Fri. Sep 20th, 2024

Menkes Budi Gunadi Dorong Upaya Promotif dan Preventif Dalam Promosi Kesehatan Masyarakat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya memahami program promosi kesehatan di Indonesia. Pemahaman ini meluas dari praktisi kesehatan hingga seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan pedoman tersebut tidak hanya fokus pada pengobatan penyakit. tetapi juga untuk menjaga kesehatan secara umum. Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam menjaga kesehatan diri guna menciptakan lingkungan sehat secara menyeluruh.

“Tugas tenaga medis tidak hanya merawat orang sakit. tapi juga menjaga kesehatan. Oleh karena itu, harus ada cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi dan pencegahan kesehatan, kata Budi di acara CIMSA Townhall Kementerian Kesehatan. di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, pada Jumat (23/02/2024).

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), diprakarsai dan dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat. Tujuannya untuk menumbuhkan budaya hidup sehat di masyarakat. Menurut Menkes Budi, dengan beroperasinya GERMAS, masyarakat bisa berpartisipasi dalam kegiatan seperti acara Car Free Day yang sangat populer.

Sebab penerapan GERMAS merupakan suatu gerakan dan bukan sekedar kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pendekatan yang komprehensif dan unik. Untuk itu, promosi kesehatan diharapkan dapat tercapai dengan memberdayakan seluruh individu untuk menjalani pola hidup sehat.

“Artinya tidak ada proyek, tidak ada uang, dan masyarakat melakukannya karena ingin atau menyukainya. Agar mereka bisa hidup sehat,” tambah Menteri Kesehatan Budi.

Untuk mendorong upaya promosi dan pencegahan Kementerian Kesehatan Masyarakat telah melakukan reformasi di bidang kesehatan dengan melakukan amandemen Undang-Undang Transformasi Kesehatan dan Kesehatan.

Apalagi Kementerian Kesehatan membagi anggarannya secara merata 50:50 antara upaya pencegahan dan pengobatan. Namun juga mencakup Puskesmas dan Posiendu. Salah satunya sedang dihidupkan kembali untuk reformasi.

Budi, Menteri Kesehatan, mengatakan: Upaya akses layanan kesehatan di tingkat desa akan digencarkan. Dari 512 kabupaten/kota, terdapat kurang lebih 10.000 upazila/kelurahan, 85.000 desa, dan 300.000 wadi.

Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah memperkuat kapasitas para praktisi Posiandu agar mereka dapat berperan penting dalam memberikan layanan kesehatan di tingkat masyarakat setempat.

“Setiap pekerja Posiandu akan diberdayakan sebagai dokter sehingga Posiandu tidak hanya bisa merawat ibu dan anak atau memberikan pelayanan kesehatan. tetapi juga seluruh tujuan siklus hidup,” jelasnya.

Mulai tahun ini dan seterusnya Empat pekerja Posiandu dari setiap desa, atau seluruh 1,2 juta penduduk Posiandu, akan menerima pelatihan baru untuk memperoleh kemampuan dan keterampilan khusus, seperti menimbang bayi dan anak kecil dengan benar. Edukasi khusus pemberian ASI dan imunisasi MPASI dan operasi komunikasi atau konseling

“1,2 juta pekerja akan dididik ulang dan akan memasuki sistem. Ini dimulai dengan tes pertama. Lalu setelah selesai Mereka akan mendapat sertifikat,” kata Budi.

Posyandu diharapkan mampu melakukan operasi promosi dan defensif. Mulai dari ibu hamil, bayi, anak kecil, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah Hal ini dapat dilakukan di Posiandu untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *