Fri. Sep 20th, 2024

YouTuber Jessica Pettway Meninggal Dunia Setelah 9 Bulan Berjuang Lawan Kanker Serviks

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – YouTuber Jessica Pettway meninggal dunia di usia 36 tahun. Menurut People, dia didiagnosis menderita kanker serviks pada Rabu, 20 Maret 2024, sekitar sembilan bulan sebelum kematiannya. Kabar duka tersebut diumumkan sang kakak, Rainey, melalui postingan di akun Instagram miliknya pada Jumat, 15 Maret 2024.

Rainey memberi caption pada foto yang diunggahnya: “Hari ini adalah hari ulang tahunku dan aku ingin Tuhan membawamu kembali ke bumi. Aku kehilangan adik perempuanku yang cantik dua hari yang lalu dan hatiku tidak pernah terasa seperti ini.”

Rainey mengenang adiknya sebagai wanita istimewa yang kuat, percaya diri, dan sangat bijaksana. Ia pun mengaku selalu mendoakan Jessica dan membantunya menjadi ibu yang baik.

Jessica telah membangun karirnya di YouTube sejak November 2023. Ia mengunggah hampir 450 video dan mengumpulkan lebih dari 225 ribu pelanggan. Perjalanan panjangnya menjadikannya seorang beauty vlogger terkenal.

Dia memposting hasil diagnostik di halaman Instagram-nya. Jessica mengaku kebingungan setelah mengetahui penyakitnya dan lama menjauh dari sorotan publik.

“Saya didiagnosis menderita kanker stadium tiga. Saya tidak tahu harus mulai dari mana, tetapi saya ingin berbagi mengapa saya memerlukan waktu begitu lama dengan harapan kisah saya dapat menginspirasi setidaknya satu orang.” YouTuber cantik itu menulis berikut ini dalam postingannya saat itu.

Saat mengumumkan hasil diagnosisnya pada Juli 2023, Pettway menjelaskan bahwa dia awalnya salah didiagnosis menderita fibroid, yang digambarkan sebagai “pembesaran rahim secara keseluruhan”, menurut Mayo Clinic.

YouTuber mengaku masih ingat gejala awalnya. Pada bulan Juni 2022, banyak sekali darah yang keluar dari vaginanya. Jessica dirawat di rumah sakit pada Juli 2022 hingga Januari 2023 dan mendapat diagnosis yang sama hingga ia menemui ahli onkologi pada Februari 2023 dan menemukan jawabannya.

“Dia melakukan biopsi rawat jalan pada saya pada 8 Februari 2023. Saat saya bangun dari anestesi, dia dengan santai berkata ‘ya, kanker serviks stadium 3’.” Ternyata itu kanker, bukan fibroid. “Selama ini, saya salah didiagnosis,” tulisnya.

“Saya ingat pernah mendengar ini dan langsung berkata pada diri sendiri, ‘Saya menolak menerima diagnosis ini.’

Jessica juga menceritakan perasaannya saat menyaksikan orang-orang yang dicintainya menjalani perjalanan medisnya dalam postingan Instagram pada Agustus 2023.

“Setiap kali kamu sakit, itu tidak hanya berdampak pada dirimu sendiri, tetapi juga mengubah kehidupan orang-orang terdekatmu. Tahun ini telah mengguncang dunia kita, mulai dari rawat inap hingga kesulitan keuangan. Kita telah melalui semuanya, Girls (dia). ” Vlogger tersebut menulis bahwa kedua anak tersebut masih terlalu kecil untuk memahami hal ini, namun mereka memperhatikan perubahannya.

Katanya, sangat berat melihat suaminya hancur. Namun mereka bersumpah untuk menang bersama. “Kami bergerak maju dan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah keadaan saat ini mengecewakan kami. Ini jelas tidak mudah, tapi kami sudah sampai sejauh ini,” tambah Jessica.

Dia sekarang berjalan menuju keabadian dengan melawan penyakitnya. Bahkan, ada laporan kematian akibat kanker bahkan di Indonesia.

Melansir Channel Kesehatan matthewgenovesesongstudies.com, pada Rabu 20 Maret 2024, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker serviks tertinggi.

Ketua Kelompok Kerja Kanker dan Penyakit Darah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr. Sandra mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan strategi global untuk menghilangkan kanker serviks dengan tujuan menghilangkan kanker pada tahun 2030.

Indonesia telah mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mempercepat eliminasi global, yang dikatakan lebih kompleks daripada yang direkomendasikan oleh WHO. Menurut Sandra, RAN memiliki empat pilar yang meliputi pelayanan, pelatihan, pemajuan kemajuan, dan tata kelola.

RAN bertujuan untuk memberikan layanan termasuk skrining, vaksinasi HPV dan manajemen pasien pra-kanker. Melansir Sehat Negeriku, Kementerian Kesehatan menetapkan sasaran dua tahap yaitu vaksinasi, skrining, dan penatalaksanaan dengan harapan tercapainya cakupan vaksinasi dan skrining yang optimal pada Sabtu, 24 Februari 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *