Wed. Oct 9th, 2024

Perusahaan Investasi di Wall Street Mulai Ajukan Izin Peluncuran ETF XRP ke SEC

matthewgenovesesongstudies.com, sebuah perusahaan investasi Wall Street di Jakarta, memulai kampanye peluncuran ETF berbasis kripto terbarunya berdasarkan pelacakan nilai mata uang kripto XRP. 

Yahoo Finance melaporkan pada Rabu (10/09/2024) bahwa Canary Capital Group, sebuah perusahaan investasi baru yang berfokus pada aset digital yang didirikan pada September, mengajukan informasi ke Securities and Exchange Commission (SEC) untuk membuat Canary XRP ETF. 

Itu terjadi hanya seminggu setelah Bitwise Asset Management Inc. menjadi perusahaan pertama yang mengajukan ETF yang melacak token tersebut. 

Didirikan oleh mantan pendiri Valkyrie Funds Steven McClurg, Canary mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu didorong oleh tanda-tanda lingkungan peraturan yang berkembang dan meningkatnya permintaan investor.

Data tersebut muncul setelah peluncuran ETF yang diharapkan dapat melacak harga Bitcoin dan Ether awal tahun ini, dan ketika VanEck Asset Management dan 21Shares AG terikat dengan token Solana. 

ETF Bitcoin telah menarik hampir USD 19 miliar atau Rp 298,1 triliun sejak awal, sedangkan ETF Ether telah menarik sekitar USD 550 juta atau Rp 8,6 triliun.

Kasus XRP ETF menunjukkan dorongan penerbit agar regulator membuka booming kripto ke khalayak yang lebih luas.

Penawaran XRP ETF muncul setelah hakim federal mendenda Ripple Labs Inc pada bulan Agustus karena menjual token XRP-nya kepada investor domestik tanpa menghormati regulator AS setelah konflik bertahun-tahun.

Pada bulan September, manajer dana kripto Grayscale Investments mengumumkan bahwa mereka telah mulai menawarkan Grayscale

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

Pada Rabu (9/10/2024), nilai tukar Bitcoin dan mata uang kripto papan atas lainnya menunjukkan tren beragam. Sebagian besar cryptocurrency papan atas masih berada di zona merah.

Bitcoin (BTC), mata uang kripto dengan pangsa pasar terbesar, masih lemah, menurut data dari Coinmarketcap. Bitcoin kehilangan 0,19 persen dalam 24 jam, namun masih naik 2,03 persen dalam seminggu.

Saat ini harga Bitcoin adalah USD 62.188 per koin atau setara dengan Rp 975,8 juta (dengan asumsi nilai tukar Rp 15.692/USD). 

Ethereum (ETH) kembali kuat. ETH naik 0.75 persen dalam satu hari terakhir, tetapi masih turun 0.48 persen untuk minggu ini. Dengan demikian, ETH saat ini berada di level Rp 38,3 juta per koin. 

Mata uang kripto berikutnya, Binance Coin (BNB), semakin menguat. Dalam 24 jam terakhir, BNB meningkat sebesar 2,64 persen, selama seminggu sebesar 5,92 persen. Ini setara dengan harga BNB sebesar Rp 9,11 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA kehilangan 2,06 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,28 persen dalam seminggu. Dengan demikian, ADA berada di level Rp 5409 per koin.

 

Sedangkan Solana (SOL) masih lemah. SOL kehilangan 0,62 persen dalam sehari dan 1,32 persen dalam seminggu. Saat ini harga SOL berada di level Rp 2,25 juta per koin. 

XRP berada di wilayah yang lebih hijau. XRP naik 0,05 persen dalam 24 jam, tetapi masih turun 11,23 persen untuk minggu ini. Alhasil, XRP saat ini dibandrol dengan harga Rp 8.330 per koin. 

Koin meme Dogecoin (DOGE) masih berwarna merah. Kemarin DOGE melemah 1,54 persen dan 0,01 persen dalam sepekan. Hal ini membuat penukaran DOGE sebesar Rp 1679 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) keduanya naik 0,01 persen hari ini. Keduanya tetap dihargai $1,00.

Sementara itu, total pasar kripto saat ini setara dengan USD 2,17 triliun atau Rp 34.051 triliun, melemah sekitar 0,31 persen.​​​​​​

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *