Fri. Sep 20th, 2024

Harga Saham Levi Strauss Tiba-tiba Melonjak 12%, Apa Sebabnya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saham Levi Strauss & Co (LEVI) naik 12% pada perdagangan Kamis, 4 April 2024 setelah perusahaan menaikkan prospek pendapatan setahun penuh dan mengumumkan pendapatan nyaman.

Pada Rabu malam, LEVI mengumumkan pendapatan fiskal kuartal pertama dan perkiraan laba per saham yang disesuaikan untuk tahun fiskal 2024 antara USD 1,17 atau Rp 18.609 (dengan asumsi nilai tukar Rp 15.905 per USD) dan USD 1,27 atau setara dengan 1.201 USD. . Dari sebelumnya kisaran USD 1,15 atau setara Rp 18.290 menjadi USD 1,25 atau setara Rp 19.881.

Analis memperkirakan estimasinya sebesar $1,21 atau Rp19.245 per saham, menurut LSEG, yang sebelumnya dikenal sebagai Refinitiv. Ketika perusahaan menghadapi penurunan biaya pengambilan keputusan, mereka fokus pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan, seperti mengurangi biaya dan mengoptimalkan keuntungan.

Pada bulan Januari, Levi meluncurkan inisiatif untuk mempercepat pertumbuhan laba dan memangkas biaya. Sebagai bagian dari proyek ini, Levi telah memangkas sekitar 12% tenaga kerja globalnya.

CFO Levi Strauss Harmit Singh mengatakan manfaat dari inisiatif Project Fuel perusahaannya baru mulai terlihat, yang akan terus meningkatkan ketangkasan dan efisiensi bisnis.

“Kami juga akan terus memberikan arus kas bebas yang positif melalui manajemen inventaris dan modal kerja,” kata Singh mengutip CNBC, Jumat (5/4/2024).

Levi’s juga meninggalkan bisnis Denizen dengan margin yang lebih rendah dan ketergantungan yang lebih rendah pada diskon besar untuk mendongkrak penjualan.

Mereka juga mencatat rekor penjualan online dan melalui toko mereka sendiri, dibandingkan dengan toko berbiaya rendah seperti Macy’s dan Kohl’s.

Lebih sedikit promosi dan harga produk yang lebih rendah selama kuartal ini membantu meningkatkan laba kotor Levi’s sebesar 58,2% dari 55,8% tahun lalu.

Peringatan: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul akibat keputusan investasi.

Saham Levi Strauss melonjak lebih dari 30 persen saat pertama kali muncul di Bursa Efek New York pada Kamis waktu setempat.

Pembuat jeans Levi’s 501 mengumpulkan $623 juta atau sekitar Rp8,82 triliun. Harga penawaran umum perdana saham Levi Strauss adalah $17 per saham. Harganya melebihi ekspektasi pasar.

Pada awal perdagangan, saham Levi Strauss diperdagangkan pada harga $22,97 per saham. Artinya, perusahaan berusia 166 tahun itu memiliki kapitalisasi pasar sebesar $8,9 miliar atau sekitar Rp 126 triliun.

Saat memperdagangkan saham Levi Strauss di Bursa Efek New York, pelaku pasar diperbolehkan mengenakan celana jeans untuk menaikkan harga saham Levi Strauss. Biasanya ada aturan berpakaian ketat yang melarang penggunaan jeans di lantai bursa.

Levi Strauss kembali ke kehidupan publik setelah lebih dari 30 tahun. Perusahaan mencatatkan sahamnya pada tahun 1970an dan awal 1980an. Kemudian menjadi perusahaan swasta pada tahun 1985.

Saham Levi Strauss menjadi merek pertama yang go public di tahun 2019. Tidak seperti Lyft, Uber, dan startup Silicon Valley lainnya, Levi Strauss menghasilkan keuntungan.

Mengutip CNN Money, Jumat (22 Maret 2019), perusahaan melaporkan laba sebesar $285,2 juta, naik sedikit dibandingkan tahun 2017, dengan pendapatan naik 14 persen menjadi hampir $5,6 miliar pada tahun 2018.

Namun, Levi Strauss sedang berjuang untuk bertahan di beberapa pasar negara berkembang. Perusahaan berharap ekspansi di Tiongkok dan Brasil akan berkontribusi terhadap hal ini. Brasil dan Tiongkok menyumbang kurang dari empat persen dari total penjualan tahun lalu.

Charles Bergh, CEO Levi Strauss, mengatakan perseroan berencana menggunakan dana hasil penjualan saham untuk meningkatkan kontribusinya ke pasar luar negeri.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *