Fri. Sep 20th, 2024

BTPN Syariah Tebar Dividen Rp 70,15 per Saham, Cek Jadwal Pembagiannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 70,15 per saham.

Pembagian dividen tersebut sebesar Rp 540,39 miliar yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Maret 2024. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/3). ). ). /2024).

Pertimbangan BTPN Syariah atas pembagian dividen ini didasarkan pada data keuangan per 31 Desember 2023, antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,08 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp5,89 triliun, dan jumlah ekuitas sebesar Rp8. 77 triliun. Jadwal Pembagian Dividen

Berikut jadwal pembagian dividen tahun buku 2023: Tanggal efektif 20 Maret 2024 Cum tanggal dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 28 Maret 2024 Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 1 April 2024 Cum tanggal dividen di pasar tunai pada tanggal 2 April 2024 Tanggal ex-dividen di pasar tunai pada tanggal 3 April 2024 Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada tanggal 2 April 2024 Tanggal pembayaran dividen pada tanggal 19 April 2024

Mengutip data RTI, pada akhir perdagangan Jumat 22 Maret 2024, saham BTPS turun 0,73 persen ke Rp 1.360 per saham. Saham BTPS dibuka datar di Rp 1.370 per saham. Saham BTPS berada pada harga tertinggi Rp 1.380 dan terendah Rp 1.350 per saham. Total volume perdagangan sebanyak 2.583 kali dengan volume perdagangan 274.646 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 37,2 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp70,15 per saham.

Besaran dividen yang dibagikan tersebut setara dengan Rp 540,40 miliar atau 50 persen dari laba bersih kinerja tahun 2023 Mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (20/3/2024), pembagian dividen tersebut dilakukan sebagai bentuk kontribusi BTPN Syariah. komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya investor.

“Sebagai bentuk komitmen kepada investor, Bank membagikan dividen sebesar Rp70,15 per saham. Bank selalu berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat inklusif di berbagai pelosok Indonesia untuk memberikan kesempatan tersebut untuk tumbuh bersama dan menjadikan segmen ultra mikro memiliki lebih banyak keuntungan. kehidupan yang bermakna,” ujar Direktur Kepatuhan yang juga Sekretaris Perusahaan BTPN Syariah, Arief Ismail.

Di tengah situasi yang penuh tantangan, BTPN Syariah terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada nasabah sebagai wujud komitmen setia memberdayakan masyarakat yang dicakupnya.

Salah satunya dengan melibatkan lebih banyak generasi muda dalam membantu segmen ultra mikro melalui program Bestee (Pemberdayaan Bersama Sahabat Kanan Indonesia) yang bermitra dengan Kampus Merdeka.

Saat ini, lebih dari 49 ribu pelanggan perempuan telah mendapatkan bantuan dari 1.821 fasilitator untuk mempromosikan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia. Dari sisi kinerja, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun dan menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusif sebesar Rp11,38 triliun sepanjang tahun 2023.

Tak hanya itu, rasio keuangan Bank juga tercatat sehat dan kuat, seperti Return on Assets (RoA) sebesar 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 51,6%. RUPST juga menyetujui saldo laba sebesar Rp520,10 miliar untuk menunjang bisnis Bank di masa depan.

Sebelumnya diberitakan, sepanjang tahun 2023, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun dengan rasio keuangan yang sehat dan stabil dengan return on assets (RoA) sebesar 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 51,6% sepanjang tahun 2023. bank terus menyalurkan pembiayaan bagi masyarakat inklusif senilai Rp 11,38 triliun.

Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, mengatakan keberhasilan tersebut tetap dibukukan perseroan meski kondisi belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19. BTPN Syariah senantiasa memperkuat kapasitas masyarakat inklusif dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan kepada nasabah yang terus berkembang.

“Terbukti, di tengah kondisi yang masih sulit, Bank tidak meninggalkan atau mengurangi berbagai program yang dicanangkan untuk segmen ultra mikro,” ujarnya.

Sejak didirikan pada tahun 2010, Bank telah fokus pada segmen ultra-mikro untuk menciptakan peluang untuk tumbuh bersama dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Artinya, selama lebih dari satu dekade BTPN Syariah telah memenuhi komitmennya terhadap masyarakat inklusif.

Salah satu program andalan yang dimiliki Bank saat ini adalah program Bestee yang bertujuan untuk mensejahterakan usaha nasabah. Program Bestee telah melibatkan ribuan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat inklusif dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.

“Bank memberikan program pendampingan lanjutan melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa. Saat ini, lebih dari 49 ribu nasabah perempuan telah menerima bantuan dari 1.821 mahasiswa untuk mempromosikan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Bank juga menyediakan berbagai program reward, salah satunya adalah nasabah mendapatkan insentif jika rutin mengikuti kelompok atau Center Routine Meeting (PRS).

Seluruh program ini merupakan upaya Bank untuk memastikan masyarakat inklusif dapat bertahan dan terus tumbuh di tengah kondisi yang penuh tantangan saat ini. Sementara itu, berbagai program pemberdayaan yang dilakukan BTPN Syariah memberikan dampak langsung kepada ibu-ibu nasabah.

Berdasarkan hasil survei Poverty Probability Index (PPI) terhadap pelanggan yang berpartisipasi dalam lima tahun terakhir, tercatat jumlah keluarga dengan perumahan yang layak meningkat menjadi 94,6%, dengan toilet yang memadai meningkat menjadi 85,3%, jumlah tersebut juga meningkat. . keluarga yang mempunyai anak bersekolah terus meningkat hingga 92,5%.

Tak hanya itu, survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4% setelah 3 tahun menjadi nasabah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *