Thu. Sep 19th, 2024

Menparekraf Sandiaga Uno Dekati Singapura untuk Gelar Konser Kelas Dunia Bersama

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Ono bertemu dengan Plt Menteri Perdagangan Singapura untuk menjajaki kemungkinan kerja sama penyelenggaraan konser musisi internasional dan event internasional lainnya di Indonesia.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bertemu dengan Grace Foo Hai Yen, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup serta Pj Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, saat berkunjung ke Singapura pada Jumat, 8 Maret 2024.

Pertemuan tersebut digelar untuk membahas potensi kerja sama Indonesia dan Singapura dalam menghadirkan berbagai event di tingkat internasional, khususnya konser yang dibawakan oleh musisi internasional. Mengingat konser Taylor Swift baru-baru ini di Singapura, perekonomian Singapura sedang berkembang pesat dengan jumlah pengeluaran penonton konser lima kali lipat dibandingkan turis biasa.

Strategi kami adalah memberikan insentif khusus kepada promotor atau event organizer yang menghadirkan atraksi internasional ke Indonesia, jelas Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya kepada matthewgenovesesongstudies.com, Selasa, 12 Maret 2024.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang membentuk Indonesia Tourism Fund sebagai organisasi yang akan memberikan pendanaan dan insentif kepada para pelaku pariwisata kreatif di tanah air. Sandiaga mengatakan, insentif ini tidak sebatas penyelenggaraan konser saja, tapi juga penyelenggaraan acara budaya dan olahraga.

Selain insentif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga mengatakan pihaknya akan membantu menyiapkan infrastruktur pendukung, digitalisasi perizinan, dan peningkatan sumber daya manusia di kementerian dan lembaga. Menghilangkan perantara akan meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam penyelenggaraan event internasional.

“Dengan digitalisasi perizinan konser atau menyeluruh, kami yakin promotor tidak akan kerepotan dan mengeluarkan biaya lebih sedikit saat mengajukan izin. Pendekatan ini akan mengurangi alur perizinan dan membuat proses yang ada menjadi lebih transparan,” kata sumber tersebut. Ini biasanya disebut kata sandi.

Namun Sandiaga mengungkapkan, kualitas musisi nasional tidak kalah dengan musisi internasional. Indonesia juga memiliki banyak festival musik di seluruh tanah air, sehingga musisi lokal mempunyai kesempatan untuk tampil di negaranya.

“Musisi Indonesia dan internasional juga banyak yang ikut berkontribusi, seperti Coldplay di Jakarta dan Jonas Brothers di ICE BSD. Kita harus bisa meningkatkan perkembangan teknologi, akses digitalisasi, serta kompetensi musisi nasional. Strategi pemasaran yang inovatif melalui penggunaan platform digital,” pungkas Sandy.

Pemerintah Indonesia sedang mencari lebih banyak insentif untuk menyelenggarakan acara musik, olahraga, dan budaya internasional untuk menarik wisatawan, terutama wisatawan asing, agar berbelanja lebih banyak dan tinggal lebih lama.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MINPARKRAF) Sandiaga Uno mengungkapkan Indonesia membutuhkan “Swiftonics economics” untuk memajukan pariwisata. Swiftonomics adalah istilah yang diciptakan untuk merujuk pada dampak ekonomi yang diakibatkan oleh konser Taylor Swift. Di Asia Tenggara, hanya Singapura yang mendapat bagian dalam konser global enam hari The Eras Tour.

Sebelumnya, Bhumi Sinhala mendapat tempat untuk menjadi pembawa acara konser band Inggris Coldplay selama sekitar satu minggu. Sedangkan Indonesia hanya mendapat kuota satu hari.

Melansir dari laman Bloomberg, Kamis, 23 Februari 2024, Sandy mengatakan pemerintah telah mengalokasikan dana pariwisata dalam anggaran setara 64 juta dolar AS atau satu triliun rupiah untuk mendorong terselenggaranya acara tersebut. “Kita membutuhkan apa yang bisa dilakukan pemerintah Singapura dan Australia, yaitu mendatangkan Taylor Swift,” kata Sandiaga saat diwawancarai Bloom.

Ia menambahkan, Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara berencana menerapkan lebih banyak regulasi terkait pembebasan visa sekaligus menyederhanakan perizinan untuk memudahkan penyelenggaraan acara.

Sandy kembali menegaskan: “Dengan banyaknya transformasi yang kita saksikan di sektor pariwisata, saya sangat optimis kita akan mencapai hasil yang lebih baik tahun depan.”

Konser Taylor Swift di Singapura akan berlangsung pada 2 hingga 4 Maret 2024 dan berlangsung pada 7 hingga 9 Maret 2024 di Singapore National Stadium di Singapura. Jutaan Swifties diperkirakan akan menghadiri acara enam hari tersebut.

Sebelumnya, Badan Pariwisata Singapura (STB) dan Kementerian Komunitas, Kebudayaan, dan Pemuda (MCCY) menanggapi pertanyaan media dengan menuduh Perdana Menteri (PM) Thailand Srita Thaweesin memonopoli konser Taylor Swift di Asia Tenggara.

Menurut CNA, pihak tersebut pada Rabu 21 Februari 2024 mengakui hibah tersebut untuk membantu membawa tur dunia Swift ke Singapura. Namun berdasarkan keterangan yang dikeluarkan pada Selasa, 20 Februari 2024, mereka belum memastikan apakah sudah tercapai kesepakatan eksklusif untuk mencegah pelantun My Tears Ricochet itu menggelar konser The Eras Tour di tempat lain di Asia Tenggara.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *