Sat. Sep 21st, 2024

Ada ‘Apotek’ untuk Tempat Konsumsi Narkoba di Kampung Bahari

matthewgenovesesongstudies.com, Polda Metro Jaya kembali menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu kampung pengedar narkoba. Saat penggerebekan, terdapat bangunan satu lantai yang merupakan ‘apotek’.

Bukan sembarang apotek, gedung ini menjadi tempat para preman yang ingin menggunakan narkoba. Dilengkapi kasur lipat, AC dan CCTV.

Caranya ada yang dikirim, ada yang dari data, dari sini ada bong, sepertinya dipakai di daerah lalu dalam paket kecil, kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kompol Gidion Arif Setjawan. kepada wartawan pada Minggu (14 Juli 2024).

Di gedung tersebut juga terdapat nomor rekening bank yang diduga menjadi tempat transaksi nasabah dengan salah satu pedagang.

Tak berhenti sampai disitu, ‘apotek’ Kampung Bahari juga menyediakan jasa penyewaan alat-alat merokok yang disebut bong. Beberapa aturan juga disertakan, seperti ‘JANGAN MAIN PONSEL’, ‘BELI PERALATAN RP 5000 OK’, ‘BAYAR BOS KUH UANG!!!’, ‘SAYA TAHU TAPI DIAM’.

Dari penggerebekan tersebut, polisi menangkap 31 orang yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Kegiatan ini untuk menyukseskan Operasi Nila Jai ​​​​2024.

Selain drone, polisi juga menyediakan kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) dan televisi yang diduga memantau pergerakan petugas. Lalu ada bong, timbangan, dan klip yang digunakan untuk penggunaan narkoba.

“Kami mengamankan drone yang diduga untuk memantau pergerakan anggota di lapangan. Melainkan untuk melindungi negara dan pekerjaannya,” kata Gidion.

Selain itu, polisi juga menyita beberapa senjata tajam seperti arit, parang, sepeda motor, samurai, senapan angin, dan pedang.

Barang bukti narkoba, senjata tajam, senjata udara, monitor CCTV, dan mesin hitung uang juga disita, kata Gidion.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Noegroho mengungkapkan, sejumlah terduga pengguna narkoba juga telah ditangkap. Mereka dikirim ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan urinalisis.

“Ada beberapa orang yang kami bawa ke polisi karena curiga. Mereka dites urinnya dan akan diproses jika hasilnya negatif. Yang negatif akan dipulangkan,” pungkas Prasetjo.

 

Wartawan: Rahmat Baihaki

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *