Wed. Oct 9th, 2024

KLHK Acungi Jempol Upaya Korporasi Capai Pembangunan Berkelanjutan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoron mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kerap ditopang oleh berkembangnya bisnis korporasi di berbagai sektor industri.

“Upaya pengembangan yang dilakukan perseroan merupakan hasil transformasi dan perubahan baru yang terjadi, terutama dalam menghadapi tantangan perekonomian yang semakin besar,” kata Sigit dalam keterangan yang diterima, Senin (30/9/2024).

Menurut Sigit, selain aktivitas bisnis yang dilakukan berbagai perusahaan, komitmen terhadap berbagai program perusahaan (CSR) bagi pemangku kepentingan merupakan cara revolusioner dalam mendukung aktivitas korporasi.

“Kami berkumpul hari ini untuk merayakan komitmen luar biasa perusahaan yang telah mengintegrasikan tanggung jawab sosial ke dalam proses bisnisnya,” ujarnya. Manajemen perusahaan

Sigit meyakini pengelolaan sosial dan lingkungan perusahaan menjadi insentif bagi seluruh perusahaan untuk beradaptasi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan.

Beliau juga menyampaikan bahwa ada dua tren yang mulai berubah dalam penerapan CSR: Pertama, penerapan ESG berubah dari yang bersifat bebas menjadi wajib. Kedua, konsep inovasi sosial yang berkembang dalam organisasi disebut inovasi sosial perusahaan (CSI).

“CSI berbeda dengan CSR dan Creating Share Value atau CSV, yang sering dikaitkan dengan lebih banyak filantropi. CSV menekankan perlunya menciptakan nilai ekonomi sedemikian rupa sehingga juga dapat memberikan nilai sosial, artinya perusahaan dapat meningkatkan keuntungan sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat dan organisasi,” kata Sigit.

 

Sigit memastikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selalu terlibat dalam penilaian tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) dan mendorong perusahaan untuk mematuhi pelaporan guna mencapai tujuan bersama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Untuk mengetahui lebih lanjut, sejak tahun 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memberikan dukungan teknis terhadap Sistem Informasi Elektronik Perizinan Lingkungan Hidup (SIMPEL). Layanan ini dirancang untuk memudahkan dunia usaha dan pemerintah daerah dalam melaporkan informasi izin lingkungan secara elektronik.

Maklum, pernyataan Sigit tersebut disampaikan dalam acara Indonesia Corporate Social and Environmental Responsibility Awards 2024 bertajuk “Inspiring Business Sustainability through Social and Environmental Innovation for Meaningful Change” di Jakarta, Minggu (29/09/2024).

Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan dan Infrastruktur Kementerian Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves) Rahmat Kaimuddin membeberkan penyebab polusi udara di Jakarta dan sekitarnya. Emisi atau emisi inilah yang menjadi penyebab polusi udara terparah di Jakarta.

Rahmat menjelaskan, berdasarkan informasi Kementerian Perikanan dan Perikanan serta beberapa pihak, udara di Jakarta pada tahun 2019 sangat buruk. Namun, hal itu berubah saat terjadi wabah Covid-19 pada tahun 2020.

“Tetapi pada tahun 2022 dan 2023 akan turun lagi, walaupun pada tahun 2024 sama dengan tahun 2019,” kata Rahmat saat ditemui dokumen tersebut, Sabtu (14/9/2024).

“Jumlah hari tidak sehat pada Agustus 2024 mencapai 13 hari. Ini masalah serius,” imbuhnya.

Masalah pencemaran udara harus ditanggapi dengan serius. Pasalnya, dampak polusi udara terhadap kesehatan sangatlah penting. Hal ini tentu akan mempengaruhi atau terkena dampaknya terhadap perekonomian.

Menurut perkiraan BPJS Kesehatan, klaim kesehatan terkait permasalahan penyakit pernafasan mencapai 12 triliun rupiah setiap tahunnya. Jumlah ini bisa terus bertambah jika tidak dikelola dengan baik.

Kemudian, berdasarkan kajian Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan, penyebab utama pencemaran udara adalah emisi udara dari tanah atau asap.

Makanya penelitian ini dilakukan melalui pengambilan sampel pencemaran dan analisis sumber, ujarnya.

Kendaraan yang bergerak adalah yang paling terkena dampaknya. Sementara itu, klaim beberapa pihak bahwa PLTU adalah sumber utama pencemaran udara belum terkonfirmasi dalam penelitian tersebut.

“Sampah memang terbakar atau terus-menerus terbakar, tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan asap mobil,” ujarnya.

Untuk itu, Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan juga menggalakkan penggunaan bahan bakar sulfur tinggi atau sangat rendah untuk mengurangi polusi udara.

Deputi Koordinator Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rahmat Qaimuddin menegaskan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sebaliknya, pemerintah kini akan meningkatkan kualitas bahan bakar dengan mengurangi kandungan sulfur pada bahan bakar Pertalite dan Pertamax.

Manajer Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ini menjelaskan, belerang ini akan diubah menjadi standar Euro 4.

Sedangkan minyak Pertalite memiliki kadar sulfur mencapai 500 ppm. Tak jauh berbeda, kadar sulfur di Pertemax mencapai 400 ppm.

“Penggunaan minyak Euro-4 memerlukan investasi besar, karena proses dan harganya tinggi. Hal ini tentu memerlukan pembayaran dan dukungan subsidi,” jelas Rahmat dalam jumpa pers, seperti dilansir Sabtu (14/9/2024).

Dia meyakinkan, pemerintah akan terus memberikan subsidi dan kompensasi BBM. Namun bantuan dan kompensasi ini harus diperkuat agar terdistribusi secara adil kepada mereka yang berhak.

Untuk itu, pemerintah dipastikan akan mengurangi penyaluran subsidi BBM yang kini dimulai dari PT Pertamina (Persero). Proses registrasi QR code yang dilakukan Pertamina merupakan langkah awal pendistribusian BBM yang mendukung gerakan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *