Wed. Sep 25th, 2024

Ada Gerakan Pangan Murah, Bayar Suka-Suka di Semarang

matthewgenovesesongstudies.com, Semarang – Pemerintah Kota Semarang terus melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri. Bersama Bank Indonesia (BI), Pemkot Semarang menggelar pasar murah di halaman Balai Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu mengatakan, kegiatan Bazar Ramadan dan GPM semula dijadwalkan pada 2 April, namun karena adanya surat edaran Bapanas (Badan Pangan Nasional), dipercepat sehari dan dimulai pada Senin, 1 April.

“Pelaksanaan Bazar Ramadan dan pergerakan pangan murah bersama Bank Indonesia akan memakan waktu dua hari. Seperti tahun lalu, akan ada penjualan paket basic retail dengan voucher murah yang bisa ditukarkan,” kata Mbak Ita.

Sebanyak 3.357 paket sembako disediakan Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan BUMD dan perusahaan BUMN.

“Paket sembako ini harganya Rp 150.000, tapi murah kalau bayar Rp 50.000,” kata Mbak Ita.

Bahkan ada program Tebus Suka-Suka di beberapa kecamatan yang dilanda banjir di Kota Semarang. Masyarakat bisa mendapatkan 2,5-3 kg beras jika membayar dengan sukarela atau sukarela.

“Di beberapa kecamatan yang terdampak banjir, kami akan menerapkan penebusan gratis seperti Sam Poo Kong secara sukarela atau sukarela. Ini program yang bagus sehingga kami lakukan di beberapa tempat yang terdampak banjir,” kata Mbak Ita.

Penarikan sukarela ini merupakan penjualan beras secara sukarela atau sukarela, dengan bantuan beras dari Walikota Semarang 1 ton dan KORPI 2 ton.

Sementara itu, Plt Dinas Niaga Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan, Bazar Ramadhan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) akan digelar pada 1 April 2024.

“GPM menjual sembako murah, maka kami akan bekerja sama dengan Bank Indonesia selain lapak Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman). Nantinya akan ada lapak Pak Rahman sebanyak 10 tenda yang menjual sembako dengan harga murah seperti biasanya. Harga Selain itu juga akan ada penjualan paket sembako murah sebanyak 3.357 paket sembako, ujarnya.

Menurut dia, 3.357 paket sembako yang dijual murah ini merupakan bentuk sinergi antara Pemkot dengan BUMN, BUMD, dan dunia usaha di Kota Semarang.

“Tujuannya untuk memberikan akses kepada masyarakat kurang mampu khususnya terhadap pangan murah,” ujarnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan Program Gerakan Pangan Murah (GPM) telah memberikan intervensi yang luar biasa. Bahkan, hal tersebut turut menyebabkan tingginya harga beras dalam beberapa waktu terakhir dan turut menyumbang inflasi di Jawa Tengah.

“Di Kota Semarang akan ada GPM yang berpusat di balai masyarakat. Selain di lapak Pak Rahman juga ada penjualan cashless untuk pembelian cabai 250 gram dengan harga Rp 5.000 dengan pembayaran QRIS,” ujarnya.

Beberapa komoditas yang dijual dalam program GPM termasuk beras yang harganya masih tinggi.

Sinergi antara TPID Jateng dan Bank Indonesia Jateng termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang diharapkan mampu mengendalikan harga berbagai barang.

“Kami optimistis harga beras akan stabil dan terjangkau menjelang Hari Raya Idul Fitri, apalagi di beberapa daerah sudah mulai musim panen,” kata Rahmat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *