Fri. Sep 20th, 2024

Saat Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Curhat ke Kepala BNPB

matthewgenovesesongstudies.com, Sitaro – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi pengungsian warga Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara pada Sabtu (05/04/2024).

Pulau Siau terletak di utara Gunung Ruang dan dijamin aman karena lokasinya jauh dari Kawasan Ekspos Gunung Api (KRB).

Kepala BNPB terbang ke Siau dari Kota Manada menggunakan helikopter BNPB yang telah disiagakan untuk membantu tanggap darurat letusan Gunung Ruang.

Dalam penerbangan yang memakan waktu sekitar 30 menit tersebut, helikopter Bell 412 SP bernomor penerbangan PK-DAS bersama Panglima BNPB mendarat dengan selamat di lapangan Akesimbek pukul 0715 WIB.

Setibanya di Siau, Direktur BNPB langsung melanjutkan perjalanan menuju pusat pengungsian yang terletak di Pendopo Kademahe, Desa Ondong, Kecamatan Siau Barat, Pulau Siau. Sesampainya di aula, Kepala BNPB ditemui sekitar 100 orang pengungsi yang sudah menunggu.

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang berdampak pada warga akibat letusan gunung berapi Ruang. Ia juga mengatakan, kehadirannya merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo untuk memastikan penanganan pengungsi berjalan baik dan kebutuhan warga terpenuhi tanpa ada kekurangan.

Kehadiran kami di sini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk memastikan kalian semua yang dievakuasi sementara ke sini dapat terlayani dengan baik dan seluruh kebutuhan pokok dapat terpenuhi, kata Suharyanto.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala BNPB juga memberikan kesempatan kepada beberapa warga yang ingin bertanya atau mengajukan permintaan lainnya.

Tonton video yang dipilih:

Saat itu, salah satu warga mengaku khawatir rumahnya rusak parah akibat tertimpa batuan vulkanik saat letusan Gunung Ruang sehingga tidak layak huni.

“Kami khawatir pak. Kalau wabah ini sudah selesai, mau pulang ke mana pak? Karena atap rumah kami semua rusak dan tidak layak huni lagi,” kata warga tersebut.

Mendengar hal tersebut, Ketua BNPB menjawab bahwa pemerintah melalui BNPB akan terus membantu masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut. Tidak hanya pada masa tanggap krisis, BNPB bersama pemerintah akan terus mendukung bencana demi bencana melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi.

Suharyantha juga mengatakan, pemerintah akan segera membangun hunian permanen sebagai rumah pemukiman bagi warga yang sebelumnya tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.

Kemudian, bagi warga yang rumahnya rusak parah, pemerintah akan membantu biaya perbaikan atau pembangunan sebesar R60 juta. Sedangkan rumah rusak sedang berhak mendapat bantuan sebesar Rp 30 juta dan rumah rusak ringan mendapat bantuan Rp 15 juta.

“Pemerintah tidak akan tinggal diam setelah wabah ini selesai. “Kami dan BNPB bersama pemerintah daerah akan terus mendampingi saudara-saudara sekalian,” ujarnya.

Katanya, ada kemungkinan sebagian dari Anda akan tergerak. Mereka pindah ke rumah baru. Sebab, rumah yang Anda tempati saat ini berada pada zona bahaya.

“Bapak-bapak yang rumahnya rusak berat berhak mendapat bantuan perbaikan atau pembangunan sebesar R60 juta. Bapak-bapak yang rumahnya rusak sedang sebesar R30 juta dan yang rusak ringan sebesar R15 juta. Ini semua di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Suharyanto menambahkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *