matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Merek audio terkemuka JBL mengumumkan kampanye JBL Membuat Earbud (Untuk Semua Orang). Adanya kampanye ini karena JBL mengetahui bahwa kebutuhan suara antara satu orang dengan orang lainnya berbeda-beda.
Menurut JBL, kebutuhan audio setiap pengguna disesuaikan dengan kepribadian dan gaya hidup unik masing-masing pengguna.
Nah, melalui kampanye ini JBL mengajak para penggemar musik untuk menjadi diri sendiri sesuai gaya hidup dan kepribadiannya.
Meski begitu, JBL tidak meninggalkan intinya dengan headphone TWS (True Wireless Stereo) yang mengutamakan pengalaman yang ada, desain inovatif, dan kualitas suara.
Country Manager Consumer Audio Harman Indonesia Kazuo Sawachi mengatakan kampanye JBL Earbuds (For Everyone) memadukan suara yang luar biasa, inovasi teknologi, dan keunikan setiap pengguna.
“JBL menciptakan desain inovatif yang dapat diakses oleh semua individu dengan gaya hidup unik, dan memiliki JBL adalah cara bagi para penggemar untuk mengekspresikan diri secara bebas,” kata Kazuo dalam keterangan JBL, Rabu (28/2/2024).
Headphone konsumen JBL termasuk JBL Tour Pro 2 dan JBL Live Pro 2. Keduanya dirancang untuk memaksimalkan produktivitas dan kenyamanan, berkat suara surround berkualitas dan suara khas JBL.
Sedangkan bagi pecinta olahraga disarankan menggunakan JBL Soundgear Sense. Merupakan TWS dengan desain telinga terbuka dengan teknologi JBL OpenSound dengan konduksi udara.
Dengan teknologi audio tersebut, pengguna JBL Soundgear Sense dapat berolahraga sambil mendengarkan musik dengan bass bertenaga dan suara jernih. Begitu pula saat Anda menerima panggilan telepon.
“Setiap produk TWS dari JBL dilengkapi dengan suara superior, audio spasial, ANC, dan daya tahan baterai yang lama, dirancang untuk memberikan pengalaman mendengarkan terbaik dan kualitas suara yang tak tertandingi,” ujar Kazuo.
Ia mengatakan JBL mendukung setiap individu dengan melestarikan gaya hidup unik mereka, meningkatkan kualitas dan memberdayakan mereka untuk menjadi diri mereka sendiri.
Dalam hal ini, menurut Kazuo, individu bebas menjadi diri sendiri dan ingin menjadi apa, termasuk pilihan mendengarkan musik.