Sat. Sep 21st, 2024

Pesta Rakyat Meriam Karbit untuk Rayakan Idul Fitri Ala Warga Bogor

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Suara nyaring terdengar di tepian sungai Tsipamingkis, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Meriam karbida (kuluvung) berbahan kayu kapuk akan dinyalakan secara bergantian pada Festival Rakyat Gendang Ngadu pada 14-15 April 2024.

Beginilah cara masyarakat Chonggol merayakan festival Orozo yang telah menjadi tradisi sejak zaman dahulu.

Puluhan meriam karbida atau kuluvugu saling berteriak di kedua sisi sungai, karena disebut perang.

“Sejak kecil perang kuluwung (meriam karbida) sudah diadakan dan dirayakan pada hari raya Idul Fitri,” kata Beben Suhendar, tokoh masyarakat Jonggol, Minggu (14/4/2024).

Tahun ini, dua desa berpartisipasi dalam pertempuran meriam karbida. Lusinan meriam karbida ditempatkan saling berhadapan di seberang sungai.

“Meski hanya ada dua kelompok desa, namun seluruh warga Kecamatan Jongol turut serta meramaikan pesta rakyat ini. Ada yang menyumbangkan petasan, karbida dan lain-lain,” ujarnya.

Menurut Beben, persiapan meriam tersebut dimulai sebelum bulan Ramadhan. Yang pertama membuat meriam dari batang pohon kapuk yang berdiameter 60 sentimeter dan panjang 6 meter.

Karena sulit, kita lihat di luar Bogor ada pohon seperti Cianjur dan Sukabumi, kata anggota DPRD Kabupaten Bogor itu.

Batang pohon kapuk kemudian dibelah menjadi dua. Setelah bagian dalam dibentuk menjadi bentuk U, batang pohon diikat dengan kayu rotan agar balok kayu tidak pecah saat ditekan.

Beben berharap Pertempuran Meriam Karbida di Jonggol masuk dalam kalender acara Pemerintah Kabupaten Bogor. Selain untuk tradisi masyarakat Chonggol juga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan.

“Warga Bekasi, Karawang, dan daerah lain banyak yang datang ke sini. Dan perputaran uangnya sangat besar. Hal ini tentu meningkatkan perekonomian masyarakat Jongol,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *