Fri. Sep 20th, 2024

Ada Beking di Balik Kematian 26 Badak Cula Satu Taman Nasional Ujung Kulon?

matthewgenovesesongstudies.com, Polres Serang-Bantin mengungkap sekitar 26 ekor badak bercula satu dibunuh pemburu liar. Jumlah tersebut berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi.

Kepala Balai Taman Nasional Ojung Kulun (TNUK) Ari Ardianto enggan berkomentar saat dimintai keterangan. Dia baru saja mengirimkan beberapa tautan ke pemberitaan media nasional.

Sebaliknya, menurut gubernur, 26 ekor badak bercula yang disumbangkan para penyelundup merupakan jumlah yang mencengangkan. Khususnya, menurut informasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 81 ekor badak di Taman Nasional Ajang Kulun.

“Penting untuk memastikan bahwa tingkat perdagangan manusia ilegal begitu besar, mengingat populasinya sekitar 80, 26 terbunuh, 26 adalah angka yang sangat tinggi, artinya sepertiga dari populasi yang dibunuh adalah kejahatan serius,” Ecanas kata Gubernur Riri Cristanto, Rabu (5/6/2024) saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Koordinasi dan keterbukaan informasi antara Polres Bantin dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi kunci pemberantasan organisasi pelaku perburuan ilegal badak bercula satu ini.

Menurut Walhi, Taman Nasional Ujing Klon mempunyai liga perburuan tawon yang besar karena harga culanya sangat menarik sehingga diharapkan tidak ada orang yang bermain sendirian.

“Perburuan hewan langka telah menjadi bisnis besar di seluruh dunia, dan ada sponsor yang mendanai industri ini atau menganggapnya serius karena sangat menguntungkan,” jelasnya.

Model keamanan juga perlu dievaluasi, karena Vallekhi mengamati masih ada masyarakat yang bebas mengunjungi habitat badak bercula satu.

Penegakan hukum terhadap perburuan satwa dilindungi harus diperkuat agar generasi mendatang dapat mengetahui kehidupan satwa yang dilindungi, khususnya badak bercula satu.

“Kita perlu meninjau seluruh protokol keamanan, menunjukkan bagaimana penyelundup dapat kembali ke kawasan taman nasional, mengungkap siapa saja yang terlibat dalam sistem perdagangan satwa liar, dan menerapkan hukuman yang lebih berat untuk melindungi hewan yang dilindungi,” jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *