Wed. Sep 25th, 2024

Prof Damayanti: Anak Terdeteksi Stunting Segera Beri Terapi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Damayanti Rusli Zarif mengimbau agar anak yang terdiagnosis stunting segera ditangani agar tetap waras.

“Beberapa penelitian menunjukkan hilangnya kecerdasan akibat stunting masih dapat diperbaiki hingga 90 persen jika dikelola dengan terapi nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein sebelum usia dua tahun, serta stimulasi olahraga,” kata Damayanti di Jakarta. , Sabtu. siaran pers BKKBN.

Jika anak cacat tidak segera mendapat terapi, bukan hanya otaknya yang tidak berkembang, tetapi juga kemungkinan besar ia akan menderita berbagai penyakit di kemudian hari.

“Dalam jangka panjang, anak gizi buruk akan mengalami stunting yang akan berdampak pada daya tahan tubuh, penurunan kecerdasan, keterlambatan tumbuh kembang, serta penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, darah tinggi, obesitas, dan lain-lain,” kata Damayanti. Petugas KB dan TPK merujuk ke dokter spesialis

Damayanti mengatakan, kader Keluarga Berencana (KB) atau tim pendukung keluarga (TPK) bisa segera merujuk anak yang teridentifikasi berisiko stunting ke dokter spesialis dan mendapat nutrisi atau makanan tinggi protein.

Selain rujukan ke dokter spesialis anak, anak yang terdiagnosis stunting juga harus segera diberikan nutrisi sesuai indikasi untuk menjaga pertumbuhannya dan pemantauan rutin hingga anak pulih dari stunting untuk mencegah penurunan intelektual, ujarnya.

Selain itu, terapi gizi yang baik juga dianjurkan melalui Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), dengan protein hewani setiap kali makan, seperti telur, hati ayam, daging merah, ayam, ikan, atau susu.

Damayanti juga menegaskan, stunting tidak boleh dianggap sebagai penyakit sepele dan umum.

“Stunting tidak boleh ditoleransi”

“Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan otak. Anak yang stunting tidak mempunyai cukup nutrisi untuk otaknya sehingga ketika ingin bersekolah, anak kesulitan mengikuti pelajaran,” ujarnya.

Tidak banyak yang bisa dilakukan jika pengobatan tertunda.

“Kalau kita baru sadar setelah masuk sekolah, tidak banyak yang bisa kita lakukan. Semakin cepat kita mengobatinya, semakin cepat pula otaknya sembuh dan aman,” ujarnya mengutip Antara.

Direktur Bina Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana mengatakan, BKKBN sudah memiliki website parenthebat.id. Situs ini berisi tentang pendidikan parenting dan tumbuh kembang anak yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja.

“Di website ini, orang tua yang baik dapat mengakses Direktorat Pembinaan Keluarga (BKB) anak dan seluruh program untuk anak, termasuk video webinar lengkap, akses konten dari narasumber, dan download sertifikat. Fitur lain yang tidak kalah hebatnya adalah Mandiri Belajar. Menu”, dimana pengunjung dapat belajar bagaimana menjadi orang tua bagi anak dan menghilangkan masalah stunting dengan mengikuti kursus BKB Emas Sibima,” kata Irma.*

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *