Wed. Oct 9th, 2024

9 Agustus 2014: Penembakan Remaja Kulit Hitam Michael Brown oleh Polisi Picu Kerusuhan di AS

Missouri Reputan6.com – Pada 9 Agustus 2014, seorang remaja kulit hitam bernama Michael Brown ditembak dan dibunuh oleh seorang petugas polisi Amerika Serikat (AS) bernama Darren Wilson di Ferguson, Missouri, pinggiran kota St. Louis. Louis:

Insiden tersebut memicu protes dan kerusuhan besar-besaran di Amerika Serikat.

Seperti yang dilaporkan History, ada berbagai laporan mengenai penembakan tersebut, termasuk kesaksian dari Wilson dan temannya Dorian Johnson, yang sedang bersama Brown pada saat kejadian.

Ada versi berbeda dari cerita ini, namun banyak versi mengungkapkan bahwa Petugas Wilson melihat Brown dan Johnson berjalan dan meminta mereka untuk naik ke trotoar. Wilson kemudian memarkir mobil patrolinya di depan mereka dan menghadang mereka.

Petugas Wilson dan Brown berdebat melalui jendela mobil yang terbuka hingga akhirnya Wilson melepaskan tembakan dua kali.

Brown dan Johnson mencoba melarikan diri dengan mobil mereka, tetapi Wilson keluar dari mobil dan mengejar mereka. Brown kemudian berubah menjadi perkelahian dan Wilson akhirnya melepaskan 12 tembakan, enam di antaranya mengenai Brown.

Polisi Wilson mengatakan dia melepaskan tembakan untuk membela diri ketika Brown menyerangnya. Hal ini kemudian dibantah oleh Johnson, yang sedang bersama Brown pada saat kejadian.

Salah satu saksi menyatakan bahwa Wilson telah memperingatkan Brown bahwa dia akan menembak, namun Brown menjawab, “Jangan tembak.” Namun, hal ini tidak didukung oleh balistik, bukti DNA, atau kesaksian saksi mata lainnya.

Meninggalnya remaja berusia 18 tahun itu langsung menuai reaksi marah dari berbagai kalangan masyarakat.

Penembakan itu menambah ketegangan yang sudah berlangsung lama antara penduduk Ferguson yang mayoritas berkulit hitam dan kepolisian setempat yang mayoritas berkulit putih.

Meskipun opini publik sangat terpecah, protes, kerusuhan, dan respons polisi yang semakin termiliterisasi di Ferguson menunjukkan betapa buruknya hubungan antara ras minoritas dan polisi di Amerika Serikat.

Namun, pada bulan November 2014, dewan juri menolak untuk mendakwa Petugas Wilson, dan Departemen Kehakiman kemudian menyimpulkan bahwa Wilson bertindak untuk membela diri dan dibenarkan dalam membunuh Brown.

Namun, penyelidikan Departemen Kehakiman yang sama menemukan bahwa polisi Ferguson secara rutin melanggar hak-hak sipil orang Afrika-Amerika.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *