Thu. Oct 10th, 2024

Retno Marsudi dan Menlu Vincent Biruta Resmikan Kedubes Rwanda di Jakarta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Vincent Biruta membuka Kedutaan Besar Rwanda pada Kamis (6/6/2024) bertempat di Jalan Jaya Mandala III No. 5A, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet. , Jakarta Selatan.

Peresmian Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta dilakukan dengan pemotongan pita oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Vincent Biruta.

Dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan apresiasinya atas peresmian Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, Indonesia. Ia menilai hal ini merupakan peristiwa penting bagi kedua negara.

“Rwanda menjadi negara kedelapan dari kawasan Afrika Sub-Sahara yang membuka kedutaan besar di Jakarta. Pembukaan kedutaan ini menunjukkan sejarah hubungan Indonesia dan Rwanda,” kata Retno Marsudi, Kamis (6/6).

“Saya yakin pembukaan Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta tidak hanya akan meningkatkan hubungan kita satu sama lain, tetapi juga akan meningkatkan hubungan Indonesia dengan kawasan Afrika.”

Menurutnya, pembukaan ini dilakukan pada waktu yang tepat. Sebab, tahun depan Indonesia akan merayakan Platinum Jubilee Konferensi Asia Afrika.

“Indonesia berkomitmen untuk mendorong kerja sama yang bermakna dengan negara-negara Afrika.”

“Saya sangat mengapresiasi kepastian Rwanda akan berpartisipasi dalam pertemuan kedua Indonesia-Afrika, September ini. Yang terpenting, kesempatan ini akan kita manfaatkan untuk meningkatkan inovasi bersama.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vincent Biruta mengatakan pembukaan Kedutaan Besar Rwanda di Indonesia merupakan bukti nyata sejarah hubungan kedua negara.

“Kedutaan ini akan menjadi ‘jembatan’ kerja sama kedua negara mencakup kepentingan, perdagangan, dan investasi,” kata Vincent Biruta.

Sementara itu, Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana mengatakan motivasi tersebut merupakan tanda betapa kuatnya hubungan Indonesia dan Rwanda yang terus tumbuh.

“Kami menghargai hubungan ini,” kata perwakilan Sheikh Abdul Karim Harelimana.

Sebelum peresmian Kedutaan Besar Rwanda, pagi harinya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima Menteri Luar Negeri Vincent Biruta di Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas banyak hal mulai dari kerja sama di bidang politik, ekonomi, hingga hubungan negara dengan Palestina.

“Indonesia dan Rwanda telah menandatangani perjanjian kesepahaman dan konsultasi politik,” kata Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (6/6).

“Nota kesepahaman ini akan menjadi dasar pembahasan berbagai aspek kerja sama dan pertukaran gagasan dalam urusan regional dan internasional.”

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Rwanda telah meningkatkan kerja sama keamanan dalam beberapa tahun terakhir.

“Saat ini kami sedang menyelesaikan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kepolisian Nasional Rwanda mengenai pemberantasan kejahatan terorganisir dan kemampuan proliferasinya.

Kedua, dukungan di sektor ekonomi juga dibahas, karena dua bisnis tersebut dikabarkan terus pulih pascapandemi.

“Tahun lalu, laba penjualan kami meningkat 100 persen dan pada kuartal I tahun ini meningkat 32%. Namun, kami yakin masih cukup ruang untuk tumbuh.”

Ketiga, tentang hubungan antar masyarakat. Hari ini, kita telah menandatangani perjanjian Perjanjian Visa bagi pemegang kredensial dan layanan diplomatik yang akan menyederhanakan aturan masuk dan tinggal bagi para pemimpin kedua negara dan membantu memperkuat persahabatan kita. ,” kata Retno Marsudi.

Indonesia juga telah mengeluarkan pemberitahuan Visa on Arrival (VoA) Rwanda sejak Februari tahun lalu untuk mempromosikan hubungan antar masyarakat termasuk keterlibatan B-to-B.

Dalam sambutannya, Retno Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia dan Rwanda mempunyai pendapat yang sama mengenai situasi di Gaza, Palestina.

“Selain isu bilateral, kita juga membahas isu-isu global. Terkait Palestina, kita sepakat perlunya meningkatkan upaya mendukung Palestina, termasuk dengan mendorong penerapan hukum dua negara dan keanggotaan penuh Palestina dan PBB. .

“Kami mengamati perkembangan di Gaza termasuk rencana gencatan senjata baru-baru ini dan berharap perdamaian abadi dapat dipulihkan dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa hambatan.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vincent Biruta mengungkapkan kebahagiaannya bisa berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya.

“Kunjungan ini merupakan tonggak penting dalam hubungan kedua negara kita. Saya senang bisa berbagi hasil positif dari pembicaraan hari ini,” kata Menteri Luar Negeri Biruta.

“Hari ini saya dan Menteri Luar Negeri Indonesia telah menandatangani kesepakatan umum tentang kombinasi kesepahaman dan konsultasi politik, serta Nota Kesepahaman tentang pembebasan visa untuk paspor kerja.”

“Perjanjian ini merupakan janji untuk meningkatkan hubungan yang mendalam dan terstruktur, karena dalam berbagai aspek, kunjungan kami ke Indonesia juga memberikan peluang untuk dibukanya Kedutaan Besar Rwanda.”

Menurut Menlu Biruta, kedutaan ini merupakan simbol persahabatan abadi dan berperan penting dalam meningkatkan hubungan kedua negara.

“Kedutaan ini juga menunjukkan atau menunjukkan kehadiran yang kuat di Indonesia, dalam meningkatkan hubungan bilateral kita.”

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *