Fri. Oct 4th, 2024

ABRA Dilarang Tawarkan Kripto di Puluhan Negara Bagian AS, Ada Apa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Lembaga keuangan di 25 negara bagian Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan perselisihan dengan platform investasi cryptocurrency ABRA dan CEO-nya Bill Barhydt. Perusahaan kripto ini sudah beroperasi tanpa lisensi yang sesuai.

Lembaga keuangan di banyak negara bagian ini telah melakukan perubahan signifikan pada ABRA agar mereka dapat bekerja di negara bagiannya masing-masing.

Sebagai bagian dari perjanjian, ABRA tidak akan lagi menawarkan pembelian dan perdagangan kripto kepada pelanggan ritel AS, Conference of State Bank Supervisors (CSBS) mengutip News.bitcoin.com. 15 Juni.

Langkah ini mengikuti serangkaian tindakan penegakan hukum yang dilakukan oleh regulator AS terhadap ABRA selama setahun terakhir karena diduga menargetkan layanannya kepada pelanggan ritel di negara tersebut.

Pengumuman ini muncul setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Texas mengumumkan pada bulan Januari lalu bahwa mereka telah mencapai penyelesaian awal dengan ABRA dan Bill Barhydt.

Berdasarkan ketentuan perjanjian, CEO ABRA Barhydt dilaporkan dilarang ikut serta dalam pengelolaan atau pengoperasian perusahaan pengirim uang atau layanan uang resmi selama lima tahun ke depan.

Selain itu, ABRA diminta membayar $82,1 juta kepada pelanggan yang terkena dampak di negara bagian termasuk Washington, Texas, Georgia dan Ohio.

Negara-negara yang berpartisipasi telah memutuskan untuk mengesampingkan sanksi moneter untuk memastikan pembayaran penuh kepada konsumen.

Dalam laporan yang dirilis Rabu, Charlie Clark, presiden CSBS dan direktur Divisi Lembaga Keuangan Washington, mengatakan regulator negara bagian tetap berkomitmen terhadap perlindungan konsumen dan penegakan hukum perizinan yang ketat.

“Bisnis yang tidak beroperasi sesuai hukum negara akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Clark.

Harga Bitcoin dan mata uang kripto utama lainnya terpantau mengalami pergerakan serupa pada Kamis (27/6/2024). Sebagian besar mata uang kripto utama masih berada di zona merah.

Bitcoin (BTC), kapitalisasi pasar terbesar, turun lagi, menurut data dari Coinmarketcap. Bitcoin turun 1,54% dalam 24 jam dan 6,27% dalam seminggu. Saat ini harga Bitcoin adalah USD 60.801 atau Rp 999 juta (dengan asumsi nilai tukar Rp 16.432 per USD). 

Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 0,81% pada hari terakhir dan 5,26% untuk minggu ini. Sebab, saat ini ETH berada di harga Rp 55,3 juta per koin. 

Mata uang kripto lainnya, Binance Coin (BNB), juga melemah. Dalam 24 jam terakhir, BNB turun 0,82% dan 4,27% selama seminggu. Hal ini membuat koin BNB bernilai Rp 9,40 juta. 

Cardano (ADA) kemudian kembali ke zona merah. ADA turun 1,81 persen dalam 24 jam terakhir, namun naik 0,45 persen dalam seminggu. Jadi, ADA berada di harga Rp 6.322 per koin.

Sedangkan untuk Solana (SOL) lambat. SOL turun 0,05% untuk hari ini tetapi naik 1,02% untuk minggu ini. Saat ini SOL dihargai Rp 2,24 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 1,24% dalam 24 jam dan 4,68% dalam seminggu. Jadi, XRP kini bernilai Rp 7.719 per koin. 

 

Dogecoin (DOGE) kembali melemah. DOGE turun 2,66 persen pada hari terakhir, tetapi naik 0,44 persen dalam seminggu. Hal ini membuat DOGE diperdagangkan pada harga Rp 2.014 per digit.

Harga cryptocurrency stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) saat ini naik 0,01%. Artinya, harga keduanya tetap di $1,00.

Sementara itu, Binance USD (BUSD) menguat sebesar 0,01% dalam 24 jam terakhir, meninggalkan harganya masih di $1,00.

Sedangkan total kapitalisasi pasar kripto saat ini sebesar $2,25 triliun atau setara Rp36,976 triliun, turun 1,09% dalam sehari terakhir.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *