Thu. Oct 10th, 2024

IHSG Dibuka Perkasa ke Level Segini

By admin Oct10,2024 #BEI #IHSG #Investasi #Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 15,22 poin atau 0,21 persen menjadi 7.114,54 pada Rabu pagi. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (6/5/2024).

Sedangkan kelompok 45 saham utama atau indeks LK45 naik 0,39 persen atau 3,49 poin menjadi 899,29. IHSG berpeluang melambat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi pada perdagangan Rabu (05/06/2024). Namun, IHSG berpeluang menguat dengan menguji area 7.174.

IHSG menguat 1,1 persen ke level 7.099 dengan peningkatan volume pembelian pada Selasa 4 Juni 2024. Penguatan IHSG juga mencapai target minimum dan dibatasi oleh moving average (MA) 20 hari.

Analis PT MNC Sekuritas Herditia Vicaksana mengatakan, IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu dalam waktu singkat dan masih menjadi bagian dari gelombang (iv) gelombang C (2).

Artinya, masih ada peluang IHSG kembali menguat menantang kisaran 7.174, kata Herditia.

Herditia mengatakan pada perdagangan Rabu ini IHSG akan berada di level support 6.958,6,926 dan level resistance 7.171,7,236.

Dalam studinya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan potensi kenaikan IHSG terbatas dengan level support dan level resistance di 7.070-7.130.

Rekomendasi Saham Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas telah memilih saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT PAM Mineral Tbk (NICL) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Sedangkan Herditia memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Erajaia Svasembada Tbk (ERAA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Teliti dan analisis saham sebelum membeli atau menjual. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Berikut rekomendasi teknikal MNC Sekuritas:

1. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Spesifikasi Bui

Saham BRMS terkoreksi ke 152 dan masih dominan dari segi volume penjualan, namun koreksi BRMS masih tertahan oleh MA60.

“Selama BRMS mampu bertahan di atas 144 karena kerugiannya, maka posisi BRMS saat ini diperkirakan berada pada bagian wave (iii) dari wave [iii],” kata Herditia.

Spesifikasi beli : 146-150

Harga sasaran: 164, 182

Stoploss: di bawah 144

 

2.PT Erajaia Svasembada Tbk (ERAA) – Beli saat lemah

Saham ERAA naik 2,51% ke 408, dengan keluarnya volume beli, kekuatan ERAA mampu menembus MA20. Herditia mengatakan, saat ini posisi ERAA diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (3).

Beli pada kelemahan: 400-404

Harga sasaran: 426, 450

Stoploss: di bawah 392

 

3.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) – Beli saat lemah

Saham MIDI menguat 2,50% di 410 dan masih mendominasi aksi beli, namun kekuatan MIDI masih dipegang oleh MA60. “Sekarang posisi MIDI seharusnya berada di gelombang (iv) [i] gelombang C,” ujarnya.

Beli pada kerentanan: 390-406

Harga sasaran: 422, 454

Stoploss: di bawah 386

 

4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – Beli saat lemah

Saham UNVR naik 1,62 persen menjadi 3.130 karena volume pembelian. “Saat ini kami memperkirakan posisi UNVR berada pada wave [c] bagian dari gelombang 2, sehingga kemungkinan besar UNVR akan melakukan koreksi terlebih dahulu,” kata Herditia.

Beli saat kelemahan: 2.730-2.970

Target harga: 3.390, 3.700

Stoploss: di bawah 2.680

 

Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Selasa 4 Juni 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah siklus sektor pasar saham yang memimpin penguatan.

Berdasarkan data RTI, IHSG menguat 0,90 persen ke 7.099,31. Indeks saham LK45 naik 0,85 persen menjadi 895,79. Seluruh indeks saham utama berada di zona hijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG mencapai level tertinggi 7.149,19 dan terendah 7.065,03. Sebanyak 291 saham menguat, memimpin IHSG. 273 saham melemah dan 214 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.072.754 kali dan volume perdagangan sebanyak 17,4 miliar lembar saham. Nilai transaksi hariannya Rp 12,5 triliun. Posisi Dolar AS terhadap Rupee berada pada kisaran 16.215. Investor asing melepas sahamnya senilai Rp 45,62 miliar. Selama tahun 2024, investor asing akan menjual saham senilai Rp 6,53 triliun.

Sebagian besar sektor saham berwarna hijau. Sektor saham siklis naik 1,23 persen memimpin kenaikan. Saham sektor dasar meningkat sebesar 0,47 persen, sektor saham non-siklikal sebesar 0,67 persen, dan sektor saham siklis sebesar 1,23 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan meningkat sebesar 0,70 persen, sektor saham real estate sebesar 1,04 persen, sektor saham infrastruktur sebesar 1,01 persen, dan sektor saham transportasi sebesar 0,32 persen.

Sementara sektor saham energi turun 1,39 persen dan mencatat koreksi terbesar. Setelahnya, sektor saham industri turun 0,57 persen, sektor saham kesehatan turun 0,17 persen, dan sektor saham teknologi turun 1,05 persen.

Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, saham DOID turun 3,48 persen ke Rp 555 per saham. Saham DOID dibuka saat istirahat pada harga Rp 575 per saham. Harga saham DOID tertinggi Rp 580 dan terendah Rp 550 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.381 kali dengan volume perdagangan 249.175 lembar saham. Nilai transaksi Rp 14,2 miliar.

 

Melansir Antara, dalam kajian tim peneliti Philip Securitas, sektor manufaktur sangat terpukul dengan kenaikan suku bunga yang seharusnya bisa mengendalikan inflasi.

“Sub-indeks pesanan baru manufaktur turun menjadi 45,4, terendah tahun ini dari 49,1 pada April 2024 dan jauh di bawah estimasi pasar sebesar 49,4, sementara sub-indeks harga manufaktur yang dibayar turun. 57,0 dari level sebelumnya 60,9 yaitu di bawah ekspektasi pasar sebesar 60,0.

Selain itu, data belanja konstruksi menunjukkan bahwa belanja konstruksi di Amerika Serikat (AS) turun 0,1 persen bulan ke bulan (mtm) pada bulan April 2024, menyusul penurunan 0,2 persen (mtm) pada bulan sebelumnya dan ekspektasi pasar yang sebaliknya akan meningkat. . 0,2 persen.

Di pasar obligasi, imbal hasil juga turun karena imbal hasil (yield) pemerintah AS tenor 10 tahun (US Treasury note) turun sekitar 11 basis poin (bps) menjadi 4,40 persen, terendah dalam dua minggu.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun turun hampir 8 basis poin menjadi 4,81 persen karena investor memperdebatkan arah suku bunga. Pelaku pasar melihat peluang sebesar 59 persen bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024, atau 53 persen sebelum rilis data Indeks Manufaktur ISM.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *