Thu. Sep 19th, 2024

Pemimpin Partai Prancis Khawatir Macron Terlalu Agresif Dukung Ukraina

matthewgenovesesongstudies.com, Paris – Pimpinan partai besar di Prancis mulai was-was ketika mendengar pernyataan Emmanuel Macron yang akan terus mendukung Ukraina dengan pendekatan tak terkekang.

Kekhawatiran itu diungkapkan para pemimpin partai dalam pertemuan Kamis (3 Juli 2024).

Selama pertemuan dua setengah jam tersebut, para pemimpin partai mengatakan beberapa orang percaya Macron menggunakan konflik tersebut untuk memperkuat koalisinya menjelang pemilu Eropa musim panas mendatang.

Di antara dukungan Eropa terhadap Ukraina, mantan Presiden AS Donald Trump bahkan lebih mengejutkan lagi. Dia mengatakan salah satu kebijakan utamanya, jika terpilih kembali sebagai presiden AS, adalah menolak pengiriman pasukan darat AS ke Ukraina.

Setelah Trump mengeluarkan pernyataannya, Emmanuel Macron segera mendesak sekutu Ukraina untuk tidak bersikap “pengecut” dalam mendukung Kiev melawan invasi Rusia, demikian dikutip CNA Sabtu (9/3).

Beberapa pemimpin partai Perancis juga menyarankan Macron tidak boleh mengambil pendekatan “tanpa batasan” dalam menentang Presiden Rusia Vladimir Putin. Alasannya, mereka yakin Putin punya pendekatan serupa.

Pemimpin Partai Hijau, Marine Tondelier, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Ukraina. Jadi dia berharap Macron akan menemukan langkah lain.

Jordan Bardella, presiden partai sayap kanan Persatuan Nasional (RN), juga mendesak Macron untuk tidak terlibat dalam perang dengan Rusia.

Mantan politisi Prancis Manuel Bompard juga berkata: “Saya datang dengan rasa khawatir dan semakin khawatir.”

Parlemen Perancis akan mempunyai kesempatan untuk melakukan pemungutan suara mengenai strategi negaranya terhadap Ukraina, termasuk perjanjian keamanan bilateral yang ditandatangani dengan Kiev bulan lalu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *