Wed. Sep 25th, 2024

Abu Letusan Gunung Ruang di Indonesia Sampai ke Malaysia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Letusan gunung berapi terpencil di Indonesia telah menutup lebih dari setengah lusin bandara dan mengirimkan abu hingga ke Malaysia, kata para pejabat, Rabu (1/5/2024). Lebih dari sekedar ancaman tsunami. Seperti dilansir AFP.

Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu pagi (1/5) membagikan peta yang menunjukkan abu vulkanik mencapai pulau Kalimantan di Malaysia Timur, yang berbagi negara dengan Indonesia dan Brunei.

Penyebaran abu ledakan memaksa penutupan tujuh bandara, terutama di ibu kota Manado dan kota Gorontalo, kata regulator penerbangan negara Ernav Indonesia.

Julius Ramopolii, Kepala Observatorium Gunung Rung, Rabu pagi (1/5) mengatakan gunung berapi tersebut masih mengeluarkan abu dan asap ke atas kawah.

Gunung berapi terlihat jelas, asap kelabu terlihat dan ketinggian mencapai 500-700 meter (2.300 kaki), kata Julius dalam keterangannya.

Julius mengatakan, tingkat kewaspadaan berada pada tingkat tertinggi dari empat sistem tingkat dan meminta warga untuk tetap berada di luar zona eksklusi tujuh kilometer.

Pengalaman terkini mempengaruhi kekhawatiran mengenai tsunami.

Anak Krakatau, yang terletak di antara pulau Jawa dan Sumatra, pertama kali ditemukan pada tahun 2010. Pada tahun 2018, letusan besar yang menyebabkan sebagian runtuhnya menyebabkan banjir bandang yang menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ribuan orang, sehingga menimbulkan gunung berapi besar di lautan.

Indonesia, sebuah pulau besar, rawan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi karena lokasinya di “Cincin Api” Samudera Pasifik.

Gunung Ruang meletus tiga kali pada Selasa (30/4), memuntahkan lava dan abu lebih dari lima kilometer (tiga kilometer) ke langit dan memaksa pihak berwenang memerintahkan evakuasi 12.000 warga di kawasan tersebut.

Perahu penyelamat dan kapal perang dikerahkan untuk membantu mengevakuasi ribuan orang dari pulau terdekat Tagulandang, sebelah utara Pulau Siau, meskipun ada peringatan bahwa sebagian gunung berapi bisa runtuh ‘laut kemudian menimbulkan tsunami.

Rosalin Salindeho, 95, yang tinggal di desa Tagulandang di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, menceritakan ketakutannya saat tiba di Ruang Siau.

“Gunung itu meledak. Hujan deras untuk kedua kalinya, sangat deras bahkan menghantam rumah-rumah di pinggiran kota.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *