Wed. Oct 9th, 2024

Pelajar Dihajar Hingga Babak Belur Gara-gara Cipratan Air Kain Pel

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Seorang pelajar mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Penganiayaan terjadi ketika korban secara tidak sengaja menumpahkan air ke kain pel.

Hal itu dibenarkan Humas Polda Metro Jaya dan Kompol AD ​​Ary Shyam Indradi.

Memang kasusnya sudah ditangani Polres Metro Jakarta Timur, ujarnya dalam keterangan, Rabu (28/8/2024).

Peristiwa tersebut terjadi di lingkungan sekolah di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa 27 Agustus 2024 sekitar pukul 11.50 WIB.

NZF (13) tewas saat Zuhar hendak salat. Tapi seorang teman menuangkan air ke sana. Korban yang tidak setuju mengambil kain pel untuk membalas dendam pada temannya.

“Pepelnya tidak sengaja mengenai A (orang yang dirujuk),” ujarnya.

Ade Ari mengatakan, A emosi dan beberapa kali memukul korban hingga menimbulkan luka.

Kerah baju ditarik hingga robek, korban terkena pukulan di bagian mata, kepala dan hidung, korban juga tercakar sehingga terluka, ujarnya.

Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.

Saat ini masih dalam penyelidikan, ujarnya.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mewanti-wanti siswa penerima bantuan pendidikan berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Siswa Jakarta Unggul (KJMU) untuk tidak merokok. Ia mengingatkan siswa yang merokok akan dicabut bantuannya.

Hal itu disampaikan Heru saat memberikan penyuluhan penyalahgunaan narkoba kepada pelajar di wilayah Kabupaten DKI, Provinsi Jakarta, di Gedung PKK Melati, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

“Adik-adik disini, mungkin di ruangan ini ada yang punya Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kalau saya Pemprov DKI, kalau ada pelajar yang merokok saya batalkan Kartu Jakarta Pintar,” kata Heru.

Heru mengatakan, Indonesia merupakan negara perokok terbanyak ketiga setelah China dan India. Oleh karena itu, Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus mengambil tindakan tegas dalam mengawasi para pelajar tersebut.

“Saya minta disebut perokok, disebut pengguna rokok elektrik, bebannya sama perokok dan Pemprov DKI, beban kita sebagai orang tua sepertinya berat, karena rokok elektrik lebih berbahaya,” kata Heru. . .

Heru mengingatkan, pembatalan KJP dan KJMU tidak hanya bagi pelajar yang kedapatan merokok, tetapi juga bagi pelajar yang terlibat tawuran, penggunaan narkoba, dan perjudian online (judol).

Menurut Heru, Pemprov DKI Jakarta mengucurkan Rp2 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar. Pada tahun 2024, Pemprov DKI Jakarta akan menambah Dana Kartu Jakarta Pintar sebesar Rp 200 miliar.

Jadi anggaran APBD, APBN, kami tidak mau memberikan apa pun yang tidak sesuai target, termasuk siswa kecil, saya berkelahi dan merokok, kartu Jakarta Pintar dibatalkan, kata Heru.

Heru pun menghubungi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) untuk meminta data warga Jakarta yang terlibat perjudian online. Heru mengatakan, data tersebut akan dikumpulkan untuk melihat keikutsertaan siswa yang mengambil KJP dan KJMU.

“Bagi siswa yang sering main judol, pertama kalau bisa kita kembangkan, kedua kita kembangkan, ketiga orang tua kita jelaskan, kalau tidak kita hapus KJP satu kali. Termasuk KJMU lagi,” kata Heru.

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *