ia mengatakan: “Kami memiliki strategi kustomisasi produk. Kami berharap produk-produk ini dapat memuaskan calon pembeli di luar daerah, sehingga bisnis mereka semakin berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja”. BSB juga melayani nasabah KUR, produk digital dan pengelolaan dana.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *