Tue. Oct 1st, 2024

Ada P2P Lending, UMKM Makin Mudah Dapat Modal Usaha

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Mekar Investama Teknologi, platform pinjaman peer-to-peer berlisensi yang berfokus pada pembiayaan UMKM yang tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan atau tidak dapat mengakses sistem perbankan Indonesia, telah bermitra dengan PT Ciptadana Multifinance untuk melakukan co-finance modal kerja bagi usaha kecil melalui skema bagi hasil.

Direktur Utama PT Mekar Investama Teknologi Pandu Aditya K. mengatakan Mekar 2.0 hadir dengan memperluas sektor investasi bagi para pelaku UMKM. Setelah Mekar mulai populer dalam pembiayaan usaha kecil dan mikro melalui skema kemitraan, kini Mekar memperluas sektor pembiayaan UMKM kepada usaha kecil melalui penanaman modal dengan skema pengaturan.

Singkatnya, investasi modal kerja merupakan suatu bentuk pembiayaan bagi pengusaha, pemasok, dan produsen, untuk menjalankan usahanya. Dana yang diterima nantinya akan digunakan untuk membayar biaya produksi dan operasional usaha.

Pandu mengatakan Mekar telah mendapat dukungan signifikan dari Grup Sampoerna dan beberapa lembaga keuangan untuk membiayai usaha mikro dan kecil. Kemitraan yang telah terjalin ini terus berjalan dengan baik dan akan terus ditingkatkan.

Maka dalam rangka memperluas sektor pembiayaan UMKM bagi usaha kecil, Mekar kini menambah kemitraan dengan pemberi pinjaman korporasi dan lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan aliran pembiayaan. Oleh karena itu, bersama Ciptadana Multifinance, kami meluncurkan kemitraan pembiayaan modal untuk usaha kecil. usaha melalui sistem pengolahan,” ujarnya usai penandatanganan perjanjian kemitraan dengan PT Ciptadana Multifinance di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

Menurut Pandu, perluasan sektor pembiayaan UMKM dan masuknya kemitraan pinjaman korporasi dengan lembaga jasa keuangan merupakan bagian dari misi Mekar untuk menghubungkan sumber likuiditas yang dapat diandalkan bagi para pelaku UMKM.

 

 

Hal ini sangat diperlukan agar likuiditas benar-benar menjangkau sektor riil untuk menggerakkan perekonomian, terutama di tengah kondisi sulit saat ini dan permasalahan akses likuiditas bagi UMKM.

Dalam kerja sama ini, Mekar akan berperan sebagai fintech P2P Lending yang menghubungkan pemberi pinjaman dan peminjam, sedangkan Ciptada akan berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman.

Manajemen PT Ciptadana Multifinance mengatakan kerja sama dengan Mekar merupakan langkah yang tepat karena memiliki kesamaan visi dan visi dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan perekonomian dengan memberikan pembiayaan kepada UMKM selain bank.

 

 

Sebelumnya, Kemenparekraf terus berupaya memastikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap bertahan, tumbuh, dan berkembang. Salah satunya adalah membantu memfasilitasi hal ini dengan peluang investasi lainnya melalui platform fintech.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat dekat dengan UMKM. Sebab, 70% pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia berasal dari UMKM. Namun permodalan masih menjadi tantangan besar bagi UMKM.

“Sampai saat ini baru 16% yang memiliki bank, sedangkan 84% masih menggunakan financing atau pembiayaan dari IMF yang artinya istri, mertua, dan keluarga,” kata Sandiaga usai membuka Fintech Pembiayaan Pariwisata dan Unggulan Satu 2024 (P Dari Bogor, Selasa (07/05/2024).

Melihat tingkat penetrasi internet di Indonesia yang sebesar 79,5%, ia mengatakan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alternatif akses pendanaan melalui platform fintech.

Tak hanya pendanaan, UMKM juga akan mendapat pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.

“Pengusaha pariwisata dan wirausaha kreatif yang ingin mencari alternatif pembiayaan melalui fintech dapat mendaftar di website FINT untuk mendapatkan bantuan dan pelatihan guna membangun kapasitas usaha agar usahanya dapat terus tumbuh dan berkembang.”

 

Fintech Pendanaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FIFTY) merupakan platform yang mendapat izin dari OJK untuk menerima pendanaan fintech baik P2P lending maupun investasi sekuritas atau ekuitas.

Hal ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar mudah mendapatkan pembiayaan, serta pelatihan dan pendampingan yang terstruktur dan ekstensif, sehingga usahanya dapat berkembang dengan cepat.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan program FIFTY kepada para pelaku usaha kreatif dan inovatif untuk mengembangkan usahanya dengan mendapatkan alternatif pembiayaan melalui fintech baik P2P lending maupun surat berharga yang diakumulasikan oleh OJK.

Direktur Departemen Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Anggara Hayun Anujupran mengatakan, alasan utama program ini adalah masalah akses pembiayaan bagi pelaku pariwisata dan usaha kreatif.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, para pelaku pariwisata dan usaha kreatif semakin mudah mendapatkan fintech financing, baik P2P loan maupun Marketing/Equity yang disetujui OJK, melalui pelatihan dan konsultasi pilihan bisnis,” kata Khayun.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *